BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai
Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Binjai adalah suatu sub bagian pada bagian keuangan yang mengelola bidang penerimaan dan pendapatan daerah. Pada sub
bagian ini tidak terdapat lagi sub seksi, karena pada saat itu Wajib Pajak Wajib Retribusi yang berdomosili di daerah kota Binjai belum begitu banyak.
Mempertimbangkan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk Kota Binjai melalui Peraturan Daerah sub bagian keuangan tersebut diubah menjadi
bagian pendapatan. Pada bagian pendapatan dibentuklah beberapa seksi yang mengelola penerimaan pajak dan retribusi daerah yang merupakan kewajiban para
Wajib Pajak Wajib Retribusi dalam daerah Kota Binjai. Sehubungan dengan intruksi Menteri Dalam negeri KUPD No.71241-10 tentang penyeragaman struktur
organisasi Dinas Pendapatan Daerah di seluruh Indonesia, Maka Pemerintah Daerah Kota Binjai Berdasarkan perda No.17 Tahun 2011 menyesuaikan atau membentuk
struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru. Didalam struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru ini dibentuklah seksi-seksi administrasi Dinas
Pendapatan Daerah, juga dibentuk bagian tata usaha yang membawahi 3 tiga kepala.
sub sektor perpajakan, retribusi daerah, pendapatan daerah lainnya yang merupakan kontribusi yang cukup penting bagi pemerintah daerah dalam mendukung serta
memelihara hasil-hasilpembangunan dari peningkatan pendapatan daerah.
Namun sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pemungutan pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainya. Dinas Pendapatan dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Meningkatkan pendapatan daerah hendaknya
tidak harus ditempuh dengan cara kebijaksanaannya menaikkan tarif saja, tetapi yang lebih penting dengan memperbaiki atau menyempurnakan administrasi, sistem
dan prosedur serta organisasi dari Dinas Pendapatan Daerah yang ada sekarang. Namun kondisi saat ini, dirasakan tuntutan untuk perlunya meninjau kembali dan
menyempurnakan Manual Pendapatan Daerah MAPATDA dimaksud. Seiring dengan tuntutan gerak pembangunan yang sedang berjalan terutama dari pola
pendekatan yang selama ini dilakukan secara sektoral perlu diubah secara fungsional dan disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah yang paling akhir dibidang
perpajakan, maka penyempurnaan telah dilaksanakan secara sungguh – sungguh sehingga berhasil disusun Manual Pendapatan Daerah MAPATDA .
B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan