Objek dan Subjek Pajak Hiburan Dasar Pengenaan, Tarif Dan Cara Perhitungan Pajak Hiburan

2. Tanda masuk harus disahkan oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah 3. Persyaratan, pengesahan dan penggunaan Tanda Masuk ditetapkan oleh Kepala Daerah

B. Objek dan Subjek Pajak Hiburan

a Objek Pajak Hiburan Objek Pajak Hiburan adalah jasa penyelenggaraan Hiburan dengan dipungut bayaranm seperti: a. tontonan film; b. pagelaran kesenian, musik, tari, danatau busana; c. kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya; d. pameran; e. diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya; f. sirkus, akrobat, dan sulap; g. permainan bilyar, golf, dan bowling; h. pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan ketangkasan; i. panti pijat, refleksi, mandi uapspa, dan pusat kebugaran fitness center; dan j. pertandingan olahraga. b Subjek pajak hiburan Subjek Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau Badan yang menikmati Hiburan. Wajib Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan Hiburan.

C. Dasar Pengenaan, Tarif Dan Cara Perhitungan Pajak Hiburan

a Dasar Pengenaan Pajak Hiburan Dasar pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah uang yang diterima atau yang seharusnya diterima oleh penyelenggara Hiburan. Jumlah uang yang seharusnya diterima termasuk potongan harga dan tiket cuma- cuma yang diberikan kepada penerima jasa Hiburan. b Tarif Pajak Hiburan 1 Tarif Pajak Hiburan ditetapkan sebagai berikut : a. tontonan film, akrobat, sulap, pertandingan olahraga sebesar 10 sepuluh persen; b. pagelaran kesenian, musik, tari, busana, kontes kecantikan, binaraga, pameran sebesar 20 dua puluh persen; c. karaoke sebesar 30 tiga puluh persen; d. diskotik, klab malam dan sejenisnya sebesar 75 tujuh puluh lima persen; e. sirkus sebesar 10 sepuluh persen; f. permainan bilyar, golf dan boling sebesar 20 dua puluh persen; g. pacuan kuda, kendaraan bermotor, permainan ketangkasan sebesar 35 tiga puluh lima persen; h. panti pijat, refleksi, mandi uapspa dan pusat kebugaran fitness center sebesar 50 lima puluh persen. 2 Khusus hiburan kesenian rakyattradisional dikenakan tarif Pajak Hiburan sebesar 10 sepuluh persen. c Cara Perhitungan Pajak Hiburan Contoh kasus perhitungan pajak hiburan Event organizer ABC mengadakan hiburan berupa pentas seni.dalam acara itu setiap penonton yang ingin menonton di wajibkan membayar tiket sebesar Rp 12.000 Perhitungan pajak hiburan adalah sebagai berikut: Diketahui: Dasar pengenaan pajak = 12.000 Tarif pajak = 25 Pajak hiburan = tarif pajak x dasar pengenaan pajak = 25 x 12.000 = 3000 Karena pajak hiburan dibebankan pada pihak yang menonton atau menikmati hiburan maka beban yang harus dibayar penonton adalah sebagai berikut: = dasar pengenaan pajak + pajak hiburan = 12.000 + 3000 = 15.000

D. Tata Cara Pendafratan Wajib Pajak Hiburan