Statistik Deskriptif dan Analisis Tabulasi Silang Crosstab Uji Multikolinieritas Uji Multikoloniearitas

3.5.1 Statistik Deskriptif dan Analisis Tabulasi Silang Crosstab

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata mean, standar deviasi standard deviation, dan maksimum minimum Ghozali, 2006. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Selain itu, dalam peneltian ini digunakan Analisis Tabulasi silang untuk mendeskripsikan variabel yang bersifat kategori atau berskala nominal. Crosstab digunakan karena pada dasarnya berfungsi untuk menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom dan data yang disajikan adalah data berskala nominal atau kategori Ghozali, 2006.

3.5.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Ghozali, 2006 Multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya Multikolinieritas.

3.5.3 Pengujian Hipotesis Penelitian

Estimasi parameter menggunakan Maximum Likehood Estimation MLE. Ho = b1 = b2 = b3 = ...= bi = 0 Ho ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠... ≠bi ≠ 0 Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen x tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan dalam populasi. Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan α = 5. Kaidah pengambilan keputusan adalah: 1. Jika nilai probabilitas sig. α = 5 maka hipotesis alternatif didukung. 2. Jika nilai probabilitas sig. α = 5 maka hipotesis alternatif tidak didukung.

3.5.3.1 Menilai keseluruhan Model Overall Model Fit

Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data. Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk menilai model fit adalah: H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan likelihood -2LL menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

3.5.3.2 Koefisien Determinasi Nagelkerke’s R Square

Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 satu sehingga sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai 1 satu. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.5.3.3 Menguji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit. Jika nilai statistic Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

3.5.3.4 Matriks Klasifikasi

Matriks Klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern pada perusahaan terkait dengan berkualitas atau tidaknya sebuah proses audit .

3.5.3.5 Analisis Regresi Logistik yang Terbentuk

Gujarati dalam Ghozali, 2006 berpendapat pada dasarnya analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independen bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Hasil Analisis Regresi adalah berupa berupa koefisien untuk masing- masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik logistic regression, yaitu untuk melihat pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP, Audit Fee, dan Rotasi Audit terhadap kualitas Audit pada perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur di Indonesia. Persamaan Model Regresi yang digunakan adalah sebagai berikut : Ln AQ = b0 + b1 AT + b2 AFS + b3 UK + b4 RA + e…………… 3 Keterangan : AQ : kualitas Audit. AT : Audit Tenure AFS : Ukuran Kantor Akuntan Publik UK : Ukuran Perusahaan Klien RA : Rotasi Audit e : residual error

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Objek dan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini perusahaan manufaktur yang listing di BEI selama periode 2009, 2010, 2011, dan 2012. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam pemilihan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling, maka terdapat 34 perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dengan total sampel untuk periode 4 tahun penelitian sebanyak 136 perusahaan. Metode dokumentasi digunakan sebagai metode pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen-dokumen berupa annual report tahun 2009-2012, laporan auditor independen, laporan keuangan auditan, profil perusahaan serta catatan atas laporan keuangan perusahaan manufaktur tersebut serta data terkait lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini. Teknik regresi logistik digunakan pada penelitian ini. Pengujian regresi logistik dilakukan dengan beberapa tahapan Ghozali, 2012, yaitu melakukan penilaian kelayakan model regresi, melakukan penilaian keseluruhan model, koefisien determinasi, uji multikoleniaritas, matrik klasifikasi sampai model regresi yang terbentuk. Semua pengolahan data akan dilakukan dengan alat program SPSS17.00 for Windows.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel.Untuk melihat data statistik secara umum, peneliti menggunakan descriptive untuk variabel yang diukur dengan skala rasio dan frequency untuk variabel yang diukur dalam skala nominal. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kualitas Audit 136 .00 1.00 .2500 .43461 Audit Tenure 136 .00 1.00 .6176 .48776 Ukuran KAP 136 .00 1.00 .5074 .50179 Ukuran Perusahaan Klien 136 23.38 30.19 27.9040 1.22520 Rotasi Audit 136 .00 1.00 .1765 .38263 Valid N listwise 136 Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskripsikan beberapa hal berikut ini : 1. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 34 perusahaan dikali empat 4 tahun penelitian sehingga total N adalah 136 perusahaan. Dengan satu 1 variabel yang memiliki skala rasio yaitu Ukuran Perusahaan Klien sebagai variabel independen ketiga dan tiga 3 variabel yang memiliki skala nominal yaitu Audit tenure, ukuran kap dan rotasi audit. 2. Variabel independen ketiga, yaitu ukuran perusahaan klien, memiliki nilai minimum sebesar 23,38 yang ditunjukan oleh perusahaan IKAI Inti Keramik Alam Asri Industry Tbk pada tahun 2011 dan nilai maksimum sebesar 30.19 yang ditunjukkan oleh perusahaan Gajah Tunggal Tbk pada tahun 2012 dengan nilai rata-rata adalah 27,904. Hal ini berarti bahwa rata-rata dari 13.6 perusahaan yang diteliti memiliki ukuran perusahaan yang diproksikan dengan log aktiva sebesar 27,904. Tabel 4.2 Kualitas Audit Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 102 75.0 75.0 75.0 1 34 25.0 25.0 100.0 Total 136 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen keempat, yaitu kualitas audit merupakan variabel nominal yang menggunakan variabel dummy, dimana sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan The Big Four diberi kode “1” sedangkan sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP yang tidak berafiliasi dengan The Big Four diberi kode “0”. Variabel ini memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP berafiliasi dengan The Big Four sebanyak 34 sampel perusahaan atau 25 sedangkan yang diaudit oleh KAP tidak berafiliasi dengan The Big Four sebanyak 102 sampel perusahaan dengan persentase sebesar 75. Tabel 4.3 Audit Tenure Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 52 38.2 38.2 38.2 1 84 61.8 61.8 100.0 Total 136 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen pertama, yaitu audit tenure merupakan skala nominal yang menggunakan variabel dummy, dimana sampel yang lebih dari 3 tahun hubungan kerja diberi kode “1” sedangkan sampel yang kurang dari 3 tahun diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai valid karena semua data dapat diproses. Jumlah sampel yang lebih dari 3 tahun hubungan kerja sebanyak 84 sampel atau 61.8 dari total sedangkan sampel perusahaan yang kurang dari 3 tahun adalah sebanyak 52 sampel atau 61,8 dari total keseluruhan. Tabel 4.4 Ukuran KAP Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 67 49.3 49.3 49.3 1 69 50.7 50.7 100.0 Total 136 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen, yaitu ukuran KAP, merupakan skala nominal yang menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang menerima opini audit going concern diberi kode “1” sedangkan perusahaan yang menerima opini audit non going concern diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai data valid karena semua data diproses. Perusahaan yang menerima opini going concern sebanyak 69 perusahaan atau 50,7 dari total keseluruhan, sedangkan perusahaan yang tidak menerima opini non going concern adalah sebanyak 67 perusahaan atau 49,3 dari total sampel. Tabel 4.5 Rotasi Audit Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 112 82.4 82.4 82.4 1 24 17.6 17.6 100.0 Total 136 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.5 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen, yaitu opini audit going concern GCAO, merupakan skala nominal yang menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan merotasi jasa kantor akuntan publiknya maka diberikan nilai 1, jika perusahaan tidak merotasi jasa kantor akuntan publiknya diberikan nilai 0. Variabel ini memiliki nilai data valid karena semua data diproses. Perusahaan yang merotasi jasa kantor akuntan publiknya sebanyak 24 perusahaan atau 17,6 dari total keseluruhan, sedangkan perusahaan yang tidak merotasi jasa kantor akuntan publiknya adalah sebanyak 112 perusahaan atau 82,4 dari total sampel. 4.3 Pengujian Data

4.3.1 Uji Multikoloniearitas

Uji ini digunakan untuk situasi dimana adanya korelasi variabel-variabel independen antara satu dengan yang lainnya.Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen.Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat besaran VIF Variance Inflation factor dan tolerance.Jika nilai VIF 10 maka dapat dikatakan terjadi multikoloniearitas, yaitu terjadi hubungan yang cukup besar antara variabel-variabel bebas. Jika angka tolerance mempunyai angka 0,10, maka variabel tersebut tidak mempunyai masalah multikoloniearitas dengan variabel bebas lainnya. Tabel 4.6 Uji Multikoliniearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Audit Tenure .876 1.141 Ukuran KAP .981 1.019 Ukuran Perusahaan Klien .936 1.068 Rotasi Audit .841 1.190 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dideskripsikan bahwa tidak ada gejala multikolonieritas antar variabel independen dalam penelitian ini. Pada tabel ini dapat dilihat bahwa tidak ada nilai tolerance yang kurang dari 0,10 dan tidak ada nilai VIF yang lebih besar dari 10. Hal ini berarti bahwa tidak ada masalah multikoloniearitas antara variabel independennya. 4.4 Pengujian Model

4.4.1 Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model Overall Model Fit

Dokumen yang terkait

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

8 76 77

PENGARUH MASA PERIKATAN AUDIT, ROTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, UKURAN KAP, DAN FEE AUDIT Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran Kap, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur ya

0 2 14

PENGARUH MASA PERIKATAN AUDIT, ROTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, UKURAN KAP, DAN FEE AUDIT Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran Kap, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur ya

0 2 16

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

2 2 11

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Agensi - Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien Dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Pada Bursa Efek Indonesia

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien Dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Pada Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP KUALITAS AUDIT ARTIKEL ILMIAH

0 0 20

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP KUALITAS AUDIT SKRIPSI

0 1 15