karakteristik tersebut berhubungan negatif dengan biaya modal ekuitas. Kedua, mereka menemukan bahwa hasil tersebut didorong oleh klien yang kecil,
sehubungan dengan atribut kualitas audit dihargai lebih tinggi oleh klien yang lebih kecil.
4.6.4 Pengaruh Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur di BEI
Variabel rotasi audit menunjukkan koefisien positif menunjukkan koefisien positif sebesar 1,437 dengan tingkat signifikansi 0,028 yang nilainya
berada di bawah atau lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 5. Nilai yang lebih kecil dari tingkat signifikansi menunjukkan variabel ini memiliki hubungan
yang searah dan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit perusahaan. Koefisien positif menunjukkan bahwa bila tahun sebelumnya perusahaan
mendapat opini going concern maka besar kemungkinan akan mendapatkan opini yang sama pada tahun berikutnya. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa
auditor dalam menerbitkan opini going concern akan mempertimbangkan opini going concern yang telah diterima.
. Hal ini sesuai dengan penelitian Jackson et al. 2008 meneliti tentang pengaruh dari kewajiban yang dibuat untuk melakukan rotasi KAP terhadap
kua litas audit. Variabel audit tenure ditambahkan karena kecenderungan bahwa rotasi KAP dilakukan untuk menghindari terciptanya hubungan yang dekat antara
auditor dan klien. Mereka mengukur kualitas audit dengan dua pendekatan, kecenderungan untuk menerbitkan opini going concern dan tingkat kebijaksanaan
akrual. Hasil temuan ini memberikan bukti empiris bahwa dalam menerbitkan
opini going concern auditor akan mempertimbangkan opini going concern yang telah diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. Rotasi audit akan
meningkatkan kualitas audit, karena rotasi audit secara berkala dapat menjaga independensi auditor, sehingga sulit untuk dipengaruhi atau ditekan oleh pihak
manajemen. Pembatasan jangka waktu perikatan audit dengan melakukan rotasi auditor
menjadi salah satu solusi yang muncul untuk mencapai tingkat kualitas audit yang baik. Pembatasan ini dilakukan dengan tujuan meminimalisasi kemungkinan
terjalinnya hubungan yang dekat antara auditor dan kliennya yang dapat menurunkan independensi auditor. Diberlakukannya peraturan mengenai
pembatasan masa perikatan audit membuat berbagai pihak berdebat tentang perlu atau tidaknya diberlakukan peraturan tersebut Gultom, 2013.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan