Table 4.33 Penulangan sengkang
4.4.3. Perhitungan Penulangan Kolom
Gambar 4.12 Geser rencana untuk kolom
Gambar 4.13 Geser Kolom
P
u
kolom atas K3B-75 x 90 = 589.371 ton Luas tulangan As = 1 Ag = 1 x 75 x 90 = 67.5 cm
2
M
u
kolom atas K4A-75 x 90 = 225.1 ton.m
Gambar 4.14 Diagram interaksi kolom atas K3B-75x90
P
u
kolom bawah K4A-75 x 85 = 555.92 ton Luas tulangan As = 1.Ag = 1 x 75 x 85 = 63.75 cm
2
M
u
kolom bawah K4B-75 x 85 = 172.4 ton.m
Gambar 4.15
Diagram Interaksi kolom bawah K4A-75x85 Syarat
: ∑M
uc
≥ 1,β ∑M
ub
1,β ∑M
ub
= 1,2 x 78.3019 + 78.3019 = 187.9416 ton.m
∑M
uc
= 225.1 + 172.4 = 397.5 ton.m yarat ∑M
uc
≥ 1,β ∑M
ub
terpenuhi strong coloum weak beam
Perhitungan Sengkang Kolom
Untuk kolom K4A- 75 x 85 V
e_kolom
= M
pr3
+ M
pr4
L
u
= 172.4 + 172.4 3 = 114.933 ton
P
u
kolom atas K4A-75 x 85 = 555.92 ton V
ud
= 33439.7 kg
A
v
= ¼ x µ x ϕ
2
x Jumlah kaki
= ¼ x 3.14 x 12
2
x
2
= 2.26 cm
2
d = h
– d’
= 85 - 2.5 = 82.5 cm
V
c
= 460357 kg ϕV
c
= Vc x ϕ
= 460357 x 0.75 = 345268 kg
Smaks = γ x fy x jumlah kaki x ¼ x π x d
2
b
= 3 x 3600 x 2 x ¼ x 3.14 x 1.2
2
75 = 41.25
Vs = jumlah kaki x ¼ x
π x θ
2
x fy x
= 2 x ¼ x 3.14 x 12
2
x 3600 x 82.541.25
= 16286 kg ϕV
s
=.
=
= 12215 kg V
uk
= ϕV
s
+ ϕV
c
= 12215 + 345268 = 357483 kg
V
ud
≤ V
uk
33439.7
≤ 357483 Ok
Table 4.32 Penulangan Sengkang Kolom
4.4.4. Perhitungan Penulangan Hubungan Balok Kolom joint Pada perhitungan sebelumnya diperoleh :
M
pr1
= M
pr2
= 4.029 ton.m V
e_kolom
= M
pr3
+ M
pr4
L
u
= 172.4 + 172.4 3 = 114.933 ton Di bagian lapis atas balok, baja tulangan yang dipakai adalah
3D25 As = 14.37 cm
2
, gaya tarik yang bekerja pada baja tulangan balok di bagian kiri dan kanan:
T
1
= 1,25 x As x fy = 1,25 x 14.37 x 3900 = 70053.75 kg = 70.05375 ton
T
2
= 1,25 x As x fy = 1,25 x 14.37 x 3900 = 70053.75 kg = 70.05375 ton
Gaya tekan yang bekerja pada balok ke arah kiri : C
1
= T
1
C
2
= T
2
V
u
= V
J
= V
e_kolom
- T
1
- C
2
= 114.933 – 70.053 – 70.053 = -25.173 ton
ke kiri Kuat geser joint yang dikekang di keempat sisinya adalah :
V
n
= 1,7 . √ .A
j
= 1,7 x √ . 750 x 850 = 6411.551 ton
ØV
n
= 0,75 x 6411.511 = 4808.63325 ton -25.173 ton Dengan demikian, joint mempunyai kuat geser yang memadai.
4.4.5. Perhitungan Penulangan Shear Wall Penulangan shearwall dihitung menggunakan software
SAP2000. Hasil dari analisis merupakan tegangan yang terjadi pada shearwall dan digunakan untuk menentukan penulangan dinding geser.
Berikut adalah tipe shearwall yang digunakan dalam perencanaan gedung ini :
Table 4.33. Tipe ShearWall
NO Tipe
Tebal shearwall cm 1
SW1 20
2 SW2
20 3
SW3 20
Struktur dinding geser direncanakan dengan menggunakan material beton bertulag
dengan mutu beton f’c = γ5 MPa dan mutu tulangan ulir fy = 3900 MPa.
Dari hasil analisis diperoleh besarnya tegangan yang terjadi pada shearwall sebagai berikut :
Tabel 4.34. Tegangan yang terjadi pada ShearWall
NO TIPE
S11 + kgcm2
S11 - kgcm
S22 + kgcm
S22 - kgcm
1 SW1
2.82 -38.98
8.29 -146.91
2 SW2
7.61 -26.78
24.6 -104.78
3 SW3
37.17 -63.19
69.65 -134.43
Contoh perhitungan tulangan, dilakukan pada shearwall tipe 3 SW 3. Berikut adalah hasil perhitungannya :
Tegangan aksial tarik ditahan sepenuhnya oleh tulangan. As
dimana = 0.9
As S11 + = 37.17 kgcm
2
x 20 cm x 1 cm 0.9 x 3900
kgcm
2
= 0.211 cm
2
cm = 2117.94 mm
2
mm Dipasang tulangan 6D13 As = 3979.95 mm
2
As S22 + = 69.65 kgcm
2
x 20 cm x 1 cm 0.9 x 3900 kgcm
2
= 0.396 cm
2
cm = 3968.66 mm
2
mm Dipasang tulangan 6D13 As = 3979.95 mm
2
Tegangan aksial tekan ditahan oleh kuat tekan nominal beton, dan sisanya didukung oleh tulangan.
As dimana
= 0.65
As S11 -
= -2.293 cm
2
cm Tidak membutuhkan tulangan tekan, karena S11 -
. tetapi tetap dipasang tulangan 6D13 As = 3979.95 mm
2
.
As S22 -
= -2.855 cm
2
cm Tidak membutuhkan tulangan tekan, karena S22 -
. tetapi tetap dipasang tulangan 6D13 As = 3979.95 mm
2
. 4.4.6. Perhitungan Penulangan Pelat Lantai
F’c = 30 Mpa b
= 1000 mm Fy = 390 Mpa
h = 120 mm
Fys = 240 Mpa d
= 130 mm M11 = 6.310532 kN.m
M22 = 3.072614 kN.m 1
= 0,85 = 0,9
Terlebih dahulu mentrial-error luas tulangan As yang akam kita gunakan, dicoba dari tulangan yang terkecil yaitu 5D13.
D13 = ⁄ X π X d
2
= ⁄ X 3,14 X 13
2
= 132.665 mm
2
5D13 = 132.665 x 5 = 663.325 mm
2
Untuk mengetahui sifat keruntuhan penampang adalah dengan membandingkan jumlah luas tulangan tarik yang ada. Apabila luas
tulangan tarik balans As
b
maka jika, As
As
b
→ daktail
As As
b
→ getas
Untuk mencari luas tulangan tarik balans, digunakan persamaan sebagai berikut :
As
b
= 1 b d
= 0.85
x
1000
x
130
x
= 4378.788 mm
2
As As
b
→ under reinforced
Dengan demikian tinggi balok desak adalah sebagai berikut :
a =
=
= 10.14497 mm\
Sehingga momen lentur penampang adalah :
Mu
cap
= As fy d
-
= 13
-
= = 18.4574
M11
des
= 6.310532 kN.m M22
des
= 3.072614 kN.m Mu
capasitas
Mu
des
OK Sehingga pada pelat lantai dak digunakan 5 tulangan dengan
diameter 13 mm setiap meternya. 4.4.7. Perhitungan Penulangan Tangga
F’c = 30 Mpa b
= 1000 mm Fy = 390 Mpa
h = 150 mm
Fys = 240 Mpa d
= 25 mm M11 = 0.32303 kN.m
M22 = 1.8298 kN.m 1
= 0,85 = 0,9
Terlebih dahulu mentrial-errornya luas tulangan As yang akan kita gunakan, dicoba dari tulangan yang terkecil yaitu 4D25.
As =
⁄
X
π
X
d
2
= ⁄
X
3.14
X
25
2
= 490.625 mm
2
As tot = 490.625 x 4
= 1962.5 mm
3
Untuk mengetahui sifat keruntuhan penampang adalah dengan membandingkan jumlah luas tulangan tarik yang ada. Apabila luas
tulangan tarik balans As
b
maka jika, As
As
b
→ daktail
As As
b
→ getas
Untuk mencari luas tulangan tarik balans, digunakan persamaan sebagai berikut :
As
b
= 1 b d
= 0.85 1000 x 250 x
= 4378.788 mm
2
As As
b
→ Under reinforced
Dengan demikian tinggi balok desak adalah sebagai berikut :
a =
=
= 30.01471 mm Sehingga momen lentur penampang adalah :
Mu
cap
= As fy d-
= 250 -
= 6883310 = 68.8331
M11
des
= 0.32303 kN.m M22
des
= 1.8298 kN.m Mu
capasitas
Mu
des
OK Sehingga pada pelat lantai dak digunakan 4 tulangan dengan
diameter 25 mm setiap meternya.
4.5. Desain Struktur Bawah 4.5.1. Kriteria Desain Struktur Bawah