17
2.1.3.1 Faktor – Faktor Penyebab Keberhasilan Berwirausaha
Menurut Suryana 2008: 67 Keberhasilan usaha di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Kemampuan dan kemauan. Orang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak
kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, keduannya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat
mau bekerja keras dan orang yang suka bekrja keras tetapi tidak memiliki tekat yang kuat, keduannya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
3. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.
2.1.3.2 Strategi Keberhasilan Wirausaha
Menurut Arafah 2005: 58-59 kesuksesan merupakan dambaan setiap orang terutama kita sebagai seorang yang merasa dirinya adalah seorang
entrepreneur, masalahnya adalah sangat sulit sekali untuk meraih sukses tersebut, diperlukan kerja keras yang tinngi, komitmen yang konsisten serta
strategi yang jitu untuk membidik pasar. Ada beberapa tips yang harus diperhatikan oleh entrepreneur untuk mencapai sukses, yaitu:
1. Entrepreneur harus membuat produk atau jasa yang difokuskan kepada
selera pasar dan keinginan konsumen. 2.
Entrepreneur harus dapat membangun kerjasama tim yang tangguh dan bukan “one man show”.
18 3.
Harus dapat menciptakan keunggulan kompetitif terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga membedakan dengan pesaing lainnya.
4. Jangan melihat peluang usaha sebagai peluang sesaat, jika peluang tersebut
dijaga dengan manejemen yang baik dan benar, mungkin suatu saat nanti bisnis yang kita jalankan akan menjadi bisnis yang benar.
5. Ciptakan trobosan-trobosan produk yang baru, layanan yang baru, atau ide-
ide yang baru yang secara terus-menerus dan jangan terputus. 6.
Sebagai seorang entrepreneur, maka kita harus mencintai aktifitas bisnis yang kita jalankan saat ini, karena dengan itu kita dapat memilih
kepercayaan diri yang tinggi serta dapat menyakinkan pelanggan. 7.
Sifat ulet, kerja keras dan pantang menyerah adalah kunci keberhasilan bisnis.
8. Berani untuk mengambil resiko yang diperhitungkan, sebuah resiko yang
kita ambil dengan memperhitungkan resiko yang muncul berarti kita akan membuahkan peluang kesuksesan.
9. Carilah informasi bisnis sebanyak-banyaknya, karena dapat memberikan
manfaat bagi entrepreneur untuk mengambil keputusan yang baik. 10.
Keahlian untuk menjual merupakan kunci sukses dari entrepreneur dan jangan lupa bahwa entrepreneur harus dapat membangun hubungan yang
baik dengan pelanggan. 11.
Sebagai seorang entrepreneur yan tangguh, maka dia harus memiliki etos kerja dan itu harus diciptakan.
19 12.
Bertemanlah sebanyak-banyaknya, karena dengan banyak teman berarti akan menambah informasi serta akan menambah jaringan bisnis yang lebih
hebat lagi.
2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitain Terdahulu Nama
Peneliti Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
Fitria Lestari
2013 Pengaruh Jiwa
Kewirausahaan dan Kreativitas terhadap
Keberhasilan Usaha pada Sentra Industri
Rajutan Binong Jati Bandung
Variabel independen:
Jiwa kewirausahaan
X
1
, Kreativitas X
2
Variabell Dipenden:
Keberhasilan usaha Y
Jiwa kewirausahaan dan kreativitas secara
bersama –
sama memberikan konstribusi
atau pengaruh terhadap keberhasilan usaha
sentra industri rajutan di Binongjati Bandung.
Diantara variabel independen, Kreativitas
memberika pengaruh yang lebih besar
terhadap keberhasilan usaha di banding jiwa
kewirausahaan.
Raisan Al Farisi
2013 Pengaruh Inovasi
dan Kreativitas Pengusaha
Terhadap keberhasilan Usaha
Variabel Independen:
Inovasi X
1
, Kreativitas X
2
Variabel Dipenden:
Keberhasilan usaha Y
Inovasi dan kreativitas secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap
keberhasilan usaha
20
Tabel 2.1 Penelitain Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Herwan Abdul
Muhyi 2012
Pengaruh Keterampilan
Berwirausaha terhadap
Pertumbuhan Usaha Berkelanjutan Pada
Industri Kecil di Sukabumi.
Variabel independen:
Keterampilan berwirausaha X,
Variable Dipenden:
Pertumbuhan Usaha Y.
Keterampilan berwirausaha
berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha
berkelanjutan, hasil pemelitian ini
menjelaskan bahwa hipotesis yang diajukan
terbukti. Adapun besarnya pengaruh
keterampilan berwirausaha terhadap
pertumbuhan usaha berkelanjutan industry
kecil di kota sukabumi di tentukan secara
signifikan oleh personal entrepreneur skill,
business management skill dan technical skill
dengan besaran 0.75 sehingga dapat
dikatakan tinggi dan signifikan.
Ernani Hadiyati
2011 Kreativitas dan
Inovasi Berpengaruh
terhadap Kewirausahaan
Usaha Kecil. Variabel
independen: Kreativitas X
1
, Inovasi X
2
. Variabel
Dipenden: Kewirausahaan
Y. Kreativitas dan inovasi
berpengaruh secara simultan terhadap
kewirausahaan dengan variabel inovasi
memiliki pengaruh yang lebih besar.
21
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau disebut juga kerangka teoretis menurut Erlina 2011 : 33 adalah “suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori
dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka teoretis akan menghubungkan secara teoretis antara variabel-variabel
penelitian, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat”. Kreativitas bagi seorang wirausahaadalah modal yang sangat penting.Sebagai
wirausaha, sudah pasti akan menghadapi medan persaingan yang ketat. Tanpa kreativitas, anda terpukau oleh constraint.Dengan kreativitas, anda mampu keluar,
melihat, dan menangkap peluang. Tanpa kekuatan membongkar belenggu-belenggu itu, anda tak akan bisa survive, tidak bisa beradaptasi mengarungi dunia yang selalu
berubah Kasali dkk, 2010 : 36. Hisrich, et al dalam Muhyi, 2012:111 menyatakan bahwa keterampilan
berwirausaha menjadi determinan dalam meraih keberhasilan usaha yang ditunjukkan dengan kinerja usaha yang baik. Kinerja usaha bergantung kepada
strategi memasuki usaha, strategi mereduksi resiko pengorganisasian usaha, kemampuan wirausaha, tim manajemen dan perusahaan. Frinces dalam Muhyi,
2012:112 menyatakan bahwa suksesnya wirausaha salah satunya dikarenakan adanya manajer yang kompeten dengan tingkat keterampilan wirausaha tinggi.
Kreativitas dan keterampilan sangat penting bagi kesuksesan dan keberlangsungan perusahaan. Kreativitas dan keterampilan berpengaruh terhadap
keberhasilan usaha karena dengan adanya kreativitas dan keterampilan, perusahaan
22 dapat menciptakan keunggulan bersaing yang kuat dan efektif terhadap perusahaan
lain secara lebih kreatif dan terampil. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka kerangka konseptual
untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber :Kasali dkk 2010 dan Muhyi 2012,data diolah peneliti.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Erilna 2011 : 41 adalah “proposi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposi ini merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat depercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-
fenomena.Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi”.
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dipaparkan, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Kreativitas X
1
Keterampilan X
2
Keberhasilan Usaha Y
23
“PengaruhKreativitas dan Keterampilan terhadap Keberhasilan Usaha pada Anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan”.
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif menurut Rochaety dkk 2009 : 17 merupakan “penelitian yang bertujuan
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada
anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kopinkra Rotan jalan Titipapan No 15 K Medan mulai dari bulan maret 2015.
3.3 Batasan Operasional
1. Variabel independen variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi
perubahan dalam variabel dependen, atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel dependen dan mempunyai hubungan positif maupun negatif bagi
variabel dependen lainnya Erlina, 2011 : 37. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kreativitas X
1
dan keterampilan X
2
. 2.
Variabel dependen variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas Erlina, 2011
25 :36. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha Y pada
anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan.
3.4 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan
dioperasionalkan ke dalam penelitian Erlina 2011 : 48. Pengertian operasional
variabel ini kemudian diuraikan menjadi sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
Kreativitas X
1
Kemampuan untuk mengembangkan ide-ide
baru dan untuk menemukan cara-cara baru
dalam melihat masalah dan peluang.
1. Keingintahuan mencoba
produk baru. 2.
Inovasi desain produk. 3.
Optimis terhadap produk yang ditawarkan.
4. Penerimaan masukan
dari luar.
Likert Keterampilan
X
2
Keterampilan harus dilakukan dengan praktek
sebagai pengembangan aktivitas.
1. Keterampilan teknis. 2. Keterampilan
manajemen bisnis. 3. Keterampilan
berwirausaha secara personal.
Keberhasilan Usaha
Y Tujuan utama dari sebuah
perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas
didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu
keberhasilan atau kesuksesan.
1. Peningkatan laba usaha
2. Peningkatan hasil
produksi 3.
Target penjualan tercapai 4.
Perkembangan usaha
Sumber : Zimmerer dkk 2008, Lestari 2013, Iverson 2001, Basrowi 2011, Farisi 2013, Nasution 2001, data diolah peneliti.
26
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert menurut Erlina 2011 : 51 yaitu “skala yang digunakan untuk
mengukur respons subjek berupa sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok kejadian atau gejala social ke dalam 5 poin skala dengan interval yang
sama”.
Tabel 3.2 Pengkururan Skala Likert
No Alternatif Jawaban
Skor
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Netral N
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1 Sumber : Erlina 2011
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Populasi menurut Ridwan dan Kuncoro dalam Erlina, 2011 : 80 adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan yang berjumlah 30 usaha industri kerajinan rotan.
27
3.6.2 Sampel