1. Rumah sederhana adalah rumah yang dibangun diatas tanah dengan luas
kaveling antara 54 M
2
sampai 200 M
2
dan atau biaya pembangunan per M
2
tidak melebihi harga satuan per M
2
tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas pemerintah kelas C yang berlaku.
2. Rumah Menengah adalah rumah yang dibangun diatas tanah dengan luas
kaveling antara 200 M
2
sampai 600 M
2
dan atau biaya pembangunan per M
2
antara harga satuan per M
2
tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas pemerintah kelas C sampai kelas A yang berlaku.
3. Rumah mewah adalah rumah yang dibangun diatas tanah dengan luas
kaveling antara 600 M
2
sampai dengan 2000 M
2
dan atau biaya pembangunan per M
2
diatas harga satuan per M
2
tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas kelas A yang berlaku.
4. Dalam hal luas kaveling atau harga satuan pembangunan per M
2
masing- masing memenuhi kriteria yang berlainan, sebagaimana dimaksud dalam
butir a, b dan c maka kualitas ditentukan sesuai kriteria yang tinggi.
II.9 Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan lokasi tata guna lahan berinteraksi satu dengan yang lain dan mudah atau sulitnya lokasi tersebut
dicapai melalui sistem jaringan transportasi Black, 1981. Pernyataan mudah dan sulit merupakan hal yang sangat subyektif dan kualitatif, mudah bagi seseorang belum tentu
Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008
mudah bagi orang lain, begitu pula dengan pernyataan sulit, oleh karena itu diperlukan kinerja kualitatif yang dapat menyatakan aksesibilitas.
Metode pengukuran sikap diukur dalam mempersepsi suatu obyek. Sikap tersebut adalah respon psikologis seseorang atas faktor yang berasal dari suatu obyek,
respon tersebut menunjukkan kecenderungan mudah atau sulit. Pengukuran sikap seseorang atas suatu obyek dipengaruhi oleh stimuli, sebagai stimuli adalah peubah-
peubah bebasnya. Dengan demikian maka pengukuran aksesibilitas transportasi dari seseorang merupakan pengukuran sikap orang tersebut terhadap kondisi aksesibilitas
transportasinya. Banyak orang di daerah permukiman mempunyai akses yang baik dengan mobil
atau sepeda motor atau kendaraan pribadi, tetapi banyak pula yang bergantung pada angkutan umum atau berjalan kaki. Jadi aksesibilitas zona asal dipengaruhi oleh
proporsi orang yang menggunakan moda tertentu dan harga ini dijumlahkan untuk semua moda transportasi yang ada untuk mendapatkan aksesibilitas zona Tamin,
1997.
II.10 Migrasi
Pertumbuhan penduduk umumnya disebabkan oleh dua faktor, yaitu: pertumbuhan alamiah dan migrasi. Pertumbuhan alamiah adalah pertumbuhan akibat
kelahiran dikurangi kematian, sedangkan migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dengan tujuan motivasi tertentu, seperti: faktor sosial,
ekonomi maupun politik.
Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008
Migrasi terdiri dari dua jenis, yaitu: migrasi permanen dan migrasi sementara. Migrasi permanen adalah perpindahan penduduk yang berakhir pada menetapnya
migrasi pada tujuannya, sedangkan migrasi sementara adalah perpindahan penduduk yang tidak menetap pada tujuan migrasi, tetapi kembali ke tempat semula atau pindah
ke tempat lain. Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa migrasi pada hakekatnya merupakan
implikasi dari perbedaan ketersediaan fasilitas antara suatu daerah dengan daerah lain. Penduduk dari daerah yang berfasilitas kurang pada umumnya daerah pedesaan, akan
memiliki potensi untuk pindah ke daerah yang berfasilitas lebih lengkap, yaitu daerah perkotaan. Migrasi yang seperti ini dinamakan migrasi dari desa ke kota.
II.11 Aspek Transportasi