Penatalaksanaan kanker payudara Komplikasi Dampak dari pengobatan kanker payudara

14

2.1.6 Penatalaksanaan kanker payudara

Menurut Price 2005, penatalaksanaan kanker payudara dibagi atas dua tindakan yaitu pembedahan mastektomi dan non pembedahan. 2.1.6.1 Pembedahan mastektomi 1. Mastektomi parsial, yaitu: mulai dari tilektomi lumpektomi sampai pengangkatan segmental pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena sampai kuadrantektomi pengangkatan seperempat payudara; pengangkatan atau pengambilan contoh jaringan dari kelenjar getah bening aksila untuk penentuan stadium. 2. Mastektomi total dengan diseksi aksila rendah, yaitu: eksisi seluruh payudara, semua kelenjar getah bening di lateral otot pektoralis minor. 3. Mastektomi radikal yang dimodifikasi, yaitu: eksisi seluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan aksila. 4. Mastektomi radikal, yaitu: eksisi seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor dibawahnya, seluruh isi aksila. 5. Matektomi radikal yang diperluas, yaitu: sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar getah bening mamaria interna. 2.1.6.2 Non pembedahan 1. Penyinaran, yaitu: sebagai terapi lokal setelah prosedur pembedahan. 2. Kemoterapi, yaitu: terapi sistemik tambahan setelah mastektomi, paliatif pada penyakit yang lanjut. Universitas Sumatera Utara 15 3. Terapi hormon dan endokrin, yaitu: pengobatan pada kanker yang telah menyebar, memakai esterogen, androgen, progesteron, antiestrogen; ooforektomi, adrenalektomi, hipofisektomi.

2.1.7 Komplikasi

Menurut Sjamsuhidayat 2004, komplikasi kanker payudara adalah: terjadi gangguan neurovaskuler,metastasis pada otak, paru, hati, tulang tengkorak, vertebra, iga, tulang panjang, terjadi fraktur patologi, fibrosis payudara, serta kematian.

2.1.8 Dampak dari pengobatan kanker payudara

Berbagai metode penanganan dapat diberikan pada penderita kanker payudara, pemilihan penanganan disesuaikan dengan stadium yang ditemukan. Dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi di bidang penyakit kanker, kasus dengan stadium dini akan semakin banyak ditemukan. Umumnya, penanganan yang diberikan adalah berupa pengangkatan seluruh payudara dan diseksi seluruh kelenjar limfe akasila. Disamping nyeri dan masa penyembuhan pasca-operasi yang lebih lama, tindakan ini juga dapat menyebabkan terjadinya beberapa morbiditas komplikasi jangka panjang yang berhubungan dengan kemampuan fungsional yang akhirnya dapat mengganggu kualitas hidup penderita. Gangguan fungsi tersebut dapat berupa: disfungsi bahu dan lengan 10- 20, limfedema 5-10, gangguan sensasi lengan atas dan aksila 70, dan gangguan penampilan kosmesis serta psikososial Tim Penanggulangan Pelayanan Kaker Payudara Terpadu Paripurna R.S. Kanker Dharmais ,2002. Universitas Sumatera Utara 16 2.2 Konsep kualitas hidup 2.2.1 Pengertian kualitas hidup