Pengumpulan Data Tanah Pengumpulan Data Pembebanan dan ME

3.1.2. Pengumpulan Data Tanah

Data tanah yang didapat dari permohonan data yang diajukan kepada PT.PP untuk mengetahui data tanah di lokasi proyek tersebut. Di dapatkan data tanah dari laporan hasil penyelidikan tanah oleh PT.PP sebagai kontraktor proyek Pembagnunan Apartemen yang berlangsung di laboratorium mekanika tanah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Di lapangan dilakukan pengujian menggunakan br mesin yang sampel tanahnya kemudian dibawa ke laboratorium untuk menyelidiki sifat-sifat fisik Physical Properties dan sifat mekanik mechanical properties. Untuk lokasi proyek Gedung Apartemen Candiland khususnya pada Tower B terdapat dua titik pengujian Bor yaitu BH.3 dan BH.4. Gambar 3.14. Titik Bor Log Tower B Ada beberapa hasil pengujian pada lokasi proyek Apartemen Candiland seperti berikut : 1. Data Pengujian Bor Log Untuk pengujian bor log menggunakan bor mesin Drilling Bore dengan diameter 3 inc. pada lokasi proyek tower B terdapat 2 titik bor log yaitu BH.3 dan BH.4 untuk hasil data Bore Log dapat dilihat dari Gambar 3.15 dan Gambar 3.16 Gamba 3.15. Bore Log titik BH.3 Gamba 3.16. Bore Log titik BH.4 2. Pengujian Laboratorium Pengujian laboratorium adalah untuk melakukan pengujian contoh tanah yang diperoleh dari lapangan dan untuk mengetahui parameter keteknikan dari contoh tanah secara lebih kualitatif. Untuk mendapatkan Index Properties dan Mechannical Propertis dari contoh tanah. Karena pada lokasi perencanaan gedung apartemen ini terdapat 2 titik sampel tanah Bh.3 dan BH.4. Index Properties

3.1.3. Pengumpulan Data Pembebanan dan ME

Untuk pemebebanan gedung dapat ditentukan dengan sesuai penggunaaan gedung yakni seperti fungsi ruangan pada setiap gedung berbeda dapat di tentukan dengan penentuan beban berdasarkan SNI 1727:2013 Untuk data pembebanan dapat dikategorikan dari fungsi ruangan pada Apartemen tersbut berdasarkan denah lantai pada Tower B Candiland. Pembebanan dapat dikategorikan dengan cara pengarsiran denah lantai yang sudah direncanakan untuk memberi tanda bahwa ruangan itu memiliki beban yang berbeda dari fungsi ruang lainnya. Beban Tangga Beban merata tangga untuk rumah tinggal atau apartmen diketahui 1,92 kNm 2 dengan mengarsir tangga pada denah setiap lantai. Untuk mengetahu letak beban yang perlu diperhitungkan dengan mengarsirdenah. Gambar 3.17. Letak beban tangga pada denah SB3 Gambar 3.18. Letak beban tangga pada SB 2 Gambar 3.19. Letak beban tangga pada SB 1 Gambar 3.20. Letak beban tangga pada lantai dasar Gambar 3.21. Letak beban tangga pada lantai 1-15 Gambar 3.22. Letak beban tangga pada lantai 16 Gambar 3.23. Letak beban tangga pada lantai 17 Gambar 3.24. Letak beban tangga pada lantai fasilitas Beban Koridor Lt.1 Dari Tabel pembebanan merata dapat diketahui beban merataa untuk koridor lantai pertama adalah 4,79 kNm 2 Gambar 3.25. Letak beban koridor pada lantai Dasar Beban Koridor diatas lantai pertama Dari Tabel pembebanan merata dapat diketahui beban merataa untuk koridor diatas lantai pertama adalah 3,83 kNm 2 Gambar 3.26. Letak beban koridor pada lantai 2-15 Gambar 3.27. Letak beban koridor pada lantai 16 Gambar 3.28. Letak beban koridor pada lantai fasilitas

3.2. Penentuan Denah Struktur