Pengaruh Kreativitas dan Keterampilan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Kerajinan Rotan di Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA

ANGGOTA KOPERASI INDUSTRI DAN KERAJINAN ROTAN

DI MEDAN

OLEH

Dian Indah Lestari 110502069

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i ABSTRAK

PENGARUH KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA ANGGOTA KOPERASI INDUSTRI

DAN KERAJINAN ROTAN DIMEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan.Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan.Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 pengrajin rotan.Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh.Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda.Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa kreativitas dan keterampilan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan; keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan Kata Kunci: Kreativitas, Keterampilan, Keberhasilan Usaha.


(3)

ii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CREATIVITY AND SKILL TOWARDS SUCCESS OF BUSINESS TO MEMBER OF KOPERASI INDUSTRI

DAN KERAJINAN ROTAN IN MEDAN

This research aims to know and analyze the influence of creativity and skill towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. Primary data were collected through questionnaires distributed to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. The population in this research amounted 30 rattan craftsmen. The sample in this study using saturated sampling. Hypothesis tested using doubled regression analysis. The results silmultaneously showed that creativity and skill had positive and significant influence towardssuccess of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. The results partially showed that creativity have positive and significant influence towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan; skill have positive and significant influence towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan.


(4)

iii KATA PENGANTAR

Alhamdullilah puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Peneliti mepersembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua tercinta Jumari dan Herawatiyangtidak pernah berhenti mendoa’kan, mendukung dan mencukupi segala kebutuhan materi maupun non-materi dalam proses pembuatan skripsi ini, dan nasehat-nasehat yang selalu memotivasi peneliti.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Kreativitas dan Keterampilan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Kerajinan Rotan di Medan”. Penyusun skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan, saran, bantuan, motivaasi, dan doa’a dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini peneliti sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE., MEc, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., dan Ibu Dra. Marhayanie, MSi., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., dan Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi., selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

iv 4. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs Ami Dilham, MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Kepada Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf dan pegawai atas segala jasa-jasanya.

7. Seluruh Anggota koperasi rotan yang telah meluangkan waktu dalam memberikan informasi dalam pengumpulan data di Kopinkra Rotan Medan. 8. Keluargaku Kak Mia, Dek Qori, dan seluruh keluarga besar yang selalu

membantu dan mendo’akan peneliti.

9. Sahabatku Abdul Hadi, Acil, Uti, Resti, Ayu, Riska, Dira, Teman-teman sofyan 52, Terima kasih untuk semua bantuan tenaga, waktu, dukungan, semangat, dan doa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak, rekan, dan sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bermanfaat bagi peneliti khususnya.

Medan, 28 April 2015 Penulis


(6)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Landasan Teori ... 6

2.1.1 Kreativitas ... 6

2.1.2 Keterampilan ... 12

2.1.3 Keberhasilan Usaha ... 16

2.2 Penelitian Terdahulu ... 19

2.3 Kerangka Konseptual ... 21

2.4 Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

3.3 Batasan Operasional ... 24

3.4 Definisi Operasional ... 25

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 26

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

3.6.1 Populasi ... 26

3.6.2 Sampel ... 27

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 27

3.7 Jenis Data ... 27

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 27

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

3.9.1 Uji Validitas ... 29

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 33


(7)

vi

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 34

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 36

3.10.3 Metode Regresi Linear Berganda ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Gambaran Umum Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan ... 40

4.2 Hasil Penelitian ... 41

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 41

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian ... 41

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 43

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 47

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 47

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 49

4.2.2.3 Uji Heteroskedostisitas ... 50

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 47

4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 54

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 55

4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial ... 57

4.3 Pembahasan ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(8)

vii DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 19

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 25

3.2 Pengukuran Skala Likert ... 26

3.3 Uji Validitas ... 29

3.4 Uji Validitas ... 31

3.5 Uji Validitas ... 32

3.6 Uji Reliabilitas ... 33

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 41

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia ... 42

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 42

4.4 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kreativitas (X1) ... 43

4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keterampilan (X2) ... 44

4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel keberhasilan Usaha (Y) ... 46

4.7 Hasil Uji Kolmogorov – Smirov Test ... 49

4.8 Hasil Uji Multokolinearitas ... 50

4.9 Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser ... 52

4.10 Analisis Linear Berganda ... 52

4.11 Uji Koefisien Determinasi ... 55

4.12 Uji Simultan (Uji-F) ... 57


(9)

viii DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 22 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram ... 47 4.2 Uji Normalitas dengan Normal P-P of

Regression Standarizied Residual ... 48 4.3 Uji Heteroskedostisitas dengan


(10)

ix DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas ... 67

2 Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas ... 70

3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 72

4 Kuesioner Penelitian ... 75

5 Distribusi Jawaban Kuesioner Penelitian ... 78

6 Uji Asumsi Klasik ... 79


(11)

i ABSTRAK

PENGARUH KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA ANGGOTA KOPERASI INDUSTRI

DAN KERAJINAN ROTAN DIMEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan.Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan.Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 pengrajin rotan.Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh.Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda.Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa kreativitas dan keterampilan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan; keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan Kata Kunci: Kreativitas, Keterampilan, Keberhasilan Usaha.


(12)

ii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CREATIVITY AND SKILL TOWARDS SUCCESS OF BUSINESS TO MEMBER OF KOPERASI INDUSTRI

DAN KERAJINAN ROTAN IN MEDAN

This research aims to know and analyze the influence of creativity and skill towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. Primary data were collected through questionnaires distributed to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. The population in this research amounted 30 rattan craftsmen. The sample in this study using saturated sampling. Hypothesis tested using doubled regression analysis. The results silmultaneously showed that creativity and skill had positive and significant influence towardssuccess of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. The results partially showed that creativity have positive and significant influence towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan; skill have positive and significant influence towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan.


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi merupakan suatu wadah yang dapat membantu masyarakat kecil dan menengah, koperasi juga merupakan salah satu bagian penting untuk membantu meningkatkan perekonomian.Peranan koperasi dalam perekenomian nasional dapat meningkatkan penghasilan dan kemakmuran bagi anggota, meningkatkan kemampuan usaha baik perorangan maupun masyarakat, membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.

Salah satu jenis koperasi adalah koperasi produksi, yaitu koperasi beranggotakan sekelompok orang yang memiliki usaha untuk memproduksi barang, seperti koperasi industri kerajinan (Kopinkra).Dapat di jumpai jenis dari koperasi produksi di Medan yaitu koperasi industri kerajinan yang bergerak di bidang pengrajin rotan. Koperasi rotan ini telah lama berdiri sekitar tahun 1970, perkembangan koperasi rotan di Medan kurang berkembang dibandingkan dengan pengrajin di jawa, pengrajin rotan di jawa sudah mampu menciptakan bentuk rotan yang unik dan sangat bervariasi ini menjadi suatu daya tarik untuk konsumennya, keunikan ini yang belum terlihat pada pengrajin rotan di Medan.

Kreativitas adalah kemampuan untuk berimajinasi dan menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan ide – ide yang sudah ada dengan cara yang sebelumnya. Ide-ide kreatif yang kemudian diproses melalui


(14)

2 berapa tahapan sehingga menghasilkan produk atau jasa atau model bisnis disebut inovasi (Zimmerer 2008 : 57).

Keterampilan menurut Littunen (dalam Handriani, 2011: 62) menunjukkan bahwa entrepreneurial skill adalah suatu proses belajar, yang pada gilirannya mempengaruhi karateristik personal dari pengusaha.Sedangkan menurut Togatorop (2011:10) Keterampilan (Skill) adalah “suatu upaya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada seorang karyawan dengan baik dan maksimal.

Keberhasilan Menurut Astamoen (2005 : 251)“suatu proses dari sesorang dalam mencapai tujuan atau prestasi dengan cara yang terbaik dan benar sehingga mencapai keberhasilan. Didalam proses tersebut termasuk resiko yang harus dihadapi bahkan kegagalan yang harus dialami. Keberhasilan yang baik itu bisa membawa seseorang kepada kebahagiaan bagi dirinya dan adanya manfaat untuk orang lain”.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh pengrajin rotan di Medan pada usahanya adalah pengrajin rotan kurang melakukan suatu kreativitas dan keterampilan.Kurangnya kreativitas, membuat pengrajin rotan hanya berpatok dengan cara-cara lama dan tidak melakukan inovasi terhadap rotannya.Sedangkan keterampilan pengrajin rotan, mereka kurang melakukan suatu keunikan yang berbeda.Ini membuat pengrajin rotan menghambat keberhasilan usaha dan membuat kurangnya minat konsumen untuk membeli hasil kerajinan rotan.Sangat dibutuhkan


(15)

3 suatu kreativitas dan keterampilan lebih yang membantu perkembangan usaha dan membantu meningkatkan penjualan serta siap untuk menghadapi persaingan.

Pengrajin rotan harus mampu menciptakan suatu kreativitas dan keterampilan terhadap usahanya. Kreativitas dari pengrajin rotan dapat berfungsi membantu mengembangkan usaha dengan cara melakukan inovasi-inovasi terhadap produk sehingga siap untuk menghadapi persaingan. Keterampilan dari pengrajin rotan berfungsi untuk membuat kerajinan rotan dengan cara yang baru, unik, dan berbeda. Agar banyak diminati oleh konsumen dan memberikan nilai pada rotan tersebut.

Dalam perkembangan dunia yang pesat, kreativitas dan Keterampilan sangat penting bagi kesuksesan dan keberlangsungan suatu usaha.Kreativitas dan keterampilan menjadi semacam “penentu” bagi bisnis kewirausahaan berskala kecil.Pada kenyataannya, kreativitas dan Keterampilan sering menjadi jantung bagi kemampuan perusahaan kecil untuk dapat bersaing dengan pesaing mereka yang lebih besar.Walaupun mereka tidak dapat melebihi belanja pesaing mereka yang lebih besar, perusahaan kecil dapat menciptakan keunggulan bersaing yang kuat dan efektif terhadap perusahaan besar secara lebih kreatif dan terampil.

Medan merupakan kota yang memiliki potensi bisnis yang baik ditandai dengan menjamurnya usaha-usaha kecil. Banyak pelaku usaha yang memanfaatkan kreativitas mereka untuk menciptakan suatu produk baru yang unik dan berbeda dari yang lainnya. Dalam menghadapi tantangan global memang memerlukan sumber daya manusia yang kreatif dan terampil untuk menciptakan nilai tambah dan keunggulan bagi bisnis mereka, sehingga mereka mendapatkan suatu keberhasilan


(16)

4 bisnis.Dengan adanya kreativitas dan keterampilan pelaku usaha, tidak hanya bisa meningkatkan profit tetapi juga bisa meningkatkan nilai perusahaan, sehingga tercapailah tujuan suatu perusahaan.

Koperasi Industri dan Kerajinan (Kopinkra) Rotan Medan Koperasi telah berdiri sejak 1967 yang beralamat di Jl. Titipapan Gg. Pertama No. 15 K Medan.Koperasi ini kurang berkembang dikarenakan kreativitas dan keterampilan kurang diasah dan kurang diberikan pelatihan.Terbukti pada awalnya koperasi ini memiliki lebih dari 50 anggota.Tetapi seiring berjalannya waktu, banyak anggota yang sudah tidak aktif lagi.Hingga sekarang, anggota koperasi yang masih aktif berjumlah 30 anggota.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kreativitas dan Keterampilan terhadap Keberhasilan Usaha pada Anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Pengaruh Kreativitas dan Keterampilan terhadap Keberhasilan Usaha pada Anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan”.


(17)

5 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam mengadakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Sebagai salah satu syarat utama dalam menyelesaikan perkuliahan. 2. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan atau masukan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha di masa yang akan datang.

3. Bagi Masyarakat Luas

Penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana dan menambah wawasan mengenai pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha. 4. Bagi Anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan

Penelitian ini dapat menjadikan sebuah masukan bagianggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan.


(18)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Kreativitas

Menurut Zimmerer dkk (2008 : 57) kreativitas merupakan “kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang”.Dan ini penting bagi kesuksesan usaha pengrajin rotan.

Menurut Joko Siswanto (dalam Nasution dkk, 2001 : 17) Kreativitas merupakan “kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen dari beberapa pengetahuan dan pengalaman dengan meninggalkan pola dan struktur berpikir tradisional untuk menemukan ide-ide baru yang berguna”.

Menurut Hutagalung dkk (2010 : 19) kreativitas merupakan “proses pengembangan dan pengekspresian gagasan-gagasan baru yang memiliki manfaat”.

Kreativitas sebagai faktor intelektual individu dicirikan oleh talenta proses, produk dan pengakuan yang mampu menciptakan nilai tambah dari unsur tertentu pada peristiwa yang terjadi. Inovasi sebagai sumber keunggulan bersaing didasarkan pada kreativitas yang didapatkan melalui proses alih teknologi dan pengelolaan kemitraan, sehingga dianggap sebagai fungsi penting dari bisnis setelah pemasaran. Dan penyatuan pengetahuan dari berbagai bidang


(19)

7 pengalaman untuk menghasilkan ide-ide baru dan lebih baik, keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat dari perspektif baru dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran.

Menurut Nasution dkk (2001 : 17) pengetahuan tentang kreativitas ditunjukkan dengan 4P, yaitu orang kreatif (creative person), proses yang kreatif (creative process), produk yang kreatif (creative product), dan lingkungan yang kreatif (creative place).

1. Orang yang kreatif (creative person)

Cara berpikir divergen adalah penting dalam berlaku kreatif, artinya terdapat suatu fleksibilitas dalam memodifikasi informasi dan kemudian memungkinkan individu untuk meninggalkan pola pikir tradisional ke pola pikir lateral. Guilford menunjukkan ada 3 faktor untuk kelancaran menghasilkan gagasan baru, yaitu:

a. Fleksibilitas merupakan kemampuan meninggalkan pola pikir tradisional dan menggunakan perspektif baru.

b. Keaslian merupakan menemukan solusi baru dan tidak biasa.

c. Elaborasi merupakan kemampuan memperbaiki dan menemukan gagasan baru sebagai kelanjutan dari gagasan yang sudah ada.


(20)

8 2. Proses yang kreatif (creative process)

Proses kreatif terjadi pada dua tingkat. Pertama, proses yang terjadi dalam kepala orang tersebut, dan tingkat kedua adalah proses kreatif pada kelompok individu. Dalam tahap individu, proses kreatif mencakup 4 tahapan:

a. Persiapan

Individu berusaha mendapatkan gambaran yang jelas dari permasalahan. b. Inkubasi

Ditandai oleh pengambilan jarak individu bersangkutan dengan permasalahan.

c. Iluminasi

Mulai dibangun konsep, ada hubungan ke solusi potensial. d. Verifikasi

Kelayakan solusi diperiksa lagi baik tekhnis mau pun pemasaran. 3. Produk yang kreatif (creative product)

Pasman menyebut 5 atribut untuk produk yang kreatif, yaitu keaslian (tingkat kebaruan produk), kemungkinan bisa direalisasikan, tingkat transformasi suatu produk, dan tingkat konsentari (jumlah konsep yang diperlukan dalam menghasilkan produk tersebut).Kelayakan produk menyangkut aspek kualitas ide (sejauh mana produk memenuhi persyaratan yang diinginkan), dan sifat mampu manufaktur (manufacturability).


(21)

9 4. Lingkungan yang kreatif (creative place)

Berbagai kondisi yang mendukung cara berpikir kreatif juga secara positif mempengaruhi tingkat inovasi.

Menurut Suryana (dalam Lestari, 2013 : 8) indikator kreativitas sebagai berikut:

1. Ingin tahu 2. Optimis 3. Fleksibel

4. Mencari solusi dari masalah 5. Orisinil

6. Suka berimajinasi

2.1.1.1 Teknik untuk Mengambangkan Kreativitas

Menurut Arafah (2005 : 54-55) seseorang enterpreneur tidak bekerja sendiri, enterpreneur dapat terdiri dari sejumlah orang-orang atau tim yang saling bekerja sama untuk mengembangkan suatu produk yang akan dihasilkan, setelah seorang enterpreneur tersebut harus mengetahui bagaimana cara teknik untuk mengembangkan proses kreativitas, antara lain :

1. Focus-group, adalah sekelompok enterpreneur yang bersama-sama merumuskan ide-ide baru, menyaring ide-ide tersebut dan membuat konsep bisnis dari ide-ide tersebut.


(22)

10 2. Brainstroming, adalah diskusi yang terdiri dari sekelompok kecil

orang-orang yang memiliki ide-ide, merek berdiskusi mencari suatu pemecahan terhadap suatu masalah bagaimana memilih ide yang cocok, bagus, sesuai dan menguntungkan.

3. Problem inventory analysis, adalah suatu metode untuk mendapatkan ide baru dan pemecahan terhadap suatu masalah dengan melakukan fokus terhadap ide yang akan dikembangkan atau masalah yang dihadapi.

4. Mind-mapping, adalah enterpreneur harus mampu melihat ide bisnisnya yang akan ia terapkan dari banyak faktor yang mempengaruhi, sebab dengan melihat dari banyak sudut terhadap kekuatan dan kelemahan ide yang kita miliki, maka kita dapat memperbaiki serta mengembangkan ide tersebut menjadi lebih baik lagi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. 5. Rapid prototyping, adalah enterpreneur yang memiliki ide, menerapkan ide

tersebut kedalam suatu bentuk nyata, setelah enterpreneur dapat merubah hal tersebut kedalam sutau bentuk yang nyata maka sedikit demi sedikit dapat dirubah sesuai kebutuhan dan keinginan dari konsumen.

Menurut Zimmerer dkk (2008 : 77-79) mengemukakan beberapa cara untuk memotivasi para karyawan supaya memiliki kreativitas :

1. Expeting creativity, wirausaha berharapan memiliki kreativitas, salah satu cara yang terbaik untuk mendorong kreativitas adalah memberi kewenangan kepada karyawan untuk berkreasi.


(23)

11 2. Expecting and tolerating failure, yaitu berharap dan sabar menghadapai

kegagalan.Ide-ide kreatif akan menghasilkan keberhasilan atau kegagalan. Orang yang tidak pernah menemui kegagalan bukan orang kreatif.

3. Encouraging curiosty, berbesar hati jika menemukan kegagalan, artinya kegagalan jangan dipandang sebagai sesuatu yang aneh.

4. Viewing Problems as challanges, yaitu memandang kegagalan sebagai tantangan.Setiap kegagalan memberikan peluang untuk berinovasi.

5. Providing creativity training, yaitu menyediakan pelatihan berkreativitas. Untuk mengembangkannya diperlukan pelatihan. Pelatihan melalui buku, seminar, workshop, dan pertemuan profesional dapat mendorong karyawan untuk meningkatkan kapasitas kreativitasnya.

6. Providing support, yaitu memberikan dorongan dan bantuan, berupa alat dan sumber daya yang akan diperlukan untuk berkreasi, terutama waktu yang cukup untuk berkreasi.

7. Rewarding creativity, yaitu memberikan hadiah bagi seseorang yang kreatif, misalnya uang, penghargaan, dan hadiah lainnya.

8. Modelling Creativity, yaitu memberi contoh kreatif. Untuk mendorong karyawan lebih kreatif, harus diciptakan lingkungan yang mendorong kreativitas.


(24)

12 2.1.2 Pengertian Keterampilan

Menurut Togatorop (2011 : 10) keterampilan (Skill) adalah “suatu upaya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada seorang karyawan dengan baik dan maksimal.

Defenisi keterampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam jaringan adalah “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”. Sedangkan keterampilan menurut Littunen (dalam Handriani, 2011: 62) menunjukkan bahwa entrepreneurial skill adalah suatu proses belajar, yang pada gilirannya mempengaruhi karateristik personal dari pengusaha.

2.1.2.1 Entrepreneur Skill Yang Perlu Dipelajari

Menurut Hutagalung dkk (2010 : 11) Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan usaha skala kecil, dengan asumsi bahwa pendidikan yang lebih baik akan memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usaha. Beberapa Entrepreneur skill yang perlu dipelajari yaitu:

1. Menjaga reputasi

Reputasi yang baik adalah modal utama yang harus dipersiapkan dan dimiliki oleh seorang Entrepreneur.Reputasi yang baik memudahkan seseorang untuk membuat jaringan relasi (network) dengan banyak pihak untuk melancarkan bisnisnya.


(25)

13 a. Tumbuhkan rasa percaya diri yang kuat

b. Pandai bergaul

c. Miliki kartu nama dan berikan pada kenalan baru anda d. Tawarkan persahabatan yang tulus

3. Naluri untuk mengenali peluang yang ada a. Tentukan arah usaha atau minat anda

b. Tumbuhkan kepekaan lingkungan dan amati kondisi di sekitar anda c. Terapkan manajemen informasi pada diri anda

4. Kemampuan persuasi-negosiasi-membuat deal a. Itikad baik untuk mencapai win-win solution b. Percaya diri dan penuh persiapan

c. Kemampuan berdiplomasi d. Profesionalisme

5. Pemilihan suatu bidang usaha

a. Lihat karakter usaha anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi anda b. Lihat apakah anda menyukai usaha tersebut

c. Lihat apakah anda mampu menjalankan usaha tersebut

d. Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha tersebut 6. Penguasaan aspek teknis dalam usaha, antara lain:

a. Permodalan usaha

b. Aspek hukum dalam usaha c. Pengelolaan keuangan usaha


(26)

14 d. Menghadapi persaingan

e. Perlunya mencari mentor yang kompeten f. Evaluasi usaha

7. Visi membentuk sistem bisnis

Hal yang terpenting dari seseorang Entrepreneur adanya visi dalam membentuk sistem bisnis. Sistem bisnis ini yang di harapkan mampu bekerja secara optimal untuk memberikan passive income yang berkelanjutan pada sang Entrepreneur.

2.1.2.2 Keterampilan Wirausaha

Menurut Husrich (dalam Basrowi, 2011 : 69) ada 3 jenis keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha, yaitu sebagai berikut:

1. Keterampilan teknis, keterampilan atau kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh wirausaha mencakup sebagai berikut:

a. Mampu membuat tulisan/laporan (writing) b. Komunikasi lokal (oralcommunication)

c. Memonitor lingkungan (monitoring environment)

d. Penguasaan teknologikomputer dan informasi internet(technology) e. Hubungan diri antarperseorangan (interpersonal)

f. Pendengaran yang baik (listening)

g. Kemampuan untuk mengorganisasikanbawahan (ability to organize) i. Membangun jaringan (network building)


(27)

15 j. Memiliki gaya kepemimpinan/manajemen (management Style)

k. Kemampuan melatih (coaching)

l. Berperan sebagai pemain tim (being a team player)

2. Keterampilan manajemen bisnis. Keterampilan atau kemampuan manajemen bisnis minimal yang harus dimiliki wirausaha mencakup berikut ini:

a. Mengeset tujuan dan perencanaan (planning and goal setting) b. Pengambilan keputusan (decision making)

c. Hubungan personal (human Relations) d. Pemasaran (marketing)

e. Keuangan (finance) f.Akuntansi (accounting) g. Manajemen(management)

h.Pengendalian/pengawasan (control) i. Negosiasi/berunding (negotation)

j. Peluncur usaha baru termasuk aktivitas yang mengandung risiko/bahaya sekalipun (water Launch)

k. Pelaksanaan pertumbuhan (managing growth)

3. Keterampilan berwirausahaan secara personal. Kemampuan atau keterampilan kewirausahaan mencakup berikut ini:

a. Memiliki disiplin atau pengawasan pribadi (inner control/disciplined) b. Seorang pengambil resiko (risk taker)


(28)

16 d. Berorientasi pada perubahan (change oriented)

e. Keras hati atau gigih (persistent)

f. Kepemimpinan yang pemimpi besar (visionary leader)

g. Memiliki kemampuan mengelola perubahan (ability to manage change)

2.1.3 Pengertian Keberhasilan Usaha

Menurut Astamoen (2005 : 251) Keberhasilan itu adalah “suatu proses dari sesorang dalam mencapai tujuan atau prestasi dengan cara yang terbaik dan benar sehingga mencapai keberhasilan. Didalam proses tersebut termasuk resiko yang harus dihadapi bahkan kegagalan yang harus dialami. Keberhasilan yang baik itu bisa membawa seseorang kepada kebahagiaan bagi dirinya dan adanya manfaat untuk orang lain”.

Menurut Nasution (2001: 12), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah.

Menurut Farisi (2013:27),keberhasilan usaha adalah “tujuan utama dari sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan”.


(29)

17 2.1.3.1 Faktor – Faktor Penyebab Keberhasilan Berwirausaha

Menurut Suryana (2008: 67) Keberhasilan usaha di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Kemampuan dan kemauan. Orang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, keduannya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat mau bekerja keras dan orang yang suka bekrja keras tetapi tidak memiliki tekat yang kuat, keduannya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.

3. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.

2.1.3.2 Strategi Keberhasilan Wirausaha

Menurut Arafah (2005: 58-59) kesuksesan merupakan dambaan setiap orang terutama kita sebagai seorang yang merasa dirinya adalah seorang entrepreneur, masalahnya adalah sangat sulit sekali untuk meraih sukses tersebut, diperlukan kerja keras yang tinngi, komitmen yang konsisten serta strategi yang jitu untuk membidik pasar. Ada beberapa tips yang harus diperhatikan oleh entrepreneur untuk mencapai sukses, yaitu:

1. Entrepreneur harus membuat produk atau jasa yang difokuskan kepada selera pasar dan keinginan konsumen.

2. Entrepreneur harus dapat membangun kerjasama tim yang tangguh dan bukan “one man show”.


(30)

18 3. Harus dapat menciptakan keunggulan kompetitif terhadap produk atau jasa

yang ditawarkan, sehingga membedakan dengan pesaing lainnya.

4. Jangan melihat peluang usaha sebagai peluang sesaat, jika peluang tersebut dijaga dengan manejemen yang baik dan benar, mungkin suatu saat nanti bisnis yang kita jalankan akan menjadi bisnis yang benar.

5. Ciptakan trobosan-trobosan produk yang baru, layanan yang baru, atau ide-ide yang baru yang secara terus-menerus dan jangan terputus.

6. Sebagai seorang entrepreneur, maka kita harus mencintai aktifitas bisnis yang kita jalankan saat ini, karena dengan itu kita dapat memilih kepercayaan diri yang tinggi serta dapat menyakinkan pelanggan.

7. Sifat ulet, kerja keras dan pantang menyerah adalah kunci keberhasilan bisnis.

8. Berani untuk mengambil resiko yang diperhitungkan, sebuah resiko yang kita ambil dengan memperhitungkan resiko yang muncul berarti kita akan membuahkan peluang kesuksesan.

9. Carilah informasi bisnis sebanyak-banyaknya, karena dapat memberikan manfaat bagi entrepreneur untuk mengambil keputusan yang baik.

10. Keahlian untuk menjual merupakan kunci sukses dari entrepreneur dan jangan lupa bahwa entrepreneur harus dapat membangun hubungan yang baik dengan pelanggan.

11. Sebagai seorang entrepreneur yan tangguh, maka dia harus memiliki etos kerja dan itu harus diciptakan.


(31)

19 12. Bertemanlah sebanyak-banyaknya, karena dengan banyak teman berarti

akan menambah informasi serta akan menambah jaringan bisnis yang lebih hebat lagi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitain Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel

Penelitian Hasil Penelitian Fitria

Lestari (2013)

Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas terhadap Keberhasilan Usaha pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung

Variabel independen: Jiwa

kewirausahaan

(X1), Kreativitas (X2)

Variabell Dipenden: Keberhasilan usaha (Y)

Jiwa kewirausahaan dan kreativitas secara bersama – sama memberikan konstribusi atau pengaruh terhadap keberhasilan usaha sentra industri rajutan di Binongjati Bandung. Diantara variabel independen, Kreativitas memberika pengaruh yang lebih besar terhadap keberhasilan usaha di banding jiwa kewirausahaan. Raisan Al Farisi (2013) Pengaruh Inovasi dan Kreativitas Pengusaha Terhadap keberhasilan Usaha Variabel Independen:

Inovasi (X1), Kreativitas (X2) Variabel

Dipenden: Keberhasilan usaha (Y)

Inovasi dan kreativitas secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha


(32)

20 Tabel 2.1 Penelitain Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel

Penelitian Hasil Penelitian Herwan Abdul Muhyi (2012) Pengaruh Keterampilan Berwirausaha terhadap Pertumbuhan Usaha Berkelanjutan Pada Industri Kecil di Sukabumi. Variabel independen: Keterampilan berwirausaha (X), Variable Dipenden: Pertumbuhan Usaha (Y). Keterampilan berwirausaha berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha berkelanjutan, hasil pemelitian ini menjelaskan bahwa hipotesis yang diajukan terbukti. Adapun besarnya pengaruh keterampilan

berwirausaha terhadap pertumbuhan usaha berkelanjutan industry kecil di kota sukabumi di tentukan secara signifikan oleh personal entrepreneur skill, business management skill dan technical skill dengan besaran 0.75

sehingga dapat dikatakan tinggi dan signifikan. Ernani Hadiyati (2011) Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Variabel independen:

Kreativitas (X1), Inovasi (X2). Variabel Dipenden: Kewirausahaan (Y).

Kreativitas dan inovasi berpengaruh secara simultan terhadap kewirausahaan dengan variabel inovasi memiliki pengaruh yang lebih besar.


(33)

21 2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau disebut juga kerangka teoretis menurut Erlina (2011 : 33) adalah “suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka teoretis akan menghubungkan secara teoretis antara variabel-variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat”.

Kreativitas bagi seorang wirausahaadalah modal yang sangat penting.Sebagai wirausaha, sudah pasti akan menghadapi medan persaingan yang ketat. Tanpa kreativitas, anda terpukau oleh constraint.Dengan kreativitas, anda mampu keluar, melihat, dan menangkap peluang. Tanpa kekuatan membongkar belenggu-belenggu itu, anda tak akan bisa survive, tidak bisa beradaptasi mengarungi dunia yang selalu berubah (Kasali dkk, 2010 : 36).

Hisrich, et al (dalam Muhyi, 2012:111) menyatakan bahwa keterampilan berwirausaha menjadi determinan dalam meraih keberhasilan usaha yang ditunjukkan dengan kinerja usaha yang baik. Kinerja usaha bergantung kepada strategi memasuki usaha, strategi mereduksi resiko pengorganisasian usaha, kemampuan wirausaha, tim manajemen dan perusahaan. Frinces (dalam Muhyi, 2012:112) menyatakan bahwa suksesnya wirausaha salah satunya dikarenakan adanya manajer yang kompeten dengan tingkat keterampilan wirausaha tinggi.

Kreativitas dan keterampilan sangat penting bagi kesuksesan dan keberlangsungan perusahaan. Kreativitas dan keterampilan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha karena dengan adanya kreativitas dan keterampilan, perusahaan


(34)

22 dapat menciptakan keunggulan bersaing yang kuat dan efektif terhadap perusahaan lain secara lebih kreatif dan terampil.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka kerangka konseptual untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber :Kasali dkk (2010) dan Muhyi (2012),data diolah peneliti. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Erilna (2011 : 41) adalah “proposi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposi ini merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat depercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena.Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi”.

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dipaparkan, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Kreativitas (X1)

Keterampilan (X2)

Keberhasilan Usaha (Y)


(35)

23 “PengaruhKreativitas dan Keterampilan terhadap Keberhasilan Usaha pada Anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan”.


(36)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif menurut Rochaety dkk (2009 : 17) merupakan “penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kopinkra Rotan jalan Titipapan No 15 K Medan mulai dari bulan maret 2015.

3.3 Batasan Operasional

1. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen, atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel dependen dan mempunyai hubungan positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya (Erlina, 2011 : 37). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kreativitas (X1) dan keterampilan (X2).

2. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas (Erlina, 2011


(37)

25 :36). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha (Y) pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan.

3.4 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian Erlina (2011 : 48). Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Kreativitas (X1)

Kemampuan untuk mengembangkan ide-ide

baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.

1. Keingintahuan mencoba produk baru.

2. Inovasi desain produk. 3. Optimis terhadap produk

yang ditawarkan. 4. Penerimaan masukan

dari luar.

Likert Keterampilan

(X2)

Keterampilan harus dilakukan dengan praktek sebagai pengembangan aktivitas.

1. Keterampilan teknis. 2. Keterampilan

manajemen bisnis. 3. Keterampilan

berwirausaha secara personal.

Keberhasilan Usaha

(Y)

Tujuan utama dari sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu

keberhasilan atau kesuksesan.

1. Peningkatan laba usaha 2. Peningkatan hasil

produksi

3. Target penjualan tercapai 4. Perkembangan usaha

Sumber : Zimmerer dkk (2008), Lestari (2013), Iverson (2001), Basrowi (2011), Farisi (2013), Nasution (2001), data diolah peneliti.


(38)

26 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert menurut Erlina (2011 : 51) yaitu “skala yang digunakan untuk mengukur respons subjek berupa sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok kejadian atau gejala social ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama”.

Tabel 3.2

Pengkururan Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Erlina (2011)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi menurut Ridwan dan Kuncoro (dalam Erlina, 2011 : 80) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan yang berjumlah 30 usaha industri kerajinan rotan.


(39)

27 3.6.2 Sampel

Sampel menurut Erlina (2011 : 81) adalah “bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karaktersitik populasi”.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2011 :127) sampel jenuh adalah “teknik yang menentukan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian iniberjumlah 30 usaha industri kerajinan rotan yang merupakan anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan.

3.7 Jenis data

Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut: 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa yang dilakukan peneliti (Umar, 2008 : 42).Data primer ini diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner.

2. Data Sekunder

Dara sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak ngumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar, 2008 : 42). Data sekunder ini diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan internet untuk mendukung penelitian ini.


(40)

28 3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Angket (Kuesioner)

Angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar 2008 : 49)

2. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari berbagai macam tulisan di berbagai buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 pengusaha pengrajin rotan sebagai responden diluar dari pada sampel. Yaitu pada pengusaha pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru.


(41)

29 3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2004 : 120).

Pada penelitian ini untuk nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan table r (0,361), jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361, maka butri dinyatakan Valid. Begitu juga sebaliknya (Situmorang dan Lufti, 2014 : 89).

Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian validitas menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.0 for Windows. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kueisioner adalah sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid. 2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 pengusaha pengrajin rotan sebagai responden diluar dari pada sampel.Yaitu pada pengusaha pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:


(42)

30 Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Validitas

Butir 1 98.27 47.720 .549 .850 Valid

Butir 2 98.27 46.271 .565 .849 Valid

Butir 3 98.20 46.579 .521 .851 Valid

Butir 4 97.63 45.551 .651 .846 Valid

Butir 5 97.30 50.010 .375 .856 Valid

Butir 6 97.50 51.707 .107 .862 Tidak valid

Butir 7 98.80 52.510 -.023 .866 Tidak valid

Butir 8 97.30 49.321 .487 .853 Valid

Butir 9 97.37 49.620 .345 .857 Tidak Valid

Butir 10 97.20 50.028 .252 .860 Tidak Valid

Butir 11 97.50 48.534 .616 .850 Valid

Butir 12 97.37 50.102 .405 .856 Valid

Butir 13 97.37 49.344 .444 .854 Valid

Butir 14 97.30 49.321 .487 .853 Valid

Butir 15 97.30 49.321 .487 .853 Valid

Butir 16 97.63 45.689 .556 .849 Valid

Butir 17 97.13 49.361 .324 .858 Tidak Valid

Butir 18 98.30 48.907 .332 .858 Tidak Valid

Butir 19 98.73 47.857 .482 .852 Valid

Butir 20 97.77 48.599 .260 .863 Tidak Valid

Butir 21 97.27 48.202 .646 .849 Valid

Butir 22 98.17 49.247 .340 .857 Tidak Valid

Butir 23 97.47 49.430 .435 .854 Valid

Butir 24 97.43 49.289 .512 .853 Valid

Butir 25 97.50 50.121 .204 .862 Tidak Valid

Butir 26 97.10 48.852 .492 .853 Valid


(43)

31 Pada table 3.3 di atas dapat dilihat butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 20, 22, 25 tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 20, 22, 25 dibuang lalu dilakukan pengujian kembali.

Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Validitas

Butir 1 63.90 27.128 .532 .866 Valid

Butir 2 63.90 26.024 .549 .866 Valid

Butir 3 63.83 26.006 .538 .867 Valid

Butir 4 63.27 25.651 .612 .862 Valid

Butir 5 62.93 29.168 .291 .874 Tidak Valid

Butir 8 62.93 27.926 .559 .866 Valid

Butir 11 63.13 27.499 .654 .863 Valid

Butir 12 63.00 28.690 .443 .870 Valid

Butir 13 63.00 27.862 .526 .867 Valid

Butir 14 62.93 27.926 .559 .866 Valid

Butir 15 62.93 27.926 .559 .866 Valid

Butir 16 63.27 25.651 .531 .868 Valid

Butir 19 64.37 27.137 .479 .869 Valid

Butir 21 62.90 27.472 .634 .863 Valid

Butir 23 63.10 28.576 .385 .871 Valid

Butir 24 63.07 28.547 .442 .870 Valid

Butir 26 62.73 28.064 .458 .869 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Pada table 3.4 di atas dapat dilihat butir 5 tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka butir 5 dibuang lalu dilakukan pengujian kembali.


(44)

32 Tabel 3.5

Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Validitas

Butir 1 59.63 25.757 .505 .868 Valid

Butir 2 59.63 24.585 .541 .867 Valid

Butir 3 59.57 24.668 .515 .868 Valid

Butir 4 59.00 24.069 .627 .862 Valid

Butir 8 58.67 26.299 .578 .865 Valid

Butir 11 58.87 25.913 .667 .862 Valid

Butir 12 58.73 27.099 .449 .870 Valid

Butir 13 58.73 26.271 .536 .867 Valid

Butir 14 58.67 26.299 .578 .865 Valid

Butir 15 58.67 26.299 .578 .865 Valid

Butir 16 59.00 24.276 .516 .870 Valid

Butir 19 60.10 25.748 .456 .870 Valid

Butir 21 58.63 25.826 .659 .862 Valid

Butir 23 58.83 26.971 .394 .872 Valid

Butir 24 58.80 26.924 .456 .870 Valid

Butir 26 58.47 26.602 .441 .870 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Pada table 3.5 di atas dapat dilihat seluruh butir pertanyaan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r table, yaitu 0,361, sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Interprestasi Item-Total Correlation Statistics, yaitu:

1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (butir) item 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 59.63. jika pertanyaan (butir) item 2 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 59.63 dan seterusnya.


(45)

33 2. Scale Varience if Item Deleted menerangkan besarnya variance total jika

variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (butir) item 1 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 25.575. jika pertanyaan (butir) item 2 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 24.585 dan seterusnya.

3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitungyang akan dibandingkan dengan nilai rtabeluntuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Nilai rtabelpada uji validitas ini adalah sebesar 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan akurasi dan ketepatan dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi dari pengukurannya. Suatu pengukur dikatakan reliabel dikatakan dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Jogiyanto, 2004 :120).

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,8 reliabilitas sangat baik / sangat meyakinkan, 0,7 < Cronbach Alpha < 0,8 reliabilitas baik, dan Cronbach Alpha < 0,7 reliabilitas kurang meyakinkan (Situmorang dan Lufti, 2014 : 92).


(46)

34 Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian reliabilitas menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.0 for Windows. Kriterianya sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut reliabel. 2. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak reliabel.

Hasil pengolohan uji reliabilitas menggunakan SPSS dapat dilihat pada table berikut:

Table 3.6 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.874 16

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Berdasarkan table 3.6 dapat dilihat Cronbach's Alpha> 0,8 maka dinyatakan reliabilitas sangat baik.

3.10 Teknis Analisis

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena dari data.


(47)

35 3.10.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Erlina, 2011 : 100).

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar, 2008 : 177-178).

Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut (Lubis dkk, 2007 : 32) yaitu:

1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.

2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik


(48)

36 multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas (Umar, 2008 : 179).

Cara memprediksinya menurut Lubis dkk (2007 : 34) adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut sebagai berikut:

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3.10.3 Metode Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan dari variabel independen, yaitu kreativitas (X1), Keterampilan (X2), terhadap variabel dipenden yaitu keberhasilan usaha (Y). Data diolah


(49)

37 dengan menggunakan program SPSS 21.0 for Windonws. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana:

Y = Keberhasilan Usaha a = Konstanta

b1-b2 = Koefisien Regresi X1 = Kreativitas X2 = Keterampilan e = Standart Error

1. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) menurut Lubis dkk (2007 : 48) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Pada penelitian ini koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya kontribusi variabel bebas (kreativitas dan keterampilan) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha), dimana 0 < R2< 1.Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.


(50)

38 2. Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F)

Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F) digunakan untuk menguji apakah setiap variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dipenden (Y) secara simultan.Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0

Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1), keterampilan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha (Y).

Ha : b1≠ b2≠ 0

Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1), keterampilan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%.

H0 ditolak jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%.

3. Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji thitung)

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen (Lubis dkk, 2007 : 51).Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:


(51)

39 H0 : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1), keterampilan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha (Y).

Ha : bi ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1), keterampilan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5%.


(52)

40 BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan

Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan (Kopinkra) dengan Badan Hukum : No. 173/BH/PAD/KWK.2/97 yang berlokasi pada jalan Titi Papan Gg Pertama No 15 K Medan. Berdiri sejak tahun ± 1970, pada saat itu anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan sekitar 15-20 orang, pertengahan tahun 1980 anggota meningkat hingga mencapai 80 orang, dan pada tahun 2000 hingga sekarang anggota berkurang menjadi 37 orang dan yang aktif hanya sekitar 30 orang pengrajin.

Tujuan dari Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan (Kopinkra) adalah: Mari kita bangun atau jaga koperasi industri dan kerajinan rotan untuk kemajuan kita bersama, jadikanlah koperasi industri dan kerajinan rotan sebagai wadah menyatukan visi dan misi anggota pengrajin untuk mencapai tujuan kehidupan yang lebih sejahtera.


(53)

41 4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Analisis deskriptif dalam penellitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.Terdapat 16 butir pertanyaan, 12 butir pertanyaan untuk variabel X dan 4 butir pertanyaan untuk variabel Y.Responden dalam penelitian ini adalah anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan.

Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden: 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Table 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

No Kategori Jumlah

1 2 3 4

5-10 Tahun 11-20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun

1 22

2 5

Total 30

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (April 2015)

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden pada kategori 5-10 tahun sebanyak 1 usaha, 11-20 tahun sebanyak 22 usaha, 21-30 tahun sebanyak 2 usaha, dan 31-40 tahun sebanyak 5 usaha. Dapat disimpulkan bahwa kategori 11-20 tahun usaha yang paling dominan dalam penelitian ini.


(54)

42 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Table 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Kategori Jumlah

1 2 3 4 5 6 15-24 Tahun 25-34 Tahun 35-44 Tahun 45-54 Tahun 55-64 Tahun 65-74 Tahun 1 3 15 6 3 2

Total 30

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (April 2015)

Pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia yang paling banyak diteliti adalah usia 35-44 tahun sebanyak 15 orang.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Table 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Kategori Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 SD SMP SMA D1 D2 D3 S1 1 6 20 1 - - 1

Total 30

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (April 2015)

Pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak diteliti adalah tingkat pendidikan terakhir SMA sebanyak 20 orang.


(55)

43 4.2.1.2Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Terdapat 16 butir pertanyaan; 4 butir pertanyaan untuk variabel kreativitas (X1), 8 butir pertanyaan untuk variabel keterampilan (X2), 4 gbutir pertanyaan untuk variabel (Y). kuesioner disebar ke 30 orang sampel. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur menggunakan skala likert untuk menanyakan pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan.

Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Variabel Y: 1. Kreativitas (X1)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kreativitas (X1) No

Item

STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

1 0 0 8 26,7 16 53,3 6 20,0 0 0

2 0 0 2 6,7 16 53,3 11 36,7 1 3,3

3 0 0 0 0 4 13,3 21 70,0 5 16,7

4 0 0 0 0 1 3,3 24 80,0 5 16,7

Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (April 2015)

Tabel menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel kreativitas (X1) yang diperoleh dari 30 responden.

a. Pada pernyataan “saya membuat produk baru setiap bulan atau tahun”, terdapat 20% responden yang menyatakan setuju, 53,3% menyatakan netral, 26,7% menyatakan tidak setuju.


(56)

44 b. Pada pertanyaan “saya melakukan inovasi terhadap desain produk yang saya jual”, terdapat 3,3% responden yang menyatakan sangat setuju, 36,7 menyatakan setuju, 53,3 % menyatakan netral, 6,7% menyatakan tidak setuju.

c. Pada pertanyaan “saya yakin bahwa produk yang saya jual diminati konsumen”, terdapat 16,7% responden yang menyatakan sangat setuju, 70% menyatakan setuju, 13,3% menyatakan netral.

d. Pada pertanyaan “saya menerima kritik dan saran dari konsumen”, terdapat 16,7% responden yang menyatakan sangat setuju, 80% menyatakan setuju, 3,3 % menyatakan netral.

2. Keterampilan (X2)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Keterampilan (X2) No

Item

STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

5 0 0 0 0 14 46,7 15 50 1 3,3

6 0 0 0 0 7 23,3 21 70,0 2 6,7

7 0 0 0 0 0 0 23 76,7 7 23,3

8 0 0 0 0 3 10,0 15 50,0 12 40,0

9 0 0 0 0 0 0 17 56,7 13 63,3

10 0 0 0 0 0 0 18 60,0 12 40,0

11 0 0 0 0 0 0 18 60,0 12 40,0

12 0 0 0 0 5 16,7 16 53,3 9 30,0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Tabel menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel keterampilan (X2) yang diperoleh dari 30 responden.


(57)

45 a. Pada pernyataan “saya mampu membuat laporan penjualan”, terdapat 3,3% responden yang menyatakan sangat setuju, 50% menyatakan setuju, 56,7% menyatakan netral.

b. Pada pernyataan “saya mampu membuat perencanaan penjualan”, terdapat 6,7% responden yang menyatakan sangat setuju, 70% menyatakan setuju, 23,3% menyatakan netral.

c. Pada pernyataan “saya mampu mengambil keputusan untuk keberhasilan usaha saya”, terdapat 23,3% responden yang menyatakan sangat setuju, 76,7% menyatakan setuju.

d. Pada pernyataan “saya mampu memasarkan produk”, terdapat 40% responden yang menyatakan sangat setuju, 50% menyatakan setuju, 10% menyatakan netral.

e. Pada pernyataan “saya memiliki disiplin yang tinggi”, terdapat 43,3% responden yang menyatakan sangat setuju, 56,7% menyatakan setuju. f. Pada pernyataan “saya mampu menangung setiap resiko usaha”,

terdapat 60% responden yang menyatakan sangat setuju, 40% menyatakan setuju.

g. Pada pernyataan “saya adalah seorang yang inovatif”, terdapat 60% responden yang menyatakan sangat setuju, 40% menyatakan setuju. h. Pada pernyataan “saya mengikuti pameran untuk meningkatkan

pemasaran”, terdapat 30% responden yang menyatakan sangat setuju, 53,3% menyatakan setuju, 16,7% menyatakan netral.


(58)

46 3. Keberhasilan Usaha (Y)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keberhasilan Usaha (Y) No

Item

STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

13 0 0 2 6,7 16 53.3 12 40,0 0 0

14 0 0 0 0 14 46,7 16 53,3 0 0

15 0 0 0 0 5 16,7 21 70,0 4 13,3

16 0 0 0 0 3 10,0 24 80,0 3 10,0

Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (April 2015)

Tabel menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel keberhasilan usaha (Y) yang diperoleh dari 30 responden.

a. Pada pernyataan “laba usaha saya meningkat setiap bulan”, terdapat 40% responden yang menyatakan setuju, 53,3% menyatakan netral, 6,7% menyatakan tidak setuju.

b. Pada pernyataan “jumlah penjualan hasil produksi usaha saya meningkat setiap tahunnya”, terdapat 53,3%% menyatakan setuju, 46,7% menyatakan netral.

c. Pada pernyataan “target penjualan saya setiap bulannya tercapai”, terdapat 13,3% responden yang menyatakan sangat setuju, 70,0% menyatakan setuju, 16,7% menyatakan netral.

d. Pada pernyataan “pemerintahan mendukung kerajinan rotan dalam meningkatkan keberhasilan usaha”, terdapat 10% responden yang menyatakan sangat setuju, 80% menyatakan setuju, 10% menyatakan netral.


(59)

47 4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1Uji Normalitas

Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik yaitu dengan grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.Selain itu uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov.Uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 21.0 for Windows dan hasilnya ditunjukkan sebagai berikut:

1. Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Jika bentuk grafik tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.Sebaliknya, jika bentuk grafik melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel tidak berdistribusi normal.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015) Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram


(60)

48 Pada Gambar 4.1 terlihat grafik tidak melenceng ke kiri ataupun ke kanan, hal ini menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.

2. Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual

Jika titik masih menyebar di sekitar garis diagonal, maka data telah berdistribusi normal.Sebaliknya jika titik tidak menyebar di sekitar garis diagonal, maka data tidak berdistribusi normal

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual

Pada Gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.


(61)

49 3. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test

Jika Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.7

Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.53381333 Most Extreme

Differences

Absolute .092

Positive .092

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .503

Asymp. Sig. (2-tailed) .962

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,962 di atas tingkat signifikansi 0,05.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas mana yang dijelaskan oleh variabel terikat


(62)

50 lainnya.Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya. Dengan nilai :

a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5, maka tidak terjadi

multikolinieritas

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Pada Tabel 4.8 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

4.2.2.3 Uji Heteroskedostisitas

Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi dari semua variabel yang diobservasi. Kriteria uji heteroskedostisitas yaitu apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

Kreativitas .420 .158 .454 2.658 .013 .942 1.062 Keterampila

n

.191 .089 .367 2.148 .041 .942 1.062 a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha


(63)

51 pada sumbu Y maka disimpulkan suatu model regresi dianggap tidak terdapat masalah heterokedastisitas.

1. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Gambar 4.3 Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot

Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser

Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan gletser memiliki kriteria jika Nilai Sig > 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


(64)

52 Tabel 4.9

Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.461 2.262 1.972 .059

Kreativitas -.138 .086 -.303 -1.603 .121 Keterampilan -.037 .048 -.145 -.766 .450 a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Pada Tabel 4.13 terlihat semua variabel bebas memiliki nilai Sig >0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil uji di atas dibuktikan bahwa data telah lulus uji asumsi klasik, sehingga data siap untuk diregresi linear berganda. Hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

Kreativitas .420 .158 .454 2.658 .013

Keterampilan .191 .089 .367 2.148 .041

a. Dependent Variable: Keberhasilan usaha Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)


(65)

53 Berdasarkan hasil perhitungan data seperti yang terlihat pada Tabel 4.10 kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai B1 variabel kreativitas sebesar 0,420, nilai B2 variabel keterampilan sebesar 0,191 dan nilai konstanta (a) sebesar 2,404 sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda:

Y= 2,404 + 0,420 X1+0,191 X2 + e. Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) = 2,404 menunjukkan kreativitas dan keterampilan bernilai konstan, maka keberhasilan usaha pada anggota koperasi industry dan kerajinan rotan di Medan akan diperoleh sebesar 1,476.

b. Koefisien B1 (X1) = 0,420 menunjukkan bahwa kreativitas berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan. Sehingga apabila kreativitas dinaikkan sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medanbertambah sebesar 0,420.

c. Koefisien B2 (X2) = 0,191 menunjukkan bahwa keterampilan berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan. Sehingga apabila keterampilan dinaikkan sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medanbertambah sebesar 0,219.


(66)

54 4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas yaitu kreativitas (X1), keterampilan (X2), dalam menjelaskan variabel terikat yaitu keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan (Y) secara bersama-sama, dimana: 0 ≤ R²

≤ 1.

Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.Jila Koefisien determinasi (R²) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat (Y).Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Pengujian analisis regresi linear berganda menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21,00 for windows. Hasil pengolahan dari analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini:


(67)

55 Tabel 4.11

Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .510a .260 .205 1.58961

a. Predictors: (Constant), Keterampilan, Kreativitas b. Dependent Variable: Keberhasilan usaha

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat nilai Adjusted R Square adalah 0.205 berada antara 0 <R2<1 yang berarti bahwa 20,5% keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan dipengaruhi cukup erat oleh kreativitas dan keterampilan sedangkan 79,5% lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.2.3.2Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :

H0 : b1 = b2= 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Kreativitas (X1), Keterampilan (X2)terhadap variabel dependent yaitu Keberhasilan Usaha


(68)

56 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu yaitu Kreativitas (X1), Keterampilan (X2)terhadap variabel dependent yaitu Keberhasilan Usaha.

Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :

H0 diterima apabila Fhitung< Ftabelpada α = 5%

H0 ditolak apabila Fhitung> Ftabelpada α = 5%

Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 30 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:

a. Df (Pembilang) = k – 1 3– 1 = 2 b. Df (Penyebut) = n – k 30-3 = 27

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 21,00 for windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% (2:27) = 3,35


(69)

57 Tabel 4.12

Uji Simultan (Uji -F) ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 23.942 2 11.971 4.737 .017b Residual 68.225 27 2.527

Total 92.167 29

a. Dependent Variable: Keberhasilan usaha

b. Predictors: (Constant), Keterampilan, Kreativitas Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 4,737 dengan tingkat signifikansi 0,017. Sedangkan Ftabel adalah 3,53. Dari hal tersebut Fhitung (4,737)> Ftabel (3,53) dan tingkat signifikansinya 0,0017< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kreativitas (X1), Keterampilan (X2),secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha.

4.2.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)

Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu Kreativitas (X1), Ketrampilan (X2), terhadap variabel dependent yaitu Keberhasilan Usaha

Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5% H0 ditolak apabila thitung> ttabelpada α = 5%

Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 30 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:


(70)

58 Derajat bebas (Df) = n – k = 30 – 3 = 27

Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 21,00 for windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat α = 5% (27) = 1,70

Berikut merupakan hasil pengujian uji-T pada Tabel 4.13, yaitu:

Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji-T)

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

Kreativitas .420 .158 .454 2.658 .013 Keterampilan .191 .089 .367 2.148 .041 a. Dependent Variable: Keberhasilan usaha

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2014)

Tabel 4.15 menunjukkan nilai t hitungyang diperoleh dari masing-masing variabel yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Variabel Kreativitas (X1) memiliki t hitungsebesar 2,658 dengan tingkat signifikansi 0,013. Sedangkan t table adalah sebesar 1,70. Oleh karena itu t hitung (2,658)> t table (1,70) dan tingkat signifikansinya 0,013 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kreativitas secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.


(71)

59 b. Variabel Keterampilan (X2) memiliki t hitungsebesar 2,148 dengan tingkat

signifikansi 0,041. Sedangkan t table adalah sebesar 1,70. Oleh karena itu t hitung (2148) >t table (1,70) dan tingkat signifikansinya 0,041<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keterampilan secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Kreativitas Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hal ini dilihat dari nilai signifikan sebesar 0,013 < 0,05, sedangkan nilai thitung (2,658)> ttable (1,70). Dalam hal ini penyataan indikator kreativitas “saya membuat produk baru”, “saya melakukan inovasi terhadap desain produk yang saya jual”, “saya yakin bahwa produk yang saya jual diminati konsumen”, dari pernyataan tersebuat dapat dilihat hasil dari responden bahwa faktor kreativitas berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada pengrajin rotan.Kreativitas merupakan salah satu faktor utama untuk mempertahankan serta mengembangkan suatu usaha sehingga tercapailah keberhasilan pada usaha tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian Lestari (2013) dengan judul penelitian “Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas terhadap Keberhasilan Usaha pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung”.Hasil penelitian


(72)

60 menunjukkan bahwa kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

4.3.2 Pengaruh Keterampilan Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hal ini dilihat dari nilai signifikan sebesar 0,041<0,05, sedangkan nilai thitung (2148) >

ttabel(1,70). Dalam hal ini penyataan indikator keterampilan “saya mampu

membuat laporan penjualan”, “saya mampu membuat perencanaan penjualan”, “saya mampu mengambil keputusan untuk keberhasilan usaha saya”, “saya mampu memasarkan produk”, “saya memiliki disiplin yang tinggi”, “saya mampu menanggung setiap resiko usaha”, “saya adalah seorang yang inovatif”, “saya mengikuti pameran untuk meningkatkan pemasaran”.dari pernyataan tersebuat dapat dilihat hasil dari responden bahwa faktor keterampilan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada pengrajin rotan.Keterampilan juga merupakan salah satu modal penting bagi pengrajin rotan, dengan adanya keterampilan, ini membantu untuk mencapai suatu keberhasilan usaha dari pengrajin rotan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Muhyi (2012) dengan judul penelitian “Pengaruh Keterampilan Berwirausaha terhadap Pertumbuhan Usaha Berkelanjutan Pada Industri Kecil di Sukabumi”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.


(73)

61 Berdasarkan hasil pengujian uji koefisien determinasiAdjusted R Square adalah 0.205, yang berarti bahwa 20,5% keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan dipengaruhi cukup erat oleh kreativitas dan keterampilan sedangkan 79,5% lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.


(1)

79 Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas dengan Histogram


(2)

80 c. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test

Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.53381333 Most Extreme

Differences

Absolute .092

Positive .092

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .503

Asymp. Sig. (2-tailed) .962

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

81 2. Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedostisitas

a. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

Kreativitas .420 .158 .454 2.658 .013 .942 1.062 Keterampila

n

.191 .089 .367 2.148 .041 .942 1.062


(4)

82 b. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser

Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.461 2.262 1.972 .059

Kreativitas -.138 .086 -.303 -1.603 .121 Keterampilan -.037 .048 -.145 -.766 .450 b. Dependent Variable: absut


(5)

83 Lampiran 7 Analisis Linear Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

Kreativitas .420 .158 .454 2.658 .013

Keterampilan .191 .089 .367 2.148 .041

b. Dependent Variable: Keberhasilan usaha

Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .510a .260 .205 1.58961

a. Predictors: (Constant), Keterampilan, Kreativitas b. Dependent Variable: Keberhasilan usaha

Uji Simultan (Uji -F) ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 23.942 2 11.971 4.737 .017b Residual 68.225 27 2.527

Total 92.167 29

a. Dependent Variable: Keberhasilan usaha


(6)

84 Uji Parsial (Uji-T)

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

Kreativitas .420 .158 .454 2.658 .013

Keterampilan .191 .089 .367 2.148 .041