Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

V. PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kasus yang dialami Robert Mangatas Silitonga yang kehilangan bagasi miliknya dalam penerbangan menggunakan maskapai Lion Air merupakan kesalahan pihak maskapai Lion Air. Kasus tersebut telah diselesaikan melalui putusan dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan dikuatkan dengan putusan kasasi di Mahkamah Agung. Putusan Mahkamah Agung menguatkan putusan Pengadilan Negeri Semarang dan Pengadilan Tinggi Semarang untuk menghukum PT Lion Mentari Airlines untuk membayar ganti kerugian material gugatan penggugat sebesar Rp. 19.115.000,00. 2. Pada putusan tersebut menunjukkan bahwa maskapai harus bertanggung jawab. Tanggung jawab perusahaan maskapai penerbangan terhadap bagasi penumpang yang hilang danatau rusak dengan jumlah ganti kerugian yang melebihi nilai yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 yaitu sebesar Rp.4.000.000,00 menggunakan prinsip tanggung jawab karena kesalahan fault of liability. Pengangkut harus bertanggung jawab membayar segala kerugian yang timbul akibat kesalahan itu dan penumpang wajib membuktikan adanya kerugian yang terjadi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Pihak pegawai maskapai penerbangan sebaiknya hati-hati dalam menyimpan bagasi milik penumpang. Pihak pegawai maskapai penerbangan sebaiknya menanyakan isi dari bagasi penumpangkonsumen pada saat proses ceckin.. Apabila terdapat barang berharga maka pihak maskapai sebaiknya meminta kepada konsumen untuk membawaa barang berharga tersebut kedalam bagasi kabin dan atas pengawasan konsumen sendiri. Dalam proses penyelesaian sengketa bagasi peumpang yang dilakukan secara mediasi, sebaiknya maskapai lebih menunjukkan tanggung jawabnya dengan memberikan uang tunggu. 2. Penumpang sebaiknya tidak membawa barang berharga kedalam bagasi tercatat. Karena apabila barang tersebut hilang maka itu bukan hanya kelalaian pihak maskapai tetapi juga kelalaian dari pihak konsumen sebagai pengguna jasa pengangkutan.

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Analisis Tentang Putusan Mahkamah Agung Dalam Proses Peninjauan Kembali Yang Menolak Pidana Mati Terdakwa Hanky Gunawan Dalam Delik Narkotika

1 30 53

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Tanggung Jawab Maskapai Penerbangan Terhadap Penumpang Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan

3 100 84

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122