Pengujian Hipotesis METODE PENELITIAN

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa menurut prediksi, perusahaan klien yang menerima opini going concern adalah 34, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa perusahaan klien yang tidak menerima opini going concern adalah 25. Jadi ketepatan model ini adalah 2534 atau 26.5. Kemudian menurut prediksi, perusahaan klien yang menerima opini non going concern adalah 5, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa perusahaan klien yang tidak menerima opini non going concern adalah 97. Jadi, ketepatan model ini adalah 975 atau 95.1. Ketepatan prediksi keseluruhan model ini adalah 77,9.

4.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu Audit Tenure AT, Ukuran Kantor Akuntan Publik AFS, Ukuran Perusahaan Klien UK, dan Rotasi Audit RA terhadap Kualitas Audit AQ. Metode regresi logistik dapat dilihat dalam tabel-tabel di bawah ini : Tabel 4.13 Case Processing Summary UnweightedCases a N Percent Selected Cases Included in Analysis 136 100.0 Missing Cases .0 Total 136 100.0 Unselected Cases .0 Total 136 100.0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Berdasarkan tabel 4.13, maka diperoleh hasil analisa sebagai berikut : a. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 136 sampel, dan seluruh sampel telah diperhitungkan ke dalam pengujian hipotesis. b. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan missing dengan nilai variabel dummy: 1 untuk perusahaan klien yang menerima opini going concern dan 0 untuk perusahaan klien yang tidak menerima opini non going concern. c. Metode yang digunakan adalah metode enter dimana dengan metode ini seluruh variabel independen disertakan dalam pengolahan data untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam uji regresi pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen dapat dilihat pada Variables in the Equation. Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik cukup dengan melihat Variables in the Equation, pada kolom Significant dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0,05 5. Apabila tingkat signifikansi 0,05, maka hipotesis diterima. Tabel 4.14 Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB 95.0 C.I.for EXPB Lower Upper Step 1 a AT 1.609 .603 7.130 1 .008 5.000 1.534 16.292 AFS 1.034 .461 5.042 1 .025 2.813 1.141 6.938 UK -.724 .218 11.009 1 .001 .485 .316 .743 RA 1.437 .653 4.842 1 .028 4.210 1.170 15.148 Constant 17.058 5.939 8.249 1 .004 25601137.181 a. Variables entered on step 1: CACL, TLTA, KA, OTS. Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20 Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikansi 5. Dari pengujian dengan regresi logistik di atas maka diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut ini : Ln AQ = 17,058 + 1,609 AT + 1,034 AFS – 0,724 UK + 1,437 RA + e Konstanta sebesar 17,058 menyatakan bahwa jika tidak memperhitungkan audit tenure, ukuran kantor akuntan publik, ukuran perusahaan klien, dan rotasi audit, maka kemungkinan kualitas audit adalah sebesar 17,058. Melalui persamaan regresi logistic ini setiap koefisien yang negatif atau positif pada variabel-variabel independennya memiliki pengaruh terhadap kualitas audit pada perusahaan. Tabel 4.15 Hasil Hipotesis No Hipotesis Beta Sig Kesimpulan 1 H 1 1,609 0.008 Didukung 2 H 2 1,034 0.025 Didukung 3 H 3 – 0,724 0.001 Didukung 4 H 4 1,437 0.028 Didukung Berdasarkan tabel 4.15 di atas, maka diperoleh hasil uji regresi logistik yang diperlukan untuk menguji hipótesis yang dikemukakan. Hasil pengujian hipotesis adalah : H 1 : Audit Tenure mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI. Audit Tenure pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 1,609 dengan tingkat signifikansi 0,008 yang nilainya berada di bawah tingkat signifikansi 0,05. Hal ini berarti H1 dapat didukung atau Audit Tenure berpengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI. H 2 : Ukuran KAP mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI. Ukuran KAP pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 1,034 dengan tingkat signifikansi 0,025 yang nilainya berada di dibawah tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H2 dapat didukung atau Ukuran KAP berpengaruh positif terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI. H 3 : Ukuran Perusahaan Klien mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI. Ukuran Perusahaan Klien pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar -0,724 dengan tingkat signifikansi 0,001 yang nilainya berada di bawah tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 3 dapat didukung atau Ukuran Perusahaan Klien berpengaruh negatif terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI. H 4 : Rotasi Audit mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI. Rotasi Audit pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 1,437 dengan tingkat signifikansi 0,028 yang nilainya berada di bawah atau lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 4 dapat didukung atau Rotasi audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

8 76 77

PENGARUH MASA PERIKATAN AUDIT, ROTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, UKURAN KAP, DAN FEE AUDIT Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran Kap, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur ya

0 2 14

PENGARUH MASA PERIKATAN AUDIT, ROTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, UKURAN KAP, DAN FEE AUDIT Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran Kap, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur ya

0 2 16

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

2 2 11

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Agensi - Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien Dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Pada Bursa Efek Indonesia

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien Dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Pada Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP KUALITAS AUDIT ARTIKEL ILMIAH

0 0 20

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP KUALITAS AUDIT SKRIPSI

0 1 15