2.1 Bagi Mahasiswa
a. Sebagai media untuk menambah wawasan dan menguji kemampuan
mahasiswa dalam bidang perpajakan khususnya tentang Pajak Hiburan Guna menciptakan dan mengembangkan rasa tanggung jawab,
profesionalitas serta kedisiplinan yang nantinya hal-hal tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja.
b. Sebagai sarana informasi bagi pembaca dalam memudahkan masalah
perpajakannya.Sebagai media guna mensosialisasikan betapa pentingnya pajak untuk kehidupan bernegara.
2.2 Bagi Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota
a. Mempromosikan image yang baik tentang Kantor Dinas pendapatan daerah
kepada masyarakat. Menjalin hubungan baik dengan Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.
b. Membina hubungan baik dengan Universitas Sumatra Utara khususnya
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.
2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
a. Meningkatkan hubungan kerjasama Universitas Sumatera Utara khususnya
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dengan instansi pemerintah khususnya Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai.
Menciptakan mahasiswa yang berkualitas dan berintegritas dalam dunia pendidikan, pekerjaan, dan masyarakat.
b. Meningkatkan uji nyata atas disiplin ilmu yang telah di sampaikan selama
perkuliahan.
c. Mempromosikan Sumber Daya Manusia SDM program studi Diploma III
Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatra Utara.
C. Uraian Teoritis 3.1
Pengertian pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pemerintahan daerah yang berotonom diharapkan mampu mengatur dan mengurus sendiri urusan-urusan pemerintahan yang menjadi urusan pada setiap pemerintahan
lokal local government yang menjalankannya. Setiap pemerintahan daerah yang berotonomi harus mampu menggali sumber keuangan daerahnya
Di antara berbagai jenis penerimaan daerah yang menjadi sumber daya sepenuhnya dapat dikelola oleh daerah adalah Pendapatan Asli Daerah PAD, maka
untuk itu upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah perlu mendapat perhatian yang serius dari pemerintah daerah baik secara intensifikasi maupun secara ekstensifikasi
dengan maksud agar daerah tidak terlalu mengandalkan atau mengantungkan harapan pada pemerintah tingkat pusat, tetapi harus mampu secara mendiri dalam
menggali dan mencari sumber-sumber penerimaan daerah sesuai dengan cita-cita otonomi yang nyata dan bertanggung jawab.
Koswara 2000:50 menyatakan bahwa ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonomi mampu berotonom terletak pada kemampuan keuangan daerah.
Maksudnya adalah daerah harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri. Mengelola dan menggunakan keuangan
sendiri yang cukup memadai untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan
daerahnya. Ketergantungan kepada pemerintah pusat harus diusahakan seminimal mungkin, sehingga Pendapatan Asli Daerah PAD harus menjadi sumber keuangan
terbesar yang didukung dengan kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai prasyarat mendasar dalam sistem pemerintahan daerah.
3.2 Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah
Ahmad Yani,2002:51 Pendapatan Asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan lain asli daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali
pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.
Sumber Pendapatan Asli Daerah terdiri dari: 1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
3.3 Pengertian Pajak
Menurut Rochmat Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara
berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa imbalan kontrafertasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum. Mardiasmo, 2006:126 Dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 pajak adalah:
“Pajak adalah kontribusi wajib negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat
timbal balik secara langsung atau digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.”
Unsur-unsur yang ada dalam definisi pajak diantaranya adalah: 1.
Iuran masarakat kepada negara dalam arti bahwa yang berhak memungut pajak hanyalah negara,
2. Berdasarkan undang-undang atau dapat dipaksakan yang berarti bahwa
walaupun negara mempunyai hak memungut pajak umum dalam pelaaksanaanya harus memperoeh persetujuan dari rakyat yaitu melalui
undang-undang, 3.
Tidak adanya balas jasa atau manfaat dari negara secara langsung dengan pajaknya dan,
4. Digunakan untuk menjalankan fungsi negara untuk membiayai pengeluaran
pemerintah yang bersifat umum berarti bahwa pengeluaran-pengeluaran pemerintah tersebut mempunyai manfaat secara umum.
3.4 Pajak Daerah
1. Pengertian Pajak Daerah