akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut.
II.6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Dua faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian yaitu sikap atau pendirian orang lain situasi yang tidak dapat diantisipasi, hal itu dapat
digambarkan sebagai berikut : Pendirian
orang lain
Faktor situasi yang tidak
diantisipasi Maksud
pembelian Evaluasi
alternatif Maksud
pembelian
Sumber: Kotler 2001
Gambar II.4. Langkah-langkah antara evaluasi alternatif dan keputusan
Faktor Pertama : Sikap atau Pendirian Orang Lain
Sampai dimana pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai seseorang tergantung pada intensitas dari pendirian negatif orang lain
terhadap alternatif yang disukai konsumen. Disamping itu motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin dekat orang lain tersebut dengan
konsumen, maka konsumen akan semakin menyesuaikan maksud pembeliannya. Prefrensi seseorang terhadap suatu merk akan meningkat jika orang yang dia
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
senangi juga menyukai merk yang sama. Pengaruh orang lain menjadi kompleks bila beberapa orang yang dekat dengan pembeli mempunyai pendapat yang
saling berlawanan dan si pembeli ingin menyenangkan mereka semua.
Faktor Kedua : Situasi Yang Tidak Dapat Diantisiapasi
Maksud pembelian juga dipengaruhi oleh faktor kedua yaitu situasi yang tidak dapat diantisipasi. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian, atas
dasar faktor-faktor seperti pendapat keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan
bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut.
Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu, konsumen juga akan melakukan tindakan
setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut yang mendapat perhatian dari masyarakat, setelah membeli suatu produk atau jasa seorang konsumen
mungkin menemukan suatu kekurangan atau cacat. Kepuasan
pembeli merupakan
hubungan antara harapan pembeli atau produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika
daya guna produk tersebut berada di bawah harapan pelanggan, pelanggan terebut akan merasa puas, jika melebihi harapan, pelanggan akan merasa sangat
puas. Perasaan-perasaan ini mempunyai arti dalam hal apakah pelanggan tersebut akan membeli produk itu lagi dan membicarakan tentang produk
tersebut kepada orang lain secara menguntungkan atau merugikan.
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan yang berlokasi di Jalan DR.T.D. Pardede No. 21 Medan. Penelitian ini dilakukan
dari bulan April 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008.
III.2. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang didukung survey. Artinya penelitian ini menggunakan sampel sebagai objek
penelitian Nazir, 2003. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dan memakai uji analisis
data untuk menjawab hipotesis Arikunto, 2006. Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan explanatory research.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan yang berjumlah 240 orang. Menurut Arikunto 2006, apabila
subjeknya kurang dari 100, sampel lebih baik diambil semuanya. Selanjutnya jika subjeknya lebih besar dari 100, maka sampel dapat diambil antara 10-15
atau 20-25 atau lebih. Karena subjek dari penelitian ini lebih besar dari 100
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
maka sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 20 dari jumlah populasi dengan alasan bahwa 20 masih dalam batas yang disarankan. Dengan demikian
sampel dalam penelitian ini adalah 20 x 240 orang = 48 orang. Selanjutnya jumlah sampel dalam penelitian ini akan ditentukan dengan
Proportionate Stratified Random Sampling sampel acak berstrata secara
proporsional. Menurut Sugiyono 2003, “Proportionate stratified random sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional. Untuk menentukan siapa sampel yang dijadikan responden dari masing-
masing strata dilakukan secara acak atau random proporsi yang telah dihitung berdasarkan proporsi yang telah dihitung untuk tiap tahun akademik dengan
rumus berikut Nazir, 2006. Ni
ni = N
x n
Dimana : ni = jumlah sampel ke-i
Ni = jumlah populasi ke-i N = jumlah total populasi
n = jumlah sampel total yang diinginkan
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Hasil perhitungannya ditunjukan pada Tabel III.1 berikut ini. Tabel III.1. Penentuan Sampel Penelitian
No Tahun Akademik
Populasi orang Sampel orang
1 20052006 72
14 48
240 72
= x
2 20062007 93
19 48
240 93
= x
3 20072008 75
15 48
75 75
= x
Total 240
48
Sumber : Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan BAAK Universitas Darma Agung Medan 2008 data diolah
III.4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : 1.
Wawancara interview secara langsung kepada pihak yang berhak dan berwenang di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan.
2. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada mahasiswa Program
D-III Keperawatan FIK UDA Medan yang menjadi responden dalam penelitian ini.
3. Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari data atau
dokumentasi dari Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan BAAK UDA Medan yang mendukung penelitian ini.
III.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari : 1.
Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara interview secara langsung kepada pihak yang berhak dan berwenang di Program D-III
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Keperawatan FIK UDA Medan serta daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada responden terpilih.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumentasi dari Biro
Administrasi Akademik Kemahasiswaan BAAK UDA Medan.
III.6. Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel dalam penelitian ini adalah : a.
Untuk hipotesis pertama : 1.
Variabel bebas independent variable yaitu strategi bauran pemasaran yang terdiri dari harga X
1
, promosi X
2
, tempat X
3
, orang X
4
, proses X
5
, pelayanan X
6
. 2.
Variabel terikat dependent variable yaitu keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan Y.
b. Untuk hipotesis kedua:
1. Variabel bebas independent variable yaitu lingkungan X
7
. 2.
Variabel terikat dependent variable yaitu keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan Y.
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
III.7. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel bebas dan variabel terikat dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Untuk hipotesis pertama :
Tabel III.2. Definisi Operasional, Indikator, dan Skala Pengukuran untuk Hipotesis Pertama
No Variabel Definisi
Operasional Indikator
Skala Pengukuran
1 Harga X
1
Biaya yang dikenakan kepada konsumen
Uang kuliah, uang asrama, uang ujian, uang diktat,
uang praktek, uang sumbangan wajib, uang
testing Likert
2 Promosi X
2
Memilih sarana yang dianggap sesuai untuk
mempromosikan jasa pendidikan yang ada di
Program D-III Keperawatan FIK UDA
Medan Informasi yang diterima
melalui surat kabar, radio, spanduk, brosur, papan
reklame. Likert
3 Tempat X
3
Berhubungan dengan dimana Program D-III
Keperawatan FIK UDA Medan bertempat dan
melakukan operasi Lokasi yang strategis :
Dekat dengan pusat kota, pusat perbelanjaan, PTS
lain, perkantoran, rumah sakit, tempat tinggal.
Likert
4 Orang X
4
Merupakan sekelompok orang yang berfungsi
sebagai service provider tenaga edukatif, pihak
manajemen, staf, yayasan Likert
5 Proses X
5
Merupakan gabungan semua aktivitas
Prosedur penerimaan, pendaftaran, testing, daftar
ulang Likert
6 Pelayanan X
6
Meliputi aktivitas untuk memberikan pelayanan
Sikap, tingkah laku dan fasilitas yang diberikan
oleh staf, pihak manajemen, yayasan, tenaga edukatif
serta fasilitas gedung, laboratorium, ruang belajar,
aula, perpustakaan Likert
7 Keputusan Mahasiswa
Y Keputusan mahasiswa
adalah kemampuan, upaya dan tindakan mahasiswa
dalam usahanya untuk memilih kuliah di Program
D-III Keperawatan FIK UDA Medan
Inisiatif kebutuhan, pencarian informasi,
mengevaluasi penawaran, ketepatan dalam
memutuskan, dampak psikologis setelah
memutuskan Likert
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
b. Untuk hipotesis kedua :
Tabel III.3. Definisi Operasional, Indikator, dan Skala Pengukuran untuk Hipotesis Kedua
No Variabel Definisi
Operasional Indikator
Skala Pengukuran
1 Lingkungan X
Merupakan sikap atau kebiasaan keluarga maupun
tetangga lingkungan sekitarnya
Dorongan keluarga, pendapatan orang tua,
refrensitetangga, kebiasaan
Likert
2 Keputusan Mahasiswa
Y Keputusan mahasiswa
adalah kemampuan, upaya dan tindakan mahasiswa
dalam usahanya untuk memilih kuliah di Program
D-III Keperawatan FIK UDA Medan
Inisiatif kebutuhan, pencarian informasi,
mengevaluasi penawaran, ketepatan dalam
memutuskan, dampak psikologis setelah
memutuskan Likert
III.8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan kepada 30 orang responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Menurut Umar 2005 bahwa sangat
disarankan agar jumlah responden untuk diuji minimal 30 orang. Dengan jumlah 30 orang ini distribusi skor akan lebih mendekati kurva normal.
III.8.1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Dalam bidang ilmu sosial, alat ukur tersebut dapat berupa angket kuesioner maupun
seperangkat alat tes. Dalam teori skor murni klasikal, pengertian validitas dapat dinyatakan sebagai sejauhmana skor tampak X mendekati skor sebenarnya skor
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
murni T. Alat ukur yang tinggi validitasnya baik berupa alat ukur dalam bidang ilmu eksak maupun alat ukur bidang ilmu sosial akan mempunyai galat pengukuran
yang relatif kecil, artinya setiap nilai hasil pengukuran tidak jauh berbeda dibandingkan nilai sebenarnya. Dengan demikian secara keseluruhan alat ukur yang
digunakan maupun keseluruhan alat tes yang digunakan akan menghasilkan variansi galat yang kecil pula. Dalam teori skor murni, hal ini dikenal dengan validitas
intrinsik , yang dirumuskan sebagai akar kuadrat dari perbandingan variansi skor-
murni dan variansi skor tampak. Secara matematis, hal ini dapat dinyatakan dengan rumus berikut ini:
x t
x t
xy
s s
s s
r =
=
2 2
Keterangan: r
xy
= Koefisien validitas intrinsik. s
t
= Simpangan baku skor murni. s
x
= Simpangan baku skor tampak. Mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor variabel, dengan hipotesis pengujian: H
: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor variabel. H
1
: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor variabel. Terima H
bila r
hitung
r
tabel
dan nilai positif, df; n-2 dengan a = 0,05. Tolak H
bila r
hitung
r
tabel
, tidak positif df; n-2 dengan a = 0,05. Indikator tidak valid. Uji stastistik juga dilakukan dengan Cronbach Alpha Ghozali, 2003.
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Untuk menentukan nilai r tabel, df = jumlah responden – 2, atau dalam kasus ini df = 30 – 2 = 28. tingkat signifikansi 5 maka diperoleh r tabel . Pada lampiran
1, Nilai signifikansi pengujian 0,000 berarti kurang dari 0,0005. Nilai signifikansi pengujian masing-masing variabel penelitian jauh lebih kecil dari 5, sehingga H
pengujian ditolak. Hal ini berarti masing-masing butir indikator adalah valid.
III.8.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja
dan uji statistik yang digunakan yang dipakai adalah Cronbach Alfa, dimana suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alfa 0,60 Ghozali,
2003. Berdasarkan output yang terdapat pada Lampiran 1, diperoleh koefisien
reliabilitas tinggi 0,6, maka variabel-variabel yang digunakan adalah reliable.
III.9. Model Analisis Data
Penelitian ini
menggunakan model analisis, yaitu :
1. Analisis regresi linier berganda, analisis ini digunakan untuk mengukur atau
mengetahui apakah faktor harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan yang merupakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap keputusan
mahasiswa memilih Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan sebagai variabel terikatnya. Masalah ini sering disebut dengan pengujian asumsi klasik
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
yang didalamnya termasuk pengujian normalitas, multikolinearitas, heteroskedastititas dan autokorelasi Dengan demikian model analisisnya
dinyatakan sebagai berikut : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ e Dimana :
Y = Keputusan Mahasiswa X
1
= Harga X
2
= Promosi X
3
= Tempat X
4
= Orang X
5
= Proses X
6
= Pelayanan a = KonstantaIntercept
b
1
= Koefisien regresi X
1
b
2
= Koefisien regresi X
2
b
3
= Koefisien regresi X
3
b
4
= Koefisien regresi X
4
b
5
= Koefisien regresi X
5
b
6
= Koefisien regresi X
6
e = Variabel yang tidak terungkap Error of Term
Dengan tingkat kepercayaan 95 maka dilakukan tahap analisis sebagai berikut :
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
a. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji F uji serempak untuk melihat
signifikansi secara simultan variabel terikat terhadap variabel bebas. H
: b
1
b
2
,b
3
b
4
,b
5
b
6
= 0 artinya faktor harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan tidak berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih
kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan. H
1
: b
1
b
2
,b
3
b
4
,b
5
b
6
≠ 0 artinya faktor harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di
Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan. Alat uji yang digunakan untuk menerima dan menolak hipotesis adalah
dengan uji statistik F, dengan ketentuan jika nilai F
hitung
F
tabel
, H ditolak
dan H
1
diterima, sedangkan jika F
hitung
≤ F
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak. b.
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji t parsial H
: b
1
,b
2
,b
3
,b
4
,b
5
,b
6
= 0 artinya faktor harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan, tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan. H
1
: b
1
, b
2
, b
3
, b
4
, b
5
, b
6
≠ 0 artinya faktor harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan. Alat uji yang digunakan untuk menerima dan menolak hipotesis adalah
dengan uji statistik t, dengan ketentuan jika nilai t
hitung
t
tabel
, H ditolak dan
H
1
diterima, sedangkan jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak.
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
2. Analisis regresi sederhana, analisis ini digunakan untuk mengukur atau
mengetahui apakah faktor lingkungan yang merupakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih Program D-III
Keperawatan FIK UDA Medan sebagai variabel terikatnya. Model analisisnya dinyatakan sebagai berikut :
Y = a + bX + e Dimana :
Y = Keputusan Mahasiswa X =
Lingkungan a = KonstantaIntercept
b = Koefisien regresi X e
= Variabel yang tidak terungkap Error of Term a.
Kriteria pengujian hipotesis yaitu dengan uji F untuk melihat signifikansi secara simultan variabel terikat terhadap variabel bebas.
H : b
7
= 0 artinya faktor lingkungan tidak berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan.
H
1
: b
7
≠ 0 artinya faktor lingkungan berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan.
Alat uji yang digunakan untuk menerima dan menolak hipotesis adalah dengan uji statistik F, dengan ketentuan jika nilai F
hitung
F
tabel
, H ditolak
dan H
1
diterima, sedangkan jika F
hitung
≤ F
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak.
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
III.10. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan evaluasi terhadap kemungkinan pelanggaran asumsi klasik yakni normalitas, multikolinieritas,
dan heterokedastisitas.
III.10.1. Uji Normalitas
Menurut Santoso 2000, pengujian normalitas data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan
keputusan yaitu : 1.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Pada kasus ini untuk menguji kenormalan data akan digunakan one sample
test. One sample test digunakan untuk menguji apakah suatu sample berasal dari suatu data dengan distribusi tertentu, dalam hal ini distribusi normal. Uji one sample
ini disebut juga kolmogorov smirnov. Kriteria Uji : Tolak H0 jika T Tabel K-S atau nilai p – value 0,5.
Setelah diolah, maka dihasilkan output yang akan ditunjukkan pada Tabel III.3 sebagai berikut:
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel III.4. Hasil Uji Normalitas
Harga Promosi
Tempat Orang
Porss Playann
Lingkngn Keptsan
N 48
48 48
48 48
48 48
48 Normal
Parametersa,b Mean
3.0990 3.7375
4.1667 3.7344
3.48 3.6042
3.7813 3.6188
Std. Deviation .26037
.55682 .49346
.41065 .388
.36083 .41136
.16458 Most Extreme
Differences Absolute
.118 .235
.180 .244
.160 .155
.178 .170
Positive .118
.235 .146
.155 .143
.114 .134
.170 Negative
-.105 -.232
-.180 -.244
-.16 -.155
-.178 -.110
Kolmogorov-Smirnov Z .819
1.630 1.249
1.693 1.10
1.076 1.234
1.180 Asymp. Sig. 2-tailed
.513 .010
.088 .006
.173 .197
.095 .123
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS, 2008
Dari hasil uji diatas jelas terlihat bahwa sampel yang diperoleh adalah berdistribusi normal seperti kita lihat pada gambar berikut ini.
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E x
pect ed C
u m
P rob
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa
Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS, 2008
Gambar III.2 : Uji Normalitas
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Dari hasil gambar pola grafik dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan menunjukkan indikasi normal. Analisis dari grafik di atas terlihat titik-titik menyebar
di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan memilih berdasarkan
masukan variabel independen.
III.10.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
terdapat problem multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas
dalam model regresi dapat dilihat VIF Variance Inflation Factor. Menurut Santoso 2000, model regresi yang baik tidak menghendaki adanya
masalah multikolinieritas. Dikatakan bebas dari multikolinieritas dengan melihat Variance Inflation Factor
VIF dengan pedoman sebagai berikut : Menurut Santoso 2000, model regresi yang baik tidak menghendaki adanya
masalah multikolinieritas. Dikatakan bebas dari multikolinieritas dengan melihat Variance Inflation Factor
VIF dengan pedoman sebagai berikut : Ü Jika VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas.
Ü Jika VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas.
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel III.5. Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Harga uang Kuliah .550
1.818 Promosi
.653 1.531
Tempat .661
1.513 Orang
.663 1.509
Proses .733
1.364 Pelayanan
.544 1.839
Lingkungan .899
1.112
a Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa
Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS, 2008
Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor menunjukkan tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 5. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel indipenden dalam model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksikan keputusan mahasiswa
dalam menempuh pendidikan berdasarkan masukan variabel independen.
III.10.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari residual ke residual lain tetap maka disebut homokedastititas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2003. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam regresi
linier dapat digunakan residual yang berupa grafik, dengan dasar pengambilan keputusan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas Santoso, 2000.
Pada hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14, jelas terlihat bahwa pola penyebaran titik-titik di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y tidak
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil
pengolahan datanya dapat dilihat pada Lampiran 3.
Subur Simanullang: Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil Penelitian IV.1.1. Gambaran Umum Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu