2.4.3. Faktor Reduksi
Faktor reduksi kekuatan ϕ, jika dikalikan dengan kuat nominal
penampang ϕ Rn menghasilkan kuat renacana. Adapun besarnya ϕ
tergantung kondisi regangan dan jens tulangan tranversalnya.
Tabel 2.2. Faktor Reduksi Kekuatan
ϕ Tinjauan kondisi regangan
ϕ Penampang terkendali tarik
0.9 Penampang terkendali tekan
Sengkan 0.65
Spiral 0.75
geser dan torsi 0.75
Sumber : ACI 318M-11 Penampang terkendali tarik atau tekan ditentukan dari regangan tarik netto
εt, yaitu regangan tulangan baja terluar dt dari serat desak terluar. jika εt ≤ 0,00β, penampang terkendali tekan, dan εt ≥ 0,005 penampang
terkendali tarik. Batas netto penampang terkendali tekan dituliskan sebagai rasio cdt,
dimana c adalah jarak sumbu netral ke serat tekan terluar, dan dt adalah jarak serat tekan terluar terhadap tulangan baja tarik terluar. Batas rasio
cdt untuk penampang terkendali tekan c1dt = 0,6 dan terkendali tarik,
c2dt = 0,375. Nilai tersebut dihitung pada tualngan baja grade 420 atau setara fy=400Mpa.
Untuk penampang dengan tergangan tarik netto εt diantara nilai-nilai batas dicari dengan interpolasi berikut :
Spiral
Sengkang
2.4.4. Mendesain Struktur Balok Cek balok memenuhi definisi komponen struktur lentur
Menurut Imran 2009 Komponen struktur lentur pada SNI 2847-2013 persyaratan beton struktur untuk bangunan yang memiliki beberapa
toleransi yang perlu diperhatikan seperti berikut: - Gaya aksial tekan pada komponen struktur tidak boleh melebihi 0,1A
g
f
c
’ - Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari 4x tinggi
efektifnya. - Perbandingan lebar terhadap tinggi tidak boleh kurang dari 0,3
- Lebar komponen tidak boleh kurang dari 250 mm dan tidak melebihi ¾ tinggi komponen struktur lentur.
Penulangan
Untuk pendesainan penulangan menurut Dewobroto 2005 untuk balok persegi, tulangan baja di tempatkan pada sisi tarik. Balok dikatakan
under-reinforced jika tulangan leleh dahulu sebelum beton runtuh.
Namun, pada umumnya dilapangan balok mempunyai tulangan baja pada kedua sisinya karena memudahkan dalam perakitannya. Ditambahkan
tulangan pada setiap sudut agar sengkang dapat dipasang dengan baik tetapi tulangan tersebut diabaikan karena pengaruh kekuatannya realtif
kecil. Namun apabila menginginkan tulangan sudut tersebut menjadi tulangan desak dapat diatur. Dengan adanya tulangan desak dapat
merubah keruntuhan yang awalnya over-reinforced menjadi under- reinforced
. Tulangan desak dapat meningkatkan daktalitas karena jarak sumbu netral terhadap serat desak terluar berkurang yang menyebabkan
regangan pada sisi tarik bertambah sehingga keruntuhan akan dimulai dari tulangan tarik. Nilai
hanya berkurang sedikit saja karena faktor momen nominal, seperti tinggi balok desak juga berkurang.. Meskipun
balok tulangan ganda tidak terlalu berpengaruh pada kuat lentur, tapi ada beberapa faktor yang menguntungkan
Sengkang
Menurut Dewobroto 2005 perencanaan berdasarkan penampang yang digunakan oleh ACI 318M hanya sesuai untuk kategori balok lentur
satu arah. Tulangan sengkang dihitung berdasarkan teori analogi truss
yang dimodifikasi. Analogi truss menganggap bahwa sengkang menahan seluruh gaya geser yang terjadi, sedangkan dari riset menunjukkan ada
sumbangan kekuatan geser dari beton Vc dan dapat dianggap sama dengan gaya geser yang menyebabkan retak diagonal. Jadi tulangan geser hanya
diperhitungkan terhadap sisa gaya geser yang belum ditahan oleh kuat geser beton, sebagai berikut
2.4.5. Mendesain Struktur Kolom