25 bebas dan inkuiri bebas yang dimodifikasi. Ketiga jenis inkuiri
tersebut dibedakan berdasarkan besarnya intervensi yang diberikan oleh guru terhadap muridnya pada pelaksanaan pembelajarannya.
Inkuiri terbimbing adalah jenis inkuiri yang tingkat intervensi yang diberikan oleh guru lebih besar dibandingkan dengan jenis inkuiri
yang lainnya. Namun demikian, langkah-langkah pembelajarannya sama saja, yang berbeda hanya pada instrumen pembelajarannya saja
yang memungkinkan guru bisa mengatur seberapa besar intervensi yang harus diberikan.
5. Metode Eksperimen Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing
sebagai salah satu bentuk Model Pembelajaran tersendiri
Dalam Kamus Bahasa Indonesia KBI secara terpisah dijelaskan bahwa model adalah pola contoh, acuan, ragam, dsb dari sesuatu yang akan
dibuat atau dihasilkan. Sedangkan pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Depdiknas,
2008: 23 1034 Sementara itu, Akhmad Sudrajad 2008 menyatakan bahwa,
Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang ter- gambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh
guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, teknik,
dan taktik pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu contoh, pola atau acuan tentang bagaimana menjadikan
orang atau makhluk hidup belajar. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah suatu acuan pembelajaran yang digagas dan dikonsep oleh guru
26 untuk mengemas sajian pembelajaran agar materi pembelajaran yang
akan disampaikan benar-benar tersaji dengan baik dan benar. Jika demi- kian, dengan menyatukan metode eksperimen dan model pembelajaran
inkuiri terbimbing menjadi satu kesatuan dengan menempatkan inkuiri terbimbing sebagai bentuk pendekatan guna melaksanakan metode
eksperimen, ini berarti akan terbentuk suatu model pembelajaran tersendiri.
B. Kerangka Pikir
Ketidak selarasan antara teori yang menyatakan penting bagi guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan mengedepankan terlatihnya KPS
siswa karena KPS dianggap sebagai modal bagi siswa untuk dapat mengguna- kan metode ilmiah dalam mempelajari atau bahkan mengembangkan sains
guna memperoleh pengetahuan baru, dengan praktik yang ada di lapangan, membuat kita patut bertanya ada apa sebenarnya yang terjadi. Untuk itu perlu
adanya suatu tindakan nyata guna mengetahui bagaimana peranan KPS ter- hadap hasil belajar fisika siswa. Masalahnya, model pembelajaran seperti apa
yang harus diterapkan? KPS pada pembelajaran fisika diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan
siswa untuk melakukan berbagai kegiatan yang mesti dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, misalnya melakukan pengamatan, meng-
interpretasi data, mengelompokkan, memprediksi, berkomunikasi, berhipote- sis, merencanakan percobaan, dan menerapkan prinsip.