BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Objek dan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini perusahaan manufaktur yang listing di BEI selama periode 2009, 2010, 2011, dan 2012.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam pemilihan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling, maka terdapat 34 perusahaan yang
digunakan dalam penelitian ini dengan total sampel untuk periode 4 tahun penelitian sebanyak 136 perusahaan.
Metode dokumentasi digunakan sebagai metode pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen-dokumen berupa annual report tahun 2009-2012,
laporan auditor independen, laporan keuangan auditan, profil perusahaan serta catatan atas laporan keuangan perusahaan manufaktur tersebut serta data terkait
lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini. Teknik regresi logistik digunakan pada penelitian ini. Pengujian regresi
logistik dilakukan dengan beberapa tahapan Ghozali, 2012, yaitu melakukan penilaian kelayakan model regresi, melakukan penilaian keseluruhan model,
koefisien determinasi, uji multikoleniaritas, matrik klasifikasi sampai model regresi yang terbentuk. Semua pengolahan data akan dilakukan dengan alat
program SPSS17.00 for Windows.
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel.Untuk melihat data statistik secara
umum, peneliti menggunakan descriptive untuk variabel yang diukur dengan skala rasio dan frequency untuk variabel yang diukur dalam skala nominal.
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Kualitas Audit
136 .00
1.00 .2500
.43461 Audit Tenure
136 .00
1.00 .6176
.48776 Ukuran KAP
136 .00
1.00 .5074
.50179 Ukuran Perusahaan Klien
136 23.38
30.19 27.9040
1.22520 Rotasi Audit
136 .00
1.00 .1765
.38263 Valid N listwise
136
Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskripsikan beberapa hal berikut ini : 1. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 34 perusahaan dikali empat 4
tahun penelitian sehingga total N adalah 136 perusahaan. Dengan satu 1 variabel yang memiliki skala rasio yaitu Ukuran Perusahaan Klien sebagai
variabel independen ketiga dan tiga 3 variabel yang memiliki skala nominal yaitu Audit tenure, ukuran kap dan rotasi audit.
2. Variabel independen ketiga, yaitu ukuran perusahaan klien, memiliki nilai minimum sebesar 23,38 yang ditunjukan oleh perusahaan IKAI Inti Keramik
Alam Asri Industry Tbk pada tahun 2011 dan nilai maksimum sebesar 30.19 yang ditunjukkan oleh perusahaan Gajah Tunggal Tbk pada tahun 2012
dengan nilai rata-rata adalah 27,904. Hal ini berarti bahwa rata-rata dari 13.6
perusahaan yang diteliti memiliki ukuran perusahaan yang diproksikan dengan log aktiva sebesar 27,904.
Tabel 4.2
Kualitas Audit
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
102 75.0
75.0 75.0
1 34
25.0 25.0
100.0 Total
136 100.0
100.0
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen keempat, yaitu kualitas audit merupakan variabel nominal yang menggunakan
variabel dummy, dimana sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan The Big Four diberi kode “1” sedangkan sampel perusahaan
yang diaudit oleh KAP yang tidak berafiliasi dengan The Big Four diberi kode “0”. Variabel ini memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Sampel
perusahaan yang diaudit oleh KAP berafiliasi dengan The Big Four sebanyak 34 sampel perusahaan atau 25 sedangkan yang diaudit oleh KAP tidak berafiliasi
dengan The Big Four sebanyak 102 sampel perusahaan dengan persentase sebesar 75.
Tabel 4.3
Audit Tenure
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
52 38.2
38.2 38.2
1 84
61.8 61.8
100.0 Total
136 100.0
100.0
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen pertama, yaitu audit tenure merupakan skala nominal yang menggunakan variabel
dummy, dimana sampel yang lebih dari 3 tahun hubungan kerja diberi kode “1” sedangkan sampel yang kurang dari 3 tahun diberi kode “0”. Variabel ini
memiliki nilai valid karena semua data dapat diproses. Jumlah sampel yang lebih dari 3 tahun hubungan kerja sebanyak 84 sampel atau 61.8 dari total sedangkan
sampel perusahaan yang kurang dari 3 tahun adalah sebanyak 52 sampel atau 61,8 dari total keseluruhan.
Tabel 4.4
Ukuran KAP
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
67 49.3
49.3 49.3
1 69
50.7 50.7
100.0 Total
136 100.0
100.0
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen, yaitu ukuran KAP, merupakan skala nominal yang menggunakan variabel
dummy, dimana perusahaan yang menerima opini audit going concern diberi kode “1” sedangkan perusahaan yang menerima opini audit non going concern diberi
kode “0”. Variabel ini memiliki nilai data valid karena semua data diproses. Perusahaan yang menerima opini going concern sebanyak 69 perusahaan atau
50,7 dari total keseluruhan, sedangkan perusahaan yang tidak menerima opini non going concern adalah sebanyak 67 perusahaan atau 49,3 dari total sampel.
Tabel 4.5
Rotasi Audit
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
112 82.4
82.4 82.4
1 24
17.6 17.6
100.0 Total
136 100.0
100.0
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen, yaitu opini audit going concern GCAO, merupakan skala nominal yang
menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan merotasi jasa kantor akuntan publiknya maka diberikan nilai 1, jika perusahaan tidak merotasi jasa kantor
akuntan publiknya diberikan nilai 0. Variabel ini memiliki nilai data valid karena semua data diproses. Perusahaan yang merotasi jasa kantor akuntan publiknya
sebanyak 24 perusahaan atau 17,6 dari total keseluruhan, sedangkan perusahaan yang tidak merotasi jasa kantor akuntan publiknya adalah sebanyak 112
perusahaan atau 82,4 dari total sampel. 4.3 Pengujian Data
4.3.1 Uji Multikoloniearitas
Uji ini digunakan untuk situasi dimana adanya korelasi variabel-variabel independen antara satu dengan yang lainnya.Tujuannya adalah untuk mengetahui
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen.Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat besaran VIF
Variance Inflation factor dan tolerance.Jika nilai VIF 10 maka dapat dikatakan terjadi multikoloniearitas, yaitu terjadi hubungan yang cukup besar
antara variabel-variabel bebas. Jika angka tolerance mempunyai angka 0,10, maka variabel tersebut tidak mempunyai masalah multikoloniearitas dengan
variabel bebas lainnya.
Tabel 4.6 Uji Multikoliniearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Audit Tenure .876
1.141 Ukuran KAP
.981 1.019
Ukuran Perusahaan Klien .936
1.068 Rotasi Audit
.841 1.190
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dideskripsikan bahwa tidak ada gejala multikolonieritas antar variabel independen dalam penelitian ini. Pada tabel ini
dapat dilihat bahwa tidak ada nilai tolerance yang kurang dari 0,10 dan tidak ada nilai VIF yang lebih besar dari 10. Hal ini berarti bahwa tidak ada masalah
multikoloniearitas antara variabel independennya. 4.4 Pengujian Model
4.4.1 Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model Overall Model Fit
Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesakan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan hipotesis :
H0: Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha: Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara - 2Log Likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2Log Likelihood pada
akhir block number = 1. Nilai -2 Log Likelihood awal pada block number = 0, ditunjukkan melalui tabel berikut :
Tabel 4.7 Likelihood Block 0
Iteration History
a,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
Step 0 1
153.207 -1.000
2 152.955
-1.096 3
152.955 -1.099
4 152.955
-1.099 a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 152.955 c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter
estimates changed by less than .001.
Nilai -2LogL akhir pada block number = 1, dapat ditunjukkan melalui tabel berikut :
Tabel 4.8 Likelihood Block 1
Iteration History
a,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
AT AFS
UK RA
Step 1 1
128.775 10.691
.831 .665
-.455 .839
2 124.229
15.455 1.383
.956 -.656
1.263 3
123.967 16.935
1.590 1.029
-.719 1.423
4 123.965
17.057 1.609
1.034 -.724
1.437 5
123.965 17.058
1.609 1.034
-.724 1.437
a. Method: Enter b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 152.955 d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than
.001.
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa -2LogL awal pada block number = 0, yaitu model hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 2 memperoleh
nilai sebesar 152.955. Kemudian pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa setelah masuknya variabel independen pada model nilai -2LogL akhir pada step 5
menunjukkan nilai 123.965.
Selisih antara nilai -2LogL awal dengan nilai -2LogL akhir adalah sebesar 28.99 152.955-123.965. Adanya pengurangan nilai antara -2LogL awal dengan
nilai -2LogL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data.
4.4.2 Menilai Kelayakan Model Regresi
Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test yang diukur dengan
nilai Chi-Square.Probabilitas signifikansi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikansi α 5. Hipotesis untuk menilai kelayakan model
regresi adalah : Ho : Tidak ada perbedaan antara model dengan data
Ha : Ada perbedaan antara model dengan data
Tabel 4.9
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
Df Sig.
1 9.538
8 .299
Tabel 4.9 menunjukkan hasil pengujian Hosmer and Lemeshow.Hasil pengujian statistik menunjukkan probabilitas signifikan sebesar 0.299. Nilai
signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α tingkat signifikansi 0,05. Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena
tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati, atau dapat dikatakan model mampu memprediksi nilai
observasinya
Tabel 4.10
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Kualitas Audit = .00 Kualitas Audit = 1.00
Total Observed
Expected Observed
Expected Step 1
1 14
13.607 .393
14 2
14 12.901
1.099 14
3 11
12.411 3
1.589 14
4 10
12.034 4
1.966 14
5 12
11.614 2
2.386 14
6 12
10.975 2
3.025 14
7 10
10.018 4
3.982 14
8 8
8.901 6
5.099 14
9 10
7.175 4
6.825 14
10 1
2.364 9
7.636 10
Berdasarkan tabel 4.10 Kontinjensi untuk uji Hosmer and Lameshow, dapat dilihat bahwa dari sepuluh langkah pengamatan untuk pemberian opini audit
going concern 1 maupun opini audit non going concern 0, baik nilai yang diamati observed maupun yang diprediksi expected, tidak mempunyai
perbedaan yang terlalu ekstrim. Ini menunjukkan bahwa model regresi logistik yang digunakan mampu memprediksi nilai observasinya.
4.4.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel independen mampu memperjelas variabilitas
variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilaiNagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan
seperti nilai R Square pada regresi berganda Ghozali, 2006.
Tabel 4.11 Nagerkerke R Square
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox Snell R Square Nagelkerke R Square
1 123.965
a
.192 .284
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20
Tabel di atas menunjukkan nilai Nagelkerke R Square.Dilihat dari hasil output pengolahan data, nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,284 yang
berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 28,4, sisanya sebesar 62,6 100-28,4
dijelaskan variabilitas variabel-variabel lain di luar model penelitian.
4.4.4 Matriks Klasifikasi
Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern
pada auditee.
Tabel 4.12
Classification Table
a
Observed Predicted
Kualitas Audit Percentage
Correct .00
1.00 Step 1
Kualitas Audit .00
97 5
95.1 1.00
25 9
26.5 Overall Percentage
77.9 a. The cut value is .500
Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa menurut prediksi, perusahaan klien yang menerima opini going concern adalah 34, sedangkan observasi
sesungguhnya menunjukkan bahwa perusahaan klien yang tidak menerima opini going concern adalah 25. Jadi ketepatan model ini adalah 2534 atau 26.5.
Kemudian menurut prediksi, perusahaan klien yang menerima opini non going concern adalah 5, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa
perusahaan klien yang tidak menerima opini non going concern adalah 97. Jadi, ketepatan model ini adalah 975 atau 95.1. Ketepatan prediksi keseluruhan
model ini adalah 77,9.
4.5 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu Audit Tenure AT, Ukuran Kantor Akuntan
Publik AFS, Ukuran Perusahaan Klien UK, dan Rotasi Audit RA terhadap Kualitas Audit AQ. Metode regresi logistik dapat dilihat dalam tabel-tabel di
bawah ini :
Tabel 4.13
Case Processing Summary
UnweightedCases
a
N Percent
Selected Cases Included in Analysis
136 100.0
Missing Cases .0
Total 136
100.0 Unselected Cases
.0 Total
136 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Berdasarkan tabel 4.13, maka diperoleh hasil analisa sebagai berikut :
a. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 136 sampel, dan seluruh sampel telah diperhitungkan ke dalam pengujian hipotesis.
b. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan missing dengan nilai variabel dummy: 1 untuk perusahaan klien yang menerima opini going concern dan 0
untuk perusahaan klien yang tidak menerima opini non going concern. c. Metode yang digunakan adalah metode enter dimana dengan metode ini
seluruh variabel independen disertakan dalam pengolahan data untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap variabel dependen.
Dalam uji regresi pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen dapat dilihat pada Variables in the Equation. Dalam uji hipotesis
dengan regresi logistik cukup dengan melihat Variables in the Equation, pada kolom Significant dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0,05 5. Apabila
tingkat signifikansi 0,05, maka hipotesis diterima.
Tabel 4.14
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
95.0 C.I.for EXPB
Lower Upper
Step 1
a
AT 1.609
.603 7.130
1 .008 5.000
1.534 16.292
AFS 1.034
.461 5.042
1 .025 2.813
1.141 6.938
UK -.724
.218 11.009
1 .001 .485
.316 .743
RA 1.437
.653 4.842
1 .028 4.210
1.170 15.148
Constant 17.058
5.939 8.249
1 .004 25601137.181
a. Variables entered on step 1: CACL, TLTA, KA, OTS.
Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20
Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikansi 5. Dari pengujian dengan regresi logistik di atas maka
diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut ini :
Ln AQ = 17,058 + 1,609 AT + 1,034 AFS – 0,724 UK + 1,437 RA + e
Konstanta sebesar 17,058 menyatakan bahwa jika tidak memperhitungkan audit tenure, ukuran kantor akuntan publik, ukuran perusahaan klien, dan rotasi
audit, maka kemungkinan kualitas audit adalah sebesar 17,058. Melalui persamaan regresi logistic ini setiap koefisien yang negatif atau positif pada
variabel-variabel independennya memiliki pengaruh terhadap kualitas audit pada perusahaan.
Tabel 4.15 Hasil Hipotesis
No Hipotesis
Beta Sig
Kesimpulan
1 H
1
1,609 0.008
Didukung 2
H
2
1,034 0.025
Didukung 3
H
3
– 0,724 0.001
Didukung 4
H
4
1,437 0.028
Didukung
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, maka diperoleh hasil uji regresi logistik yang diperlukan untuk menguji hipótesis yang dikemukakan. Hasil pengujian
hipotesis adalah : H
1
: Audit Tenure mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI.
Audit Tenure pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 1,609 dengan tingkat signifikansi 0,008 yang nilainya berada di bawah
tingkat signifikansi 0,05. Hal ini berarti H1 dapat didukung atau Audit Tenure berpengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas audit pada
perusahaan manufaktur di BEI. H
2
: Ukuran KAP mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI.
Ukuran KAP pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 1,034 dengan tingkat signifikansi 0,025 yang nilainya berada di dibawah
tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H2 dapat didukung atau Ukuran KAP berpengaruh positif terhadap kualitas
audit pada perusahaan manufaktur di BEI. H
3
: Ukuran Perusahaan Klien mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI.
Ukuran Perusahaan Klien pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar -0,724 dengan tingkat signifikansi 0,001 yang nilainya berada di
bawah tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H
3
dapat didukung atau Ukuran Perusahaan Klien berpengaruh negatif terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI.
H
4
: Rotasi Audit mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI.
Rotasi Audit pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 1,437 dengan tingkat signifikansi 0,028 yang nilainya berada di bawah
atau lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H
4
dapat didukung atau Rotasi audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur
di BEI.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian