yang dimodifikasi. Analogi truss menganggap bahwa sengkang menahan seluruh gaya geser yang terjadi, sedangkan dari riset menunjukkan ada
sumbangan kekuatan geser dari beton Vc dan dapat dianggap sama dengan gaya geser yang menyebabkan retak diagonal. Jadi tulangan geser hanya
diperhitungkan terhadap sisa gaya geser yang belum ditahan oleh kuat geser beton, sebagai berikut
2.4.5. Mendesain Struktur Kolom
Menurut Dewobroto 2005 Kolom merupakan elemen utama pada struktur bangunan karena umumnya meneruskan beban dari balok
atau lantai ke sistem pondasi dibawahnya. Betapa kuat dan kakunya balok atau pelat diatasnya, tetapi bila kolom tidak kuat menahan beban
maka struktur secara keseluruhan akan runtuh. Oleh karena itu perencanaan kolom perlu mendapat perhatian yang seksama. Pada
struktur kolom lebih menitik beratkan pada element satu dimensi yang mengalami momen, gaya geser dan juga gaya aksial tekan yang
signifikan. Berdasarkan Dewobroto 2013 Perancangan kolom beton bertulang
adalah sebagai berikut :
- Membuat diagram interaksi gaya normal dan momen biaksial kolom
dengan menggunakan software PCA.COL.
- Diagram interaksi tersebut bandingkan dengan hitungan manual pada 3 titik saja. Yaitu, pada titik A pada kondisi maksimal
, pada titik B pada kondisi balance
dan titik C pada kondisi lemah
.
- Cek kapasitas kolom untuk beban gaya normal dan momen terfaktor yang diperoleh dari kombinasi beban yang paling menentukan di setiap
ujung kolom. Jika tulangan kolom perlu menghasilkan ratio kapasitas sebesar 1.0. Apakah beban rencana terletak di dalam diagram interaksi
kolom berada di dalam diagram, jika iya berarti kapasitas kolom mencukupi. Begitu pula sebaliknya, apabila kolom berada diluar diagram
kapasitas kolom tidak memenuhi.
- Desain tulangan geser kolom hampir sama dengan balok, hanya saja pengaruh gaya aksial perlu dimasukkan, gaya aksial tekan meningkatkan
kapasitas geser dan sebaliknya.
Gambar 2.2 Diagram Interaksi Biaksial Kolom
2.4.6 Mendesain joint atau Hubungan Balok-Kolom Join
Pendesainan join menurut Iswandi 2009, Hubungan balok- kolom join merupakan elemen struktur yang paling penting dalam suatu
sistem struktur rangka pemikul momen. Akibat gaya lateral yang bekerja pada struktur, momen lentur ujung pada balok-balok yang merangka
pada join yang sama akan memutar join pada arah yang sama. Prosedur perencanaan join adalah :
1. Persyaratan gaya dan geometri nya. Persyaratan gaya tulangan lentur di muka join dapat ditentukan
berdasarkan dan faktor reduksi perencanaan join dapat diambil
sebesar 0,8. Untuk persyaratan geometri beton normal harus memiliki dimensi minimum 20x diameter tulangan longitudinal terbesar pada
balok. Sedangkan untuk beton ringan dimensi minimun 26x diameter
tulangannya.
Gambar 2.3
Gaya yang bekerja pada Join SNI Beton 2847-2013 2. Gaya Geser horizontal pada daerah Join dapat dihitung dengan
mengasumsikan bahwa elemen lentur yang merangka pada HBK tersebut telah mencapai kapasitasnya, dengan menetapkan gaya tarik tulangan
lentur balok sebesar
.
Gambar 2.4 Diagram badan bebas pada Join SNI Beton 2847-2013
Gambar 2.5 Gaya geser horizontal di Join SNI Beton 2847-2013
Berdsarkan Gambar 2.6 gaya geser horizontal dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut :
Kuat geser yang dapat diberikan oleh join tergantung pada kondisi kekangan yang bekerja pada Join. Kuat geser dapat dihitung:
√
Gambar 2.6 Permodelan Join SNI Beton 2847-2013
Aj = Luas efektif join lebar efektif join b+h ≤ b+βx X tinggi h
c = 1,7 untuk join yang terkekang empat sisinya 1,25 untuk join yang terkekang tiga sisinya
1,0 untuk join dengan kondisi lainnya NB : balok dianggap mengekang join tersebut jika setidakya ¾ bidang
join tertutupi oleh balok. Gambar 2.5
Gambar 2.7 Persyaratan ukuran balok pengekang
Pengankuran tulangan lentur balok didaerah join dapat dilakukan dengan tulangan berkait atau tanpa kait, tergantung ketersediaanspace pada
daerah join. Untuk tulangan diameter 10-36 mm, syarat panjang penyaluran dapat dihitung dengan persamaan :
√
Namun jika tidak menggunakan tulangan berkait maka tulangan tarik tidak boleh lebih kecil dari 2,5x panjang penyaluran jika ketebalan
pengecoran 300 mm jika lebih dari 300mm maka harus 3,5x.
Gambar 2.8 Standar Kait 90
2.4.7 Perencanaan Kapasitas Capacity Design