Perhitungan Geser Dasar Seismik Bagan Alir Desain Struktur

h. Perhitungan Geser Dasar Seismik

Geser dasar seismic, V, dalam arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai dengan persamaan berikut : V = C S x W Keterangan: C S = koefisien respons seismic ⁄ W = berat seismic efektif Ie = 1 R = 7 = 0.732 ⁄ ⁄ Nilai yang dihitung diatas tidak boleh melebihi ⁄ ⁄  OK Sehingga koefisien respon seismic yang digunakan adalah 1.010457 Beban Geser Dasar Seismik Struktur V Beradasarkan SNI 1726-2012 Crack Geser Dasar Seismik V, dalam arah yang ditetapkan dapat ditentukan dengan persamaan : Tabel 3.14. Tabel perhitungan SAP OutputCase CaseType GlobalFX GlobalFY GlobalFZ Text Text Tonf Tonf Tonf DEAD LinStatic 46,6892 17,6598 17553,6047 LIVE LinStatic 12,0183 8,3923 4978,1944 Total beban hidup dan mati = 22531.7991

3.5. Bagan Alir Desain Struktur

Bagan alir yang digunakan dalam proses desain struktur gedung apartemen 21 lantai adalah seperti pada Gambar 3.56. Ada tiga tahap pada proses desain yaitu : a Tahap 1 Memperoleh data-data pembangunan gedung yang meliputi data penyelidikan tanah, gambar-gambar perencanaan dan as build drawing, peta topografi berupa peta lokasi koordinat gedung dan kondisi eksisting lahan sebelum pekerjaan konstruksi.Data laporan perhitungan struktur untuk mengetahui asumsi-asumsi dalam desain dan besarnya pembebanan. Sebagian data ini telah diperoleh sebelum penulisan proposal Tugas Akhir. b Tahap 2. Menentukan sistem struktur yang sesuai berdasarkan kriteria desain seismik KDS SNI Gempa 2012. Sistem struktur yang sesuai ini bisa lebih dari satu. Setelah sistem strukturnya dipilih maka prosedur selanjutnya adalah permodelan struktur berdasarkan denah struktur eksisting. Dalam proses ini menggunakan standar SNI Pembebanan 2013. Prosedur selanjutnya kemudian di chek terahadap kriteria deformasi SNI Gempa 2012 seperti chek Torsi, chek simpangan total, chek simpangan antar lantai, chek P Delta, dan chek tumbukan antar gedung. c Tahap 3. Setelah kriteria deformasi dinyatakan memenuhi, prosedur dilanjutkan dengan desain struktur atas dan struktur bawah. Namun jika kriteria deformasi ini belum memenuhi perlu memodifikasi konfigurasi struktur atau sistem strukturnya hingga memenuhi kriteria tersebut. Struktur bawah harus lebih kuat dari struktur atas, untuk itu struktur bawah tetap menggunakan elastik, sedangkan struktur atas menggunakan daktail. Standar desain struktur beton bertulang berdasarkan SNI Beton 2013 dan SNI Gempa 2012. Dokumen DED yang harus ada dalam desain adalah Gambar DED, Rencana Anggaran dan Biaya RAB, Rencana Kerja dan Syarat-syarat RKS dan Time Schduling. Gambar 3.41. Bagan Alir Desain Struktur Gedung GAMBAR PERENCANAAN 1 Denah, tampak dan potongan 2 Mekanikal dan ekektrikal KRITERIA DEFORMASI STRUKTUR SNI GEMPA 2012 PENYELIDIKAN TANAH 1 Penyelidikan lapangan 2 Penyelidikan laboratorium PETA TOPOGRAFI 1 Peta kontur 2 Potongan kontur KRITERIA DESAIN SEISMIK PEMILIHAN SISTEM STRUKTUR DENAH DAN PERMODELAN STRUKTUR DESAIN STRUKTUR SESUAI DENGAN SNI BETON 2013 DAN SNI GEMPA 2012 ANALISIS STRUKTUR DOKUMEN DED DAN LAPORAN PERHITUNGAN SELESAI 113

BAB IV DESAIN STRUKTUR

4.1. Umum

Struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas dan bawah. Struktur atas adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang berada di atas muka tanah. Struktur bawah adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang terletak di bawah muka tanah, yang dapat terdiri dari struktur besmen, danatau struktur fondasinya. Prosedur analisis dan desain seismik yang digunakan dalam perencanaan struktur bangunan gedung dan komponennya harus memiliki sistem penahan gaya lateral dan vertikal yang lengkap, yang mampu memberikan kekuatan, kekakuan, dan kapasitas disipasi energi yang cukup untuk menahan gerak tanah desain dalam batasan-batasan kebutuhan deformasi dan kekuatan yang disyaratkan. Gaya gempa desain, dan distribusinya di sepanjang ketinggian struktur bangunan gedung, harus ditetapkan berdasarkan salah satu prosedur yang sesuai yakni Analisis gaya lateral ekivalen atau Analisis spektrum respons ragam, dan gaya dalam serta deformasi yang terkait pada komponen-elemen struktur tersebut harus ditentukan. Pondasi harus didesain untuk menahan gaya yang dihasilkan dan mengakomodasi pergerakan yang disalurkan ke struktur oleh gerak tanah desain. Struktur atas dan struktur bawah dari suatu struktur gedung dapat dianalisis terhadap pengaruh gempa rencana secara terpisah, di mana struktur atas dapat dianggap terjepit lateral padabesmen. Selanjutnya struktur bawah dapat dianggap sebagai struktur tersendiri yang berada di dalam tanah yang dibebani oleh kombinasi beban-beban gempa yang berasal dari struktur atas, beban gempa yang berasal dari gaya inersia sendiri, gaya kinematik dan beban gempa yang berasal dari tanah sekelilingnya. Struktur bawah tidak boleh gagal dari struktur atas. Desain detail kekuatan strength struktur bawah harus memenuhi persyaratan beban gempa rencana. Analisis deformasi dan analisis lain seperti penurunan total dan diferensial, tekanan tanah lateral, deformasi