II.5.2 Parameter Kinerja Angkutan
Beberapa parameter dari kinerja operasi yang bersifat QQT Qualitative Quantitative Timely meliputi waktu perjalanan travel time termasuk waktu
kedatangan dan keberangkatan, waktu tunggu waiting time naik turun penumpang dan waktu antaraheadway.Salah satu dari parameter kinerja yang
menentukan tingkat efisiensi adalah load factor.
a. Waktu perjalanan travel time
Waktu tempuh adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu kendaraan untukmenempuh suatu segmen jalan tertentu.Studi waktu tempuh dapat dilakukan
dengan menggunakan salah satu metode survei yaitu survei dinamis, pada metode ini surveyor mengikuti dari awal sampai akhir perjalanan dari kendaraan yang
akan diamati.
b. Waktu Tunggu waiting time
Waktu tunggu bus adalah waktu kedatangan sampai dengan waktukeberangkatan bus yang sama di shelter yang sama atau bisa juga disebut
loading-unloading time. Pada umumnya lama waktu tunggu ≤ waktu
selang kedatanganantar bus time headway.
c. Waktu antara headway
Headway didefinisikan sebagai ukuran yang menyatakan jarak atau waktu ketika bagian depan kendaraan yang berurutan melewati suatu titik pengamatan
pada ruas jalan. Headway rata - rata berdasarkan jarak merupakan pengukuran
Universitas Sumatera Utara
yang didasarkan pada konsentrasikendaraan, dirumuskan sebagai berikutMorlok, 1985:
hd =
1 �
……………………………………………1
Dimana : hd= headway jarak rata- rata k = konsentrasi kendaraan rata- rata di suatu panjang jalan
Perhitungan headway rata - rata berdasarkan jarak sekarang ini mulai digantikan oleh headway berdasarkan waktu yang dirumuskan sebagai berikut
Morlok, 1985: ht =
1 �
…………………………………………… 2
Dimana : ht = headway waktu rata -rata q= volume lalu lintas yang melewati suatu titik pengamatan
d. Faktor Muat Penumpang load factor
Faktor Muat adalah perbandingan antara volume dibagi dengan kapasitas.Definisi dari kapasitas adalah banyaknya penumpang yang dapat
ditampung olehsuatu moda transportasi baik yang duduk maupun yang berdiri sesuai denganperaturan yang ada. Sedangkan definisi darivolume adalah
banyaknya penumpang yang naik dikurangi penumpang yangturun. f =
� �
…………………………………………….. 3
Dimana : f = load factor M = jumlah penumpang tiap kilometer yang ditempuh
Universitas Sumatera Utara
S = kapasitas tempat duduk yang tersedia
II.5.3 ParameterKinerja Angkutan Rekomendasi World Bank
Menurut World Bank 1986, parameter yang mempengaruhi kinerja angkutan adalah sebagai berikut seperti yang terlihat pada Tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3 Parameter Kinerja Angkutan
No Indikator
Parameter
Efektifitas 1
Kemudahan Panjang jaringan jalan yang dilewati
angkutan kota Luas area yang dilayani 2
Kapasitas Jumlah angkutan kota panjang jalan yang
dilalui angkutan kota
3 Kualitas
Frekuensi f, headway Hd, dan waktu tunggu menit
Kecepatan operasi kmjam dan waktu tempuh
Jumlah kendaraan dan jumlah rit
Efisiensi 1
Utilitas
Rata-rata kendaraan-km km hari
2 Load Factor
Rasio jumlah penumpang dengan kapasitas tempat duduk per satuan waktu tertentu
3 Produktifitas
Total produksi kendaraan Seat-KmPenduduk
4 Jam Operasional
Waktu pelayanan yang dibutuhkan Jam Sumber : World Bank
Standar kinerja angkutan rekomendasi World Bank adalah sebagai berikut. 1.
Minimum Frekuensi Rata-rata 3 – 6 kendaraanjam, min 1,5 – 2 kendaraanjam.
2. Waktu Tunggu
Rata-rata 5 – 10 menit, maksimum 10 – 20 menit.
Universitas Sumatera Utara
3. Jarak Mencapai Pemberhentian
Di Pusat Kota 300-500 M, di Pinggir Kota 500-1000 M 4.
Tingkat Perpindahan Rata-rata 0 – 1, maksimum 2.
5. Waktu Perjalanan
Rata-rata 1 – 1,5 jam, maksimum 2 jam. 6.
Kecepatan Kendaraan -
Daerah padat 10-12 kmjam -
Daerah tidak padat 25 kmjam -
Dengan bus lineway 15-18 kmjam -
Biaya perjalanan 10-25 per kapita 7.
Persyaratan khusus keamanan, kenyamanan, faktor lintasan, kemudahan.
II.5.4 PedomanTeknisPenyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum
Menurut Direktur Jendral Perhubungan Darat SK 6872002, kinerja rute dan operasi angkutan terdiri dari beberapa parameter sebagai berikut.
1. Faktor muat load factor
Load factor adalah perbandingan antara kapasitas terjual dan kapasitas tersedia untuk satu perjalanan yang biasa dinyatakan dalam persen .
2. Jumlah Penumpang yang diangkut
Jumlah penumpang yang diangkut adalah total penumpang yang naik dan turun dalam suatu trayek.
3. Waktu antara headway
Waktu antara adalah waktu untuk kendaraan satu menyusul kendaraan di depannya.
Universitas Sumatera Utara
4. Waktu tunggu penumpang
Waktu tunggu penumpang adalah waktu yang digunakan penumpang menunggu bus atau mobil penumpang di halte.
5. Kecepatan perjalanan
Kecepatan perjalanan adalah kecepatan kendaraan untuk menempuh trayek dari awal hingga tujuan perjalanan.
6. Penyebab keterlambatan
7. Ketersediaan angkutan
8. Tingkat konsumsi bahan bakar
Dalam mengoperasikan kendaraan angkutan penumpang umum, operator harus memenuhi dua persyaratan minimum pelayanan, yaitu prasyarat umum dan
prasyarat khusus. 1.
Prasyarat umum a.
Waktu tunggu di pemberhentian rata-rata 5-10 menit dan maksimum 10- 20 menit
b. Jarak untuk mencapai perhentian di pusat kota 300-500 m; untuk
pinggiran kota 500-1000m c.
Penggantian rute dan moda pelayanan, jumlah pergantian rata-rata 0-1, maksimum 2
d. Lama perjalanan ke dan dari tempat tujuan setiap hari, rata-rata 1,0-1,5
jam, maksimum 2-3 jam
Universitas Sumatera Utara
e. Biaya perjalanan, yaitu persentase perjalanan terhadap pendapatan rumah
tangga 2.
Prasyarat khusus a.
Faktor layanan b.
Faktor keamanan penumpang c.
Faktor kemudahan penumpang mendapatkan bus d.
Faktor lintasan
II.5.5 Kinerja Operasi Bus Komuter Lintas USU
Adapun Kinerja Operasi Bus Komuter Lintas USU adalah rencana dari pihak manajemen Bus Lintas USU dalam menyelenggarakan Bus Lintas USU
untuk melayani Mahasiswa, Pegawai dan Dosen di dalam kampus USU. Kinerja Operasi Bus Komuter Lintas USU ini dapat dilihat penjelasannya seperti pada
Tabel 2.4. Tabel 2.4 Kinerja Operasi Bus Lintas USU
No Parameter
Rencana 1
Waktu antara headway 10- 15 menit
3 Waktu perjalanan antara segmen
haltetravel time 1-3 menit
4 Waktu tunggu waiting time
1 menit
Sumber: Rencana Bantuan Bus Komuter Lintas USU
II.6 Tingkat Pelayanan II.6.1 Pengertian Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
Universitas Sumatera Utara
menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain.
A.S. Moenir 2010 mendefinisikan “pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan factor material
melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai haknya .”
II.6.2 Standar Pelayanan Angkutan Massal Berbasis Jalan
KementerianPerhubungan menetapkan standar minimal yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa dalam memberikan pelayanan,standar ini menjadi
indikatoryang mempengaruhi persepsi penumpang terhadap pelayanan sebuah angkutan, sebagaimana tertera dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor PM. 10 Tahun 2012 tentang pelayanan minimal angkutan, indikator tersebut adalah :
a. Fasilitas keamanan
Yang ter masuk ke dalam fasilitas keamanan meliputi : 1.
Halte dan fasilitas pendukung halte, antara lain: - Lampu penerangan minimal berfungsi 95 dan sesuai dengan standar
teknis - Petugas keamanan minimal tersedia 1 satu petugas
- Informasi gangguan keamanan minimal tersedia 2 stiker 2.
Mobil bus, antara lain: - Identitas kendaraan, yaitu nomor kendaraan dan nama trayek berupa
stiker yang ditempel pada kaca depan dan belakang minimal 1 stiker
Universitas Sumatera Utara
- Minimal tersedia satu tanda pengenal pengemudi, yaitu papankartu identitas mengenai nama pengemudi dan nomor induk pengemudi
yang ditempatkan diruang pengemudi - Minimal tersedia satu lampu isyarat tanda bahaya, yaitu lampu
informasi sebagai tanda bahaya berupa tombol yang ditempatkan diruang pengemudi
- lampu penerangan berfungsi 100 dan sesuai dengan standar teknis - Tersedia petugas keamanan minimal 1 petugas
- Persentase kegelapan kaca film maksimal 60 b.
Fasilitas keselamatan yang termasuk kedalam fasilitas keselamatan meliputi :
1. Manusia, antara lain:
- Pengemudi 100 menerapkan standar operasional prosedur SOP pengoperasian kendaraan
- Standar operasional prosedur SOP penanganan keadaan darurat diterapkan 100 kepada pengemudi dan penumpang
2. Mobil bus, antara lain :
- kendaraan sebelum dioperasikan wajib lulus ujilaik jalan 100 - Peralatan keselamatan 100 berfungsi dan sesuai dengan standar
teknis dan standar operasi - Tersedia fasilitas kesehatan 1 set, ditempatkan di setiap mobil bus
- Informasi tanggap darurat, yaitu informasi yang disampaikan pengguna jasa apabila terjadi kondisi darurat berupa stiker berisi
Universitas Sumatera Utara
nomor telepon danatau SMS pengaduan yang ditempel pada tempat yang strategis dan mudah dilihat minimal 2 stiker
- Fasilitas pegangan penumpang berdiri 100 berfungsi dan sesuai dengan standar teknis
3. Prasarana, antara lain:
- Tersedianya perlengkapan lalu lintas dan angkutan jalan - Tersedianya fasilitas penyimpanan dan pemeliharaan kendaraan pool
yang berfungsi 100 sesuai dengan persyaratan teknis c.
Fasilitas kenyamanan Yang termasuk kedalam fasilitas kenyamanan meliputi:
1. Halte dan fasilitas pendukung halte, antara lain:
- Lampu penerangan minimal berfungsi 95 dan sesuai dengan standar teknis
- Tersedianya fasilitas pengatur suhu ruangan danatau ventilasi udara, suhu ruangan maksimal 270C apabila menggunakan AC
- Minimal memiliki satu fasilitas kebersihan, yaitu berupa tempat sampah
- Luas lantai per orang untuk berdiri selama menunggu mobil bus yaitu 4 orgm2 dalam waktu puncak dan 2 orgm2 pada waktu non puncak
- Fasilitas kemudahan naikturun penumpang, yaitu tidak ada perbedaan tinggi lantai halte dengan tinggi lantai bus
2. Mobil bus, antara lain:
- Lampu penerangan berfungsi 100 dan sesuai dengan standar teknis - Kapasitas angkut penumpang 100 sesuai dengan kapasitas angkut
Universitas Sumatera Utara
- Tersedianya fasilitas pengatur suhu ruangan, suhu dalam kabin 25 – 27
- Minimal tersediadua fasilitas kebersihan, yaitu berupa tempat sampah C
- Luas lantai untuk berdiri per orang selama berada di dalam mobil bus yaitu 5 orgm2 pada waktu puncak, 4 orgm2 pada waktu non puncak
d. Keterjangkauan
Yang termasuk keterjangkauan meliputi: 1.
Kemudahan perpindahan penumpang antar koridor, jumlah
perpindahannya maksimal 2 kali 2.
Ketersediaan integrasi jaringan trayek penumpang, yaitu kemudahan akses pengguna jasa memperoleh angkutan umum dengan trayek yang
berkelanjutan dengan trayek angkutan masal 3.
Tarif angkutan tejangkau e.
Kesetaraan Yang termasuk kesetaraan meliputi:
1. Tersedia kursi prioritas, minimal 4 tempat, diperuntukkan bagi
penyandang cacat, manusia usia lanjut, anak-ana, dan wanita hamil 2.
Tersedianya ruang khusus untuk kursi roda 3.
Kemiringan lantai dan tekstur khusus, yaitu harus tersedia fasilitas akses menuju halte yang memberikan kemudahan bagi pengguna jasa yang
menggunakan kursi roda, penyandang cacat, manusia lanjut, dan wanita hamil.
f. Keteraturan
Yang termasuk keteraturan antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Waktu tunggu yang dibutuhkan pengguna jasa menunggu kedatangan
bus maksimal 7 menit pada jam puncak, dan 15 menit pada waktunon puncak
2. Kecepatan rata-rata perjalanan pada waktu puncak maksimal 30
kmjam, dan 50 kmjam pada waktu non puncak 3.
Waktu berhenti di halte maksimal 45 detik pada waktu puncak, dan 60 detik pada waktu non puncak.
II.7 Metode Sampling
Sampling adalah metode pengumpulan data yang sangat populer karena manfaatnya yang demikian besar dalam penghematan sumber daya waktu dan
biaya dalam kegiatan pengumpulan data. Sampling sering dilawan dengan sensus yaitu metode pengumpulan data ditelusuri dari setiap elemen data yang
dibutuhkan diambil Sinulingga, 2011. Populasi ialah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek
yang dikenakan investigasi oleh peneliti. Elemen adalah setiap anggota dari populasi. Sementara sampel adalah sebuah subset dari populasi. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa maksud dari penarikan sampel dari populasi adalah untuk mempelajari karakteristik populasi melalui penelitian karakteristik sampel.
Sampel yang diambil dengan cara simple random sampling, karena dapat dianggap elemen dari populasi penumpang Bus Lintas USU adalah homogen
pada umumnya mahasiswa. Simple random samplingmemang mensyaratkan bahwa elemen populasi haruslah relatif homogen, jika terdapat strata antara
elemen maka metode simple random sampling tidak tepat digunnakan sinulingga, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan besar sampel yang tidak diketahui besar populasinya atau N-nN-1=1 digunakan rumusberikutlemeshow, 1997 :
n =
�
1 −�
2 2
� 1−� �
2
............................................... 4 n = jumlah sampel minimum
z = nilai distribusi normal baku pada tabel z pada α tertentu
jika tingkat kepercayaan 95, maka
1 −95
2
= 0,025 nilai z = 1,96 d = limit dari eror 10
p = harga proporsi di populasi pada penelitian terdahulu jika tidak ada maka dapat dilakukan estimasi maksimal p=0,5
II.8 Metode Scalling