Bangkitan Pergerakan Pada Tipe Perumahan Bangunan Menengah Y2

signifikan F = 0,0001 0,05 yang berarti Ha diterima dan secara simultan, X1, X3 dan X6 berpengaruh positif terhadap bangkitan pergerakan. Kuat hubungan yang ditunjukkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam model yang terbentuk dapat dilihat koefisien determinan R Square, yaitu sebesar 0,850 atau 85,0. Nilai pada variabel jumlah anggota keluarga X1 yaitu sebesar 1,885 X1, dapat diartikan bahwa apabila terjadi peningkatan sebanyak 1 orang akan mempengaruhi produksi perjalanan yaitu sebesar 1,885 perjalanankeluargahari. Nilai pada variabel jumlah kepemilikan mobil X3 yaitu sebesar 0,649 X3, dapat diartikan bahwa apabila terjadi peningkatan sebanyak 1 unit akan mempengaruhi produksi perjalanan yaitu sebesar 0,649 perjalanankeluargahari. Nilai pada variabel jumlah keluarga yang bersekolah X6 yaitu sebesar 0,772 X6, dapat diartikan bahwa apabila terjadi peningkatan sebanyak 1 orang akan mempengaruhi produksi perjalanan yang dihasilkan yaitu sebesar 0,772 perjalanankeluargahari. Variabel bebas yang keluar dari model disebabkan karena memiliki nilai korelasi yang rendah, bila variabel bebas ini dimasukkan kedalam persamaan regresi maka akan diperoleh nilai determinannya R 2 kecil dan nilai standart errornya besar.

V.2.2 Bangkitan Pergerakan Pada Tipe Perumahan Bangunan Menengah Y2

Analisis untuk mengetahui variabel-variabel mana yang akan digunakan dalam pemodelan selanjutnya, dilakukan proses penyeleksian variabel dengan cara melakukan uji korelasi antara semua variabel-variabel yang ditinjau. Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008 1. Analisis Bivariat Analisis korelasi bivariat mencari derajat keeratan hubungan dan arah hubungan. Semakin tinggi nilai korelasi, semakin tinggi keeratan hubungan antar variabel. Untuk melihat hubungan bivariat antara variabel dapat dilihat dari hasil uji korelasi Pearson. Matriks hasil uji korelasi bivariat antara variabel untuk tipe perumahan bangunan menengah dapat dilihat pada Tabel V.4 berikut: Tabel V.4. Matriks Hubungan Antara Variabel Pada Perumahan Tipe Bangunan Menengah Produksi Perjalanan Y Jlh Anggota Kel. X1 Jlh Penghasil an Kel. X2 Jlh Kepemilik an Mobil X3 Jlh Kepemilik an Spd Mtr X4 Jlh Keluarga Bekerja X5 Jlh Keluarga Bersekola h X6 Jenis Pekerjaan Kel. X7 Umur Kepala Kel. X8 Pendidik an Kepala Kel. X9 Luas bangu nan X10 Produksi Perjalanan Y 1 .822 .351 .549 -.101 .774 .433 -.107 .211 -.076 .393 Jlh Anggota Kel. X1 1 -.067 .287 .081 .624 .471 -.079 .313 -.136 .444 Jlh Penghasilan Kel. X2 1 .630 -.399 .362 .026 .326 -.049 .187 -.177 Jlh Kepemilikan Mobil X3 1 .089 .294 .069 .038 -.100 .175 -.089 Jlh Kepemilikan Spd Mtr X4 1 -.234 -.234 -.505 .160 .141 -.133 Jlh Keluarga Bekerja X5 1 .409 -.211 .536 .395 .234 Jlh Keluarga Bersekolah X6 1 -.101 -.196 -.033 .234 Jenis Pekerjaan Kel. X7 1 -.334 -.256 -.245 Umur Kepala Kel. X8 1 .275 -.124 Pendidikan Kepala Kel. X9 1 -.141 Luas bangunan X10 1 Sumber: Data Primer Diolah Correlation is significant at the 0.05 level Proses penyeleksian variabel harus sesuai dengan syarat metode analisis regresi linear berganda, bahwa variabel bebas yang akan dipakai dalam model harus mempunyai korelasi tinggi terhadap variabel terikat dan sesama variabel bebas tidak boleh saling berkorelasi. Apabila terdapat korelasi diantara variabel bebas, pilih salah satu yang mempunyai nilai korelasi yang terbesar untuk mewakili. Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008 Pada Tabel V.4 diatas dapat dilihat bahwa variabel-variabel yang mempunyai hubungan signifikan atau pengaruh besar terhadap produksi perjalanan Y2 adalah jumlah anggota keluarga X1, jumlah kepemilikan mobil X3, jumlah anggota keluarga bekerja X5, dan jumlah anggota keluarga yang bersekolah X6. Jumlah anggota keluarga X1 mempunyai hubungan yang signifikan dengan produksi perjalanan Y2 dengan nilai R koefisien korelasi yaitu sebesar 0,822 atau variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat dengan kuat hubungan sebesar 82,2. Sama halnya pada variabel jumlah kepemilikan mobil X3 mempunyai hubungan yang signifikan dengan produksi perjalanan Y2 dengan nilai R koefisien korelasi yaitu sebesar 0,549 atau variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat dengan kuat hubungan sebesar 54,9. Sama halnya pada variabel jumlah anggota keluarga bekerja X5 mempunyai hubungan yang signifikan dengan produksi perjalanan Y2 dengan nilai R koefisien korelasi yaitu 0,774 atau variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat dengan kuat hubungan sebesar 77,4. Sama halnya pada variabel jumlah anggota keluarga yang bersekolah X6 mempunyai hubungan yang signifikan dengan produksi perjalanan Y2 dengan nilai R koefisien korelasi yaitu 0,433 atau variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat dengan kuat hubungan sebesar 43,3. Dalam hal ini juga terdapat beberapa variabel bebas yang saling berkorelasi, maka hanya variabel yang mempunyai nilai korelasi tertinggi yang akan dipakai dalam model. Variabel bebas X1 saling berkorelasi dengan variabel bebas X5, X6 dan X10, maka dipilih variabel jumlah anggota keluarga X1 untuk mewakili variabel bebas Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008 yang berkorelasi, karena variabel jumlah anggota keluarga X1 memiliki nilai korelasi tinggi diantara variabel bebas yang berkorelasi terhadap variabel terikat Y2, yaitu sebesar 0,822 atau 82,2. Sama halnya variabel bebas X2 saling berkorelasi dengan variabel bebas X3, maka dipilih variabel jumlah kepemilikan mobil X3 untuk mewakili variabel bebas yang berkorelasi, karena variabel jumlah kepemilikan mobil X3 memiliki nilai korelasi tinggi diantara variabel bebas yang berkorelasi terhadap variabel terikat Y2, yaitu sebesar 0,549 atau 54,9. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hanya dua variabel bebas yang dapat dipakai dalam model, yaitu: jumlah anggota keluarga X1 dan jumlah kepemilikan mobil X3. 2. Analisis Multivariat Analisis regresi linear berganda digunakan untuk meramalkan suatu variable terikat Y berdasarkan dua atau lebih variable bebas X 1 , X 2 , …., X n dalam suatu persamaan linear. Untuk mendapatkan model yang paling sesuai menggambarkan pengaruh satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel terikatnya dapat digunakan analisis regresi linear berganda Multiple Linear Regression Analysis. Model regresi linear berganda yang ditampilkan berikut ini diolah dengan bantuan Software SPSS-12. Hasil analisis regresi linear berganda untuk tipe perumahan bangunan menengah dapat dilihat pada Tabel V.5 berikut: Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel V.5. Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Jumlah Produksi Perjalanan Perumahan Tipe Bangunan Menengah Variabel Terikat: Produksi Perjalanan Tipe Bangunan Menengah Y2 Model Regresi Koefisien Regresi t sig. Konstanta Jumlah Anggota Keluarga X1 Jumlah Kepemilikan Mobil X3 0,600 1,300 0,900 0,696 4,716 2,222 0,503 0,001 0,050 Kesesuaian Model Regresi Yang Terbentuk Anova Regresi F = 18,077 sig. = 0,0001 Koefisien Korelasi R = 0,885 Koefisien determinan R Square = 0,783 Persamaan Regresi Terbentuk: Y2 = 0,600 + 1,300 X1 + 0,900 X3 Standart error SEE= 0,863 Sumber: Data Primer Diolah Signifikan Tabel V.5 diatas dapat dilihat bahwa persamaan model regresi linear berganda yang terbentuk, yaitu: Y2 = 0,600 + 1,300 X1 + 0,900 X3 adalah merupakan model regresi yang paling sesuai menggambarkan pengaruh dua variabel bebas, yaitu jumlah anggota keluarga X1, dan jumlah kepemilikan mobil X3 yang secara bersamaan mempengaruhi produksi perjalanan Y2, hal ini dapat dilihat dari nilai analisis Anova Regresi F sebesar 18,077. Anova Regresi F merupakan nilai uji kelinieran hubungan variabel terikat dengan variabel bebasnya. Berdasarkan syarat statistik untuk regresi linear berganda bahwa perbandingan nilai F hitung harus lebih besar dari F tabel , hasil yang diperoleh 18,077 3,80. Syarat statistik terpenuhi F hitung F tabel , hal ini menunjukkan bahwa model regresi linear berganda signifikan pada tingkat kepercayaan 95. Harga signifikan F = 0,0001 0,05 yang berarti Ha diterima dan secara simultan, X1 dan X3 berpengaruh positif terhadap bangkitan pergerakan. Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008 Kuat hubungan yang ditunjukkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam model yang terbentuk dapat dilihat koefisien determinan R Square, yaitu sebesar 0,783 atau 78,3. Nilai pada variabel jumlah anggota keluarga X1 yaitu sebesar 1,300 X1, dapat diartikan bahwa apabila terjadi peningkatan sebanyak 1 orang akan mempengaruhi produksi perjalanan yaitu sebesar 1,300 perjalanankeluargahari. Nilai pada variabel jumlah kepemilikan mobil X3 yaitu sebesar 0,900 X3, dapat diartikan bahwa apabila terjadi peningkatan sebanyak 1 unit akan mempengaruhi produksi perjalanan yaitu sebesar 0,900 perjalanankeluargahari. Variabel bebas yang keluar dari model disebabkan karena memiliki nilai korelasi yang rendah, bila variabel bebas ini dimasukkan kedalam persamaan regresi maka akan diperoleh nilai determinannya R 2 kecil dan nilai standart errornya besar.

V.2.3 Bangkitan Pergerakan Pada Tipe Perumahan Bangunan Sederhana Y3