Berdasarkan dari Tabel 3.1 untuk gedung apartemen dapat
diketahui termasuk kategori resiko bangunan gedung dan non gedung untuk gempa pada kategori II dan untuk faktor keutamaan
gempa dilihat di Tabel 3.2 untuk Kategori resiko II memiliki
faktor keutamaan gempa Ie = 1,0
b. Kelas Situs Tanah
Untuk mengetahui Kelas situs tanah yang terdapat pada lokasi tersebut menggunakan perhitungan metode N, tahanan
penetrasi standar rata-rata ̅ dalam lapisan 30 paling atas atauu
̅ tahanan penetrasi standar rata-rat tanah non kohesif PI20 di
dalam lapisan 30 m paling atas. Namun untuk Uji bor pada lokasi tersebut hingga kedalaman 24 m. Nilai
̅ harus ditentukan sesuai dengan perumusan berikut :
̅ ∑
∑
d
i
= tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 meter N
i
= tahanan penetrasi standar 60 persen energi N
60
yang terukur langsung di lapangan tanpa koreksi.
dalam persamaan tersebut berlaku untuk tanah kohesif, tnah kohesif, dan lapisan batuan.
Tabel 3.3. Perhitungan N-SPT
Kedalaman m
Interval d m
N-SPT tN-SPT
2 2
40 0,05
4 2
60 0,0333
6 2
60 0,0333
8 2
60 0,0333
10 2
60 0,0333
12 2
60 0,0333
14 2
60 0,0333
16 2
60 0,0333
18 2
60 0,0333
20 2
60 0,0333
22 2
60 0,0333
24 2
60 0,0333
JUMLAH 0,4167
N rata-rata
57,6
∑ = t
1
+ t
2
+.....+ t
n
= 24 meter ∑
= +
+......+ = 0,4167
̅
∑ ∑
= 240,4167 = 57,6
Dari data perhitungan yang didapatkan nilai ̅ yang sama
yaitu 57,6. Dengan hasil perhitungan tahanan penetrasi pada tanah tersebut dapat dketahui jenis tanah apa yang terdapat pada lokasi
tersebut. Klasifikasi situs tanah harus dilakukan dengan menggunakan dua dari tiga parameter
̅, ̅, dan ̅ . Klasifikasi
situs tanah dapat dilihat dari Tabel 3.4. Klasifikasi Situs dari SNI
1726:2012 dibawah ini.
Tabel 3.4. Klasifikasi Situs
Kelas Situs
̅
s
mdetik ̅ atau ̅
ch
̅
u
kPa
SA batuan keras 1500
NA NA
SB batuan 750 sampai 1500
NA NA
SC tanah keras, sangat padat dan
batuan lunak 350 sampai 750
50 100
SD tanah sedang 175 sampai 350
15 sampai 50 50 sampai 100
SE tanah lunak 175
15 50
Atau setiap profil tanah yang mengandung lebih dari 3m tanah dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Indeks plastisitas, PI 20 2.
Kadar air, w ≥ 40 3. Kuat geser niralir
̅
u
25 kPa SF tanah khusus,
yang membutuhkan investigasi
geoteknik spesifik dan analisis respon
spesifik-situs yang mengikuti pasal
6.10.1 Setiap lapisan tanah yang memiliki salah satu atau lebih
dari karakteristik berikut: - Rawan dan berpotensi gagal atau runtuh akibat beban
gempa seperti mudah likuifasi, lempung sangat sensitif, tanah tersementasi lemah
- Lempung sangat organik danatau gambut ketebalan H3 m
- Lempung berplastisitas sangat tinggi ketebalan H7,5 m dengan Indeks Plastisitas, IP 75
- Lapisan lempung lunaksetengah teguh dengan ketebalan H35 m dengan
̅
u
50 kPa CATATAN: NA = tidak dapat dipakai
Dari hasil perhitungan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa jenis tanah yang terdapat pada lokasi proyek tersebut adalah SC
Tanah Keras, sangat padat dan batuan lunak karena nilai
̅
50.
c. Koefisien-koefisien dan parameter-parameter respons spectral percepatan gempa maksimum yang dipertimbangkan MCE
R
Untuk penentuan respon spektral percepatan gempa MCE
R
di permukaan tanah, diperlukan suatu fakor amplifikasi seismik pada perioda 0,2 detik dan perioda 1 detik faktor ampilifikasi
meliputi faktor amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran perioda pendek F
a
dan faktor amplifikasi getaran terkair percepatan yang mewakili getaran perioda 1 detik F
v
. Parameter spektrum respon percepatan pada perioda pendek S
Ms
dan perioda 1 detik S
M1
yang disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs, harus ditentukan dengan perumusan berikut ini :
Keterangan : = parameter respon spektral percepatan gempa MCE
R
terpetakan untuk perida pendek = parameter respon spektral percepatan gempa MCE
R
terpetakan untuk perioda 1,0 detik Dan koefisien situs F
a
dan F
v
berdasarkan SNI 1726-2012 Crack pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.5. Koefisien Situs F
a
Tabel 3.6. Koefisien Situs F
v
d. Respon Spektrum