18 yang disebut hasil belajar. Hasil belajar tersebut diklasifikasikan ke
dalam 3 tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga ranah tersebut dapat diteliti dan diukur secara terpisah dengan
teknik dan instrumen yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, peneli- tian ini meneliti semua ranah yang ada, yakni ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotorik, namun terbatas hanya pada aspek- aspek tertentu saja yakni,
a. Ranah Kognitif terbatas hanya pada aspek pemahaman, penerap-
an dan evaluasi; b.
Ranah afektif terbatas hanya pada aspek partisipasi serta penilai- an dan penentuan sikap saja serta
c. Ranah psikomotoriknya terbatas pada aspek gerakan terbimbing,
gerakan terbiasa, dan kreativitas.
3. Metode Eksperimen
Roestiyah 2001: 80 menganggap bahwa, Metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa
melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya, serta menuliskan hasil percobaannya kemudian hasil pengamatan
itu disampaikan di kelas dan dievaluasi oleh guru.
Sementara itu, Djamarah 2002: 95 menyatakan bahwa, Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat diartikan bahwa metode ekspe- rimen adalah cara teratur dan tersistem yang dilakukan dengan membuat
melaksanakan percobaan secara mandiri untuk membuktikan kebenaran
19 sesuatu teori, ilmu dsb. Pada penelitian ini, Metode Eksperimen dipilih
untuk membelajarkan materi pelajaran fisika pada pokok Besaran dan Satuan, yang didasarkan atas beberapa aspek. Aspek yang dimaksud di
antaranya adalah tujuan yang terkandung dalam metode eksperimen, hal- hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode eksperimen, dan
dampakimplikasi yang timbul akibat diterapkannya metode eksperimen. Menurut Sumantri dan Permana dalam Agan 2011, tujuan metode
eksperimen di antaranya.
a. Agar peserta didik mampu menyimpulkan fakta-fakta,
informasi atau data yang diperoleh; b.
Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melak- sanakan dan melaporkan percobaan;
c. Melatih peserta didik menggunakan logika berfikir induktif
untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui percobaan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode eksperi- men menurut Hurrahman 2011 adalah sebagai berikut.
a. Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan,
b. Usahakan siswa terlibat langsung sewaktu mengadakan
eksperimen, c.
Sebelum dilaksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu diberikan pengarahan tentang petunjuk dan langkah-langkah
kegiatan eksperimen yang akan dilakukan, d.
Lakukan pengelompokan atau masing-masing individu melakukan percobaan yang telah direncanakan, bila hasilnya
belum memuaskan dapat diulangi lagi untuk membuktikan kebenarannya, dan
e. Setiap individu atau kelompok dapat melaporkan hasil
pekerjaannya secara tertulis.
Sedangkan Djamarah 2002: 95-96 menyatakan bahwa, Dengan penerapan metode eksperimen siswa terlatih berpikir
ilmiah, kreatif, bertanggung jawab, memperoleh pengalaman, keterampilan dan ilmu pengetahuan yang diperlukannya. Pembel-
20 ajaran dengan metode eksperimen memberikan kesempatan ke-
pada siswa untuk melakukan kegiatan percobaan, baik secara per- seorangan maupun secara kelompok dalam memahami konsep-
konsep Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Kegiatan eksperimen merupakan wahana pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik berdasarkan prinsip Learning by doing.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti berpendapat bahwa metode eksperimen sangat cocok untuk membelajarkan fisika yang tiap materi
pembelajarannya beranjak dari penomena kehidupan sehari-hari. Namun demikian, dalam pelaksanaannya kita harus memperhatikanmembuat
berbagai tahapan-tahapan yang harus dikerjakan agar pelaksanaannya berjalan dengan lancar dan berhasil.
4. Inkuiri dan Inkuiri Terbimbing