Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai
tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
terciptalah situasi belajar aktif. D.
Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
belajar, sedangkan dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar Dimyati dan Mujiono, 2002: 3. Berakhirnya suatu proses
pembelajaran, maka siswa memperoleh hasil belajar. Hasil belajar siswa merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan
siswa dalam menyerap atau memahami suatu materi yang disampaikan. Dengan kata lain, hasil belajar merupakan bukti adanya proses pembelajaran
antara guru dan siswa. Hasil belajar yang bisa diperoleh siswa setelah pembelajaran dapat berupa informasi verbal, keterampilan intelek,
keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. Kelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa.
Kapabilitas siswa tersebut berupa: 1.
Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Pemilihan informasi
verbal memungkinkan individu berperanan dalam kehidupan.
2. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk
berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelek ini terdiri dari diskriminasi jamak,
konsep konkret dan definisi, dan prinsip. 3.
Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan akti- vitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan
kaidah dalam memecahkan masalah. 4.
Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan
penilaian terhadap obyek tersebut Dimyati dan Mujiono, 2002: 10. Anderson, dkk 2000: 67-68, Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai
hirarki atau tingkatan. Tingkatan tersebut terdiri dari 6 jenis perilaku yaitu: 1 Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah
dipelajaridan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, dan metode.
2 Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.
3 Apply mencakup kemampuan menerapkam metode dan kaidah untuk
meghadapi masalah yang nyata dan baru. 4 Analyze mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurai masalah menjadi bagian yang lebih kecil.
5 Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
6 Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
Untuk menilai dan mengukur keberhasilan siswa dipergunakan tes hasil belajar. Terdapat beberapa tes yang dilakukan guru, diantaranya: uji blok,
ulangan harian, tes lisan saat pembelajaran berlangsung, tes mid semester dan
tes akhir semester. Hasil dari tes tersebut berupa nilai-nilai yang pada akhirnya digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran
yang terjadi. Tes ini dibuat oleh guru berkaitan dengan materi yang telah diajarkan. Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Hasil
belajar setiap siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Bahan mentah hasil belajar terwujud dalam lembar-lembar jawaban soal
ulangan atau ujian dan yang berwujud karya atau benda. Semua hasil belajar tersebut merupakan bahan yang berharga bagi guru dan siswa.
Bagi guru, hasil belajar siswa di kelasnya berguna untuk melakukan perbaikan tindak mengajar atau evaluasi. Bagi siswa, hasil belajar tersebut
berguna untuk memperbaiki cara-cara belajar lebih lanjut.
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 tahun pelajaran 20122013 di SMA Negeri 2 Kotaagung Kabupaten Tanggamus.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester genap SMA Negeri 2 Kotaagung tahun pelajaran 20122013 yang terdiri dari 4
kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
1
sebagai kelas eksperimen dan kelas X
3
sebagai kelas kontrol, pengambilan sampel dipilih dengan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan khusus.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu quasi eksperiment dengan mengunakan desain pretes-postes kelompok tak ekuivalen. Kelas
eksperimen kelas X
1
diberi perlakuan dengan model pembelajaran GI sedangkan kelas kontrol kelas X
3
menggunakan metode diskusi. Setelah itu, kedua kelompok diberi tessoal di awal dan akhir kegiatan pembelajaran
pretes-postes. Hasil pretes dan postes pada kedua kelompok subyek dibandingkan.
Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut :
Keterangan: I = Kelas eksperimen kelas X
1
II = Kelas kontrol kelas X
3
X = Perlakuan di kelas eksperimen model pembelajaran kooperatif GI C = Perlakuan di kelas kontrol metode diskusi
O
1
= Pretes O
2
= Postes Gambar 2. Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen
dimodifikasi dari Riyanto, 2001: 43.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut: a.
Membuat surat izin penelitian ke bagian akademik FKIP untuk melakukan penelitian ke sekolah SMA Negeri 2 Kotaagung.
b. Melakukan wawancara dengan guru biologi dan pengamatan siswa
pada saat kegiatan pembelajaran biologi di kelas X SMA Negeri 2 Kotaagung berlangsung.
c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen yaitu kelas
X
1
dan kelas kontrol yaitu X
3
. Kelas Pretes
Perlakuan Postes I
O
1
X O
2
II O
1
C O
2
d. Mengelompokkan siswa secara heterogen pada kelas eksperimen
dan kontrol berdasarkan nilai akademik siswa, nilai diperoleh dari dokumentasi pada guru kelas. Setiap kelompok terdiri dari 5-6
siswa. e.
Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja
Kelompok LKK. f.
Membuat instrument penelitian berupa: soal pretespostes, lembar observasi aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa
terhadap model pembelajaran GI.
2. Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menerapkan model GI untuk kelas eksperimen dan metode diskusi untuk kelas kontrol. Penelitian ini
dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, pertemuan pertama membahas tentang keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah
kerusakanpencemaran lingkungan sedangkan pertemuan kedua membahas tentang keterkaitan antara kegiatan manusia dengan
pelestarian lingkungan. Penelitian dilaksanakan dengan langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Kelas Eksperimen Pembelajaran Model GI
1
Kegiatan Pendahuluan
1 Siswa mengerjakan pretes dalam bentuk uraian pada pertemuan pertama
2 Apersepsi kepada siswa dengan memperhatikan penjelasan guru
Pertemuan I : Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan
” Kegiatan manusia yang berdampak negatif dapat menyebabkan terjadinya kerusakanpencemaran
lingkungan. Kegiatan manusia seperti apa saja yang kalian ketahui yang dapat menyebabkan kerusakanpencemaran
lingkungan ?”
Pertemuan II : Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan
“ Kegiatanupaya apa yang dapat kita lakukan untuk melestarikan lingkungan sekitar kita agar tidak
terjadi kerusakanpencemaran ?”
3 Siswa memperoleh motivasi dari guru: Pertemuan I:
Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui berbagai macam kerusakanpencemaran
lingkungan, sehingga kita dapat berusaha untuk menjaga lingkungan disekitar kita
Pertemuan II: Dengan mempelajari materi ini kita dapat
mengetahui berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan, sehingga lingkungan dapat terjaga hingga generasi
selanjutnya
2 Kegiatan Inti
1 Siswa memilih topik yang diselidiki berkaitan dengan materi kerusakanpencemaran dan pelestarian lingkungan.