Skala Pengukuran Variabel Jenis data Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan

26

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert menurut Erlina 2011 : 51 yaitu “skala yang digunakan untuk mengukur respons subjek berupa sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok kejadian atau gejala social ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama”. Tabel 3.2 Pengkururan Skala Likert No Alternatif Jawaban Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Netral N 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber : Erlina 2011 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi Populasi menurut Ridwan dan Kuncoro dalam Erlina, 2011 : 80 adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan yang berjumlah 30 usaha industri kerajinan rotan. 27

3.6.2 Sampel

Sampel menurut Erlina 2011 : 81 adalah “bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karaktersitik populasi”.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Menurut Sugiyono 2011 :127 sampel jenuh adalah “teknik yang menentukan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian iniberjumlah 30 usaha industri kerajinan rotan yang merupakan anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan.

3.7 Jenis data

Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa yang dilakukan peneliti Umar, 2008 : 42.Data primer ini diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner. 2. Data Sekunder Dara sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak ngumpul data primer atau oleh pihak lain Umar, 2008 : 42. Data sekunder ini diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan internet untuk mendukung penelitian ini. 28

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Angket Kuesioner Angket kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaanpernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut Umar 2008 : 49 2. Studi Dokumentasi Metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari berbagai macam tulisan di berbagai buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 pengusaha pengrajin rotan sebagai responden diluar dari pada sampel. Yaitu pada pengusaha pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru. 29

3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya Jogiyanto, 2004 : 120. Pada penelitian ini untuk nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan table r 0,361, jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361, maka butri dinyatakan Valid. Begitu juga sebaliknya Situmorang dan Lufti, 2014 : 89. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian validitas menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 21.0 for Windows. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kueisioner adalah sebagai berikut: 1. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut valid. 2. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 pengusaha pengrajin rotan sebagai responden diluar dari pada sampel.Yaitu pada pengusaha pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut: 30 Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Validitas Butir 1 98.27 47.720 .549 .850 Valid Butir 2 98.27 46.271 .565 .849 Valid Butir 3 98.20 46.579 .521 .851 Valid Butir 4 97.63 45.551 .651 .846 Valid Butir 5 97.30 50.010 .375 .856 Valid Butir 6 97.50 51.707 .107 .862 Tidak valid Butir 7 98.80 52.510 -.023 .866 Tidak valid Butir 8 97.30 49.321 .487 .853 Valid Butir 9 97.37 49.620 .345 .857 Tidak Valid Butir 10 97.20 50.028 .252 .860 Tidak Valid Butir 11 97.50 48.534 .616 .850 Valid Butir 12 97.37 50.102 .405 .856 Valid Butir 13 97.37 49.344 .444 .854 Valid Butir 14 97.30 49.321 .487 .853 Valid Butir 15 97.30 49.321 .487 .853 Valid Butir 16 97.63 45.689 .556 .849 Valid Butir 17 97.13 49.361 .324 .858 Tidak Valid Butir 18 98.30 48.907 .332 .858 Tidak Valid Butir 19 98.73 47.857 .482 .852 Valid Butir 20 97.77 48.599 .260 .863 Tidak Valid Butir 21 97.27 48.202 .646 .849 Valid Butir 22 98.17 49.247 .340 .857 Tidak Valid Butir 23 97.47 49.430 .435 .854 Valid Butir 24 97.43 49.289 .512 .853 Valid Butir 25 97.50 50.121 .204 .862 Tidak Valid Butir 26 97.10 48.852 .492 .853 Valid Sumber: Hasil Pengolohan SPSS April 2015 31 Pada table 3.3 di atas dapat dilihat butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 20, 22, 25 tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 20, 22, 25 dibuang lalu dilakukan pengujian kembali. Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Validitas Butir 1 63.90 27.128 .532 .866 Valid Butir 2 63.90 26.024 .549 .866 Valid Butir 3 63.83 26.006 .538 .867 Valid Butir 4 63.27 25.651 .612 .862 Valid Butir 5 62.93 29.168 .291 .874 Tidak Valid Butir 8 62.93 27.926 .559 .866 Valid Butir 11 63.13 27.499 .654 .863 Valid Butir 12 63.00 28.690 .443 .870 Valid Butir 13 63.00 27.862 .526 .867 Valid Butir 14 62.93 27.926 .559 .866 Valid Butir 15 62.93 27.926 .559 .866 Valid Butir 16 63.27 25.651 .531 .868 Valid Butir 19 64.37 27.137 .479 .869 Valid Butir 21 62.90 27.472 .634 .863 Valid Butir 23 63.10 28.576 .385 .871 Valid Butir 24 63.07 28.547 .442 .870 Valid Butir 26 62.73 28.064 .458 .869 Valid Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Pada table 3.4 di atas dapat dilihat butir 5 tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka butir 5 dibuang lalu dilakukan pengujian kembali. 32 Tabel 3.5 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Validitas Butir 1 59.63 25.757 .505 .868 Valid Butir 2 59.63 24.585 .541 .867 Valid Butir 3 59.57 24.668 .515 .868 Valid Butir 4 59.00 24.069 .627 .862 Valid Butir 8 58.67 26.299 .578 .865 Valid Butir 11 58.87 25.913 .667 .862 Valid Butir 12 58.73 27.099 .449 .870 Valid Butir 13 58.73 26.271 .536 .867 Valid Butir 14 58.67 26.299 .578 .865 Valid Butir 15 58.67 26.299 .578 .865 Valid Butir 16 59.00 24.276 .516 .870 Valid Butir 19 60.10 25.748 .456 .870 Valid Butir 21 58.63 25.826 .659 .862 Valid Butir 23 58.83 26.971 .394 .872 Valid Butir 24 58.80 26.924 .456 .870 Valid Butir 26 58.47 26.602 .441 .870 Valid Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Pada table 3.5 di atas dapat dilihat seluruh butir pertanyaan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r table, yaitu 0,361, sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Interprestasi Item-Total Correlation Statistics, yaitu: 1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel butir tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan butir item 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 59.63. jika pertanyaan butir item 2 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 59.63 dan seterusnya. 33 2. Scale Varience if Item Deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel butir tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan butir item 1 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 25.575. jika pertanyaan butir item 2 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 24.585 dan seterusnya. 3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai r hitung yang akan dibandingkan dengan nilai r tabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Nilai r tabel pada uji validitas ini adalah sebesar 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan akurasi dan ketepatan dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi dari pengukurannya. Suatu pengukur dikatakan reliabel dikatakan dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda Jogiyanto, 2004 :120. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,8 reliabilitas sangat baik sangat meyakinkan, 0,7 Cronbach Alpha 0,8 reliabilitas baik, dan Cronbach Alpha 0,7 reliabilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lufti, 2014 : 92. 34 Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian reliabilitas menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 21.0 for Windows. Kriterianya sebagai berikut: 1. Jika r hitung r tabel maka pernyataan tersebut reliabel. 2. Jika r hitung r tabel maka pernyataan tersebut tidak reliabel. Hasil pengolohan uji reliabilitas menggunakan SPSS dapat dilihat pada table berikut: Table 3.6 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .874 16 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Berdasarkan table 3.6 dapat dilihat Cronbachs Alpha 0,8 maka dinyatakan reliabilitas sangat baik. 3.10 Teknis Analisis 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena dari data. 35

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Erlina, 2011 : 100. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi Umar, 2008 : 177-178. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut Lubis dkk, 2007 : 32 yaitu: 1. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 110 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. 2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik 36 multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas Umar, 2008 : 179. Cara memprediksinya menurut Lubis dkk 2007 : 34 adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut sebagai berikut: 1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3.10.3 Metode Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan dari variabel independen, yaitu kreativitas X 1 , Keterampilan X 2 , terhadap variabel dipenden yaitu keberhasilan usaha Y. Data diolah 37 dengan menggunakan program SPSS 21.0 for Windonws. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana: Y = Keberhasilan Usaha a = Konstanta b 1 -b 2 = Koefisien Regresi X 1 = Kreativitas X 2 = Keterampilan e = Standart Error 1. Koefisien Determinan R 2 Koefisien determinasi R 2 menurut Lubis dkk 2007 : 48 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Pada penelitian ini koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya kontribusi variabel bebas kreativitas dan keterampilan terhadap variabel terikat keberhasilan usaha, dimana 0 R 2 1.Bila nilai R 2 semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. 38 2. Uji Signifikan Simultan Uji Serentak Uji F Uji Signifikan Simultan Uji Serentak Uji F digunakan untuk menguji apakah setiap variabel independen X mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dipenden Y secara simultan.Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 = 0 Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas X 1 , keterampilan X 2 , terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha Y. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas X 1 , keterampilan X 2 , terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5. H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5. 3. Uji Signifikan Parsial Uji Individual Uji t hitung Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen Lubis dkk, 2007 : 51.Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 39 H : b i = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas X 1 , keterampilan X 2 , terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha Y. H a : bi ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas X 1 , keterampilan X 2 , terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: H diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5. H a diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5. 40 BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan

Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Kopinkra dengan Badan Hukum : No. 173BHPADKWK.297 yang berlokasi pada jalan Titi Papan Gg Pertama No 15 K Medan. Berdiri sejak tahun ± 1970, pada saat itu anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan sekitar 15-20 orang, pertengahan tahun 1980 anggota meningkat hingga mencapai 80 orang, dan pada tahun 2000 hingga sekarang anggota berkurang menjadi 37 orang dan yang aktif hanya sekitar 30 orang pengrajin. Tujuan dari Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan Kopinkra adalah: Mari kita bangun atau jaga koperasi industri dan kerajinan rotan untuk kemajuan kita bersama, jadikanlah koperasi industri dan kerajinan rotan sebagai wadah menyatukan visi dan misi anggota pengrajin untuk mencapai tujuan kehidupan yang lebih sejahtera. 41 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif