i = zona asal
p = zona tujuan
n = jenis orang dengan atau tanpa kendaraan
a
i
h = jumlah rumah tangga dengan jenis ‘h’ di zona ‘i’ H
n
h = rumah tangga dengan jenis ‘h’ yang berisikan orang berjenis ‘n’ t
p
h = perbandingan rata-rata nilai
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear berganda dengan alasan, yaitu:
1. Analisis kategori mempunyai lebih sedikit batasan dibandingkan dengan
analisis regresi linear, misalnya analisis kategori tidak mengasumsikan adanya hubungan linear.
2. Pada analisis kategori tidak ada uji statistik untuk menguji keabsahan model,
sedangkan analisis regresi linear dilakukan uji statistik.
II.3 Karakteristik Pelaku Perjalanan
Faktor penting yang termasuk dalam kategori ini adalah yang berkaitan dengan ciri sosial-ekonomi pelaku perjalanan, termasuk tingkat penghasilan, kepemilikan
kendaraan, struktur dan besarnya keluarga, kerapatan pemukiman, macam pekerjaan dan lokasi tempat pekerjaan Bruton, 1985.
II.3.1 Faktor Sosial Ekonomi
Yang termasuk faktor sosial ekonomi dari penduduk yang berpengaruh dalam pengadaan terjadinya perjalanan adalah faktor-faktor yang merupakan kondisi
Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008
kehidupan ekonomi penduduk, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja. Penduduk dari suatu kawasan pemukiman akan menghasilkan perjalanan yang
berbeda dengan kawasan lain. Jumlah anggota keluarga yang banyak misalnya akan menghasilkan frekuensi
perjalanan yang jumlahnya lebih banyak daripada keluarga yang jumlah anggotanya lebih sedikit. Sementara bagi pedagang semakin besar uang yang dikeluarkan untuk
sewa rumah atau modal usaha, maka akan semakin besar pula sumber-sumber yang harus diusahakan untuk pengeluaran biaya perjalanan, yang mengakibatkan jumlah
perjalanan semakin besar. Kemampuan untuk membayar suatu perjalanan akan mempengaruhi jumlah
perjalanan yang dihasilkan oleh suatu rumah tangga. Begitu pula dengan keluarga yang memiliki pendapatan yang tinggi umumnya dapat memenuhi kebutuhan biaya
perjalanannya dari pada keluarga yang berpendapatan rendah. Pekerjaan dari kepala keluarga dapat dijadikan sebagai indikator yang mencerminkan tingkat pendapatan
keluarga tersebut. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan dipengaruhi oleh
tersedianya alat angkut dan sistem jalan yang baik. Kepemilikan kendaraan bermotor, atau jumlah kendaraan yang tersedia untuk dipakai setiap anggota keluarga
memberikan pengaruh yang penting terhadap terjadinya perjalanan, dimana keluarga yang memiliki lebih dari satu kendaraan bermotor cenderung memberikan lebih banyak
perjalanan dibandingkan dengan keluarga yang hanya memiliki satu kendaraan
Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008
bermotor atau tidak memiliki. Namun keluarga yang hanya memiliki satu kendaraan bermotor akan menggunakan cara yang lebih efektif.
Secara teoritis, semakin besar tingkat pendapatan keluarga akan semakin besar pula produksi perjalanan yang dilakukannya. Demikian pula pendapatan keluarga ini
cenderung berbanding lurus dengan tingkat kepemilikan kendaraan bermotor.
Besarnya keluarga, jenis kelamin, usia, proporsi angkatan kerja perempuan yang kawin, jenis kekayaan dan jenis pekerjaan kepala keluarga adalah faktor yang
mempengaruhi perjalanan. Penelitian di Milwauke, Wiscounsin menunjukkan korelasi negative antara status sosial dengan penggunaan angkutan umum penumpang Bruton,
1985. Penelitian ini dilakukan pada tahun 1974, namun gejalanya kurang lebih sama dengan yang berlaku di Indonesia sekarang, yaitu para pemilik kendaraan cenderung
menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan angkutan umum penumpang.
II.4 Hubungan Transportasi dan Penggunaan Lahan