Faktor risiko Patofisiologi Kanker Payudara .1 Defenisi Kanker Payudara

6

BAB 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Defenisi Kanker Payudara Kanker merupakan suatu jaringan yang abnormal atau berlebihan, tidak berguna bahkan merugikan dan tidak memiliki pola yang sesuai dengan struktur jaringan disekitarnya dan dapat menyebar ke organ tubuh yang lain Dewi, dkk tahun 2004. Kanker merupakan penyakit dengan penyebab multifactor yang terbentuk dalam jangka waktu yang lama dan mengalami kemajuan melalui stadium yang berbeda-beda Oemiati,dkk tahun 2011. Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, 2008. Karsinoma payudara adalah neoplasma maligna yang paling sering dijumpai pada wanita, dengan angka insiden semakin meningkat sesuai umur sejak tahun 1940 Schwartz,1995.

2.1.2 Faktor risiko

Menurut Tjindarbumi D. 2003 dalam Hawari, D., 2004 faktor risiko dari kanker payudara adalah: Universitas Sumatera Utara 7 1. Wanita yang berumur lebih dari 30 tahun mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mendapat kanker payudara dan risiko ini akan bertambah sampai umur 50 tahun dan setelah menopause. 2. Wanita yang tidak kawin risikonya 2-4 kali lebih tinggi daripada wanita yang kawin dan mempunyai anak. 3. Wanita yang melahirkan anak pertama setelah berumur 35 tahun risikonya 2 kali lebih besar. 4. Wanita yang mengalami menstruasi pertama menarche yang usianya kurang dari 12 tahun risikonya 1,7 hingga 3,4 kali lebih tinggi dari daripada wanita dengan menarche yang datang pada usia normal atau lebih dari 12 tahun. 5. Wanita yang mengalami masa menopausenya terlambat lebih dari 55tahun, risikonya 2,5 hingga 5 kali lebih tinggi. 6. Wanita yang pernah mengalami infeksi, trauma, tumor jinak payudara, risikonya 3 hingga 9 kali lenih besar. 7. Wanita dengan kanker pada payudara kontralateral, risikonya 3 hingga 9 kali lebih besar. 8. Wanita yang pernah mengalami operasi tumor ovarium risikonya 3 hingga 4 kali lebih tinggi. 9. Wanita yang mengalami penyinaran radiasi di dinding dada, risikonya 2 hingga 3 kali lebih tinggi. 10. Wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara pada ibu, saudara perempuan ibu, saudara perempuan, adikkakak, risikonya 2 hingga 3 kali lebih tinggi. Universitas Sumatera Utara 8 11. Wanita yang memakai kontrasepsi oral pada penderita tumor payudara jinak akan menigkatkan risiko untuk mendapatkan kanker payudara 11 kali lebih tinggi.

2.1.3 Patofisiologi

Payudara terdiri dari dua tipe jaringan, yakni jaringan kelenjar grandular dan jaringan penopang stromal. Jaringan kelenjar mencakup kelenjar susu lobules dan saluran susu the milk passage dan milk duct. Sementara itu, jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan jaringan serat. Payudara juga dibentuk oleh jaringan lymphatic, yaitu jaringan yang berisi sistem kekebalan yang bertugas mengeluarkan cairan dan kotoran Supriyanto, 2010. Normalnya, sel payudara yang tua akan mati, lalu digantikan oleh sel baru yang lebih ampuh. Regenerasi sel seperti ini berguna untuk mempertahankan fungsi payudara. Pada kasus kanker payudara, gen yang bertanggung jawab terhadap pengaturan pertumbuhan sel termutasi Supriyanto, 2010. Gejala klinis kanker payudara bisa berupa adanya benjolan pada payudara yang tidak terasa nyeri. Benjolan yang awalnya kecil, lama kelamaan akan semakin membesar lalu melekat pada kulit, sehingga menimbulkan perubahan pada kulit payudara dan puting payudara. Hal inilah yang membuat puting payudara tertarik ke dalam retraksi, serta berwarna merah muda atau kecokelatan sampai menjadi edema, sehingga terlihat seperti kulit jeruk, mengerut, atau timbul borok pada payudara. Hal ini yang akan menghancurkan seluruh payudara Supriyanto, 2010. Universitas Sumatera Utara 9

2.1.4 Manifestasi klinik