Analisis Model Bangkitan Pergerakan Berbasis Rumah Tangga Yang Pernah Dilakukan

nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat- pusat kegiatan. Sistem jaringan jalan sekunder adalah sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.

II.13 Analisis Model Bangkitan Pergerakan Berbasis Rumah Tangga Yang Pernah Dilakukan

1. Penentuan Model Bangkitan Pergerakan Pada Kawasan Perumahan Di Kota Medan, Studi Kasus: Kawasan Sunggal Medan, Tesis Magister Manajemen Pembangunan Kota, USU, Evi Amelia, 2004. Menurut hasil analisis di dapat bentuk model sebagai berikut: 1. Model bangkitan pergerakan yang dihasilkan dari bangunan perumahan tipe mewah Yl : Yl = -2,629 + 3,201 X l + 1,413 X3 2. Model bangkitan pergerakan yang dihasilkan dari bangunan perumahan tipe menengah Y2 : Y2 = -5,550 + 3,950 Xl + 2,750 X3 3. Model bangkitan pergerakan yang dihasilkan dari bangunan perumahan tipe sederhana Y3 : Y3 = -1,531 + 2,159 X l + 4,192 X3 dimana: Y = Produksi perjalanan perjalanankeluargahari X1 = Jumlah anggota keluarga orang X3 = Kepemilikan kendaraan mobil unit Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008 2. Pola Produksi Perjalanan Di Kawasan Permukiman Pinggiran Kota Semarang, Jurnal Simposium I FSTPT, Desember 1998, Hadi Wahyono dan Imam Buchori, 1998. Menurut hasil analisis di dapat bentuk model sebagai berikut: 1. Pola produksi perjalanan yang dihasilkan dari bangunan perumahan tipe mewah Yl : Yl = 1,71 + 0,50 X l + 4,25.10 -8 X2 + 0,50 X3 2. Pola produksi perjalanan yang dihasilkan dari bangunan perumahan tipe menengah Y2 : Y2 = 1,20 + 0,56 Xl + 1,51.10 -6 X2 + 0,52 X3 3. Pola produksi perjalanan yang dihasilkan dari bangunan perumahan tipe sederhana Y3 : Y3 = 2,43 + 0,32 X l + 3,05.10 -5 X2 + 0,69 X3 dimana: Y = Produksi perjalanan perjalanankeluargahari X1 = Jumlah anggota keluarga orang X2 = Pendapatan rata-rata keluarga rupiah X3 = Kepemilikan kendaraan mobil unit 3. Analisa Karakteristik Bangkitan dan Pola Perjalanan Penduduk Perumahan Pinggiran Kota Studi Kasus: Perumahan Bumi Pucang Gading Demak, Tesis Program Magister Teknik Sipil UNDIP, Semarang, Denny Kumara, 2005. Menurut hasil analisis di dapat bentuk model sebagai berikut: Y = -0,113 + 0,998 X1 + 1,611 X2 + 0,998 X3 + 1,908 X4 + 1,370 X6 dimana: Y = Produksi perjalanan perjalanankeluargahari X1 = Jumlah KK dalam satu rumah Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008 X2 = Jumlah anggota keluarga usia 7 tahun orang X3 = Jumlah anggota keluarga yang bekerja orang X4 = Jumlah anggota keluarga yang sekolah orang X6 = Kepemilikan kendaraan sepeda motor unit 4. Model Bangkitan Pergerakan Keluarga Dari Zona Perumahan Studi Kasus Perumahan Kajhu Aceh Besar, Jurnal Simposium I FSTPT, Desember 1998, Isya M, 1998. Menurut hasil analisis di dapat bentuk model sebagai berikut: Y = -2,19463 + 1,909887 X1 + 1,139548 X2 dimana: Y = Produksi perjalanan perjalanankeluargahari X1 = Jumlah anggota keluarga orang X2 = Kepemilikan kendaraan mobil unit 5. Model Bangkitan Pergerakan Pada Perumahan Antapani Kota Bandung, Jurnal Simposium I FSTPT, Desember 1998, M. Sigit, 1998. Menurut hasil analisis di dapat bentuk model sebagai berikut: T = -1,2696 + 1,6256 P + 0,2026 M + 0,0376 A dimana: T = Produksi perjalanan perjalanankeluargahari P = Jumlah anggota keluarga orang M = Kepemilikan kendaraan mobil unit A = Usia tahun Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008 Berdasarkan hasil analisis model bangkitan pergerakan berbasis rumah tangga yang pernah dilakukan di beberapa kota yang berbeda, bahwa variabel bebas yang tetap muncul pada model yaitu: jumlah anggota keluarga dan kepemilikan kendaraan. Hal ini menunjukkan kedua variabel bebas ini merupakan faktor paling berpengaruh pada model bangkitan pergerakan berbasis rumah tangga, disamping itu ada juga faktor lain yang mempengaruhi bangkitan pergerakan dan faktor itu berbeda disetiap kota. Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Defenisi Operasional Variabel Penelitian Tujuan utama dari defenisi variabel operasional adalah untuk menghindari penafsiran ganda double defenition terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam suatu penelitian. Oleh karena itu variabel-variabel dalam penelitian ini didefenisikan sebagai berikut : 1. Produksi perjalanan Y adalah jumlah perjalanan yang dihasilkan oleh perumahan tipe mewah, menengah dan sederhana. 2. Variabel yang berhubungan dengan produksi perjalanan X yaitu: jumlah anggota keluarga orang, jumlah penghasilan rata-rata keluarga rupiah, jumlah kepemilikan kendaraan unit, jumlah anggota keluarga bekerja orang, jumlah anggota keluarga yang sekolah orang, jenis pekerjaan, umur kepala keluarga tahun, pendidikan kepala keluarga dan luas bangunan m 2 . III.2 Bagan Alir Penelitian Kerangka pemecahan masalah sangat berguna agar dapat melihat secara jelas langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan, karena dengan adanya kerangka tersebut maka dapat diketahui arah penelitian dan parameter-parameter apa yang akan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Bagan alir metode penelitian dapat dilihat pada Gambar III.1 berikut: Muhammad Efrizal Lubis : Penetapan Model Bangkitan Pergerakan Untuk Beberapa Tipe Perumahan Di Kota…, 2008 USU e-Repository © 2008