api ringan
A Bus hanya pada
jalur bus Rubber
tiredban karet,
Monorel ban karet,
Transit panduan
otomatis, GRT,
PRT Transit
cepat ringan,
Kereta api
regional Inklinasi,
Kereta gantung
Sumber : Gray dan Hoel, 1992
II.3 Karakteristik Sistem Transit
Operasi transit mencakup kegiatan-kegiatan seperti penjadualan, penggiliran awak, pengoperasian dan penyediaan kendaraan, pengumpulan ongkos dan
pemeliharaan sistem. Operasi menghasilkan transportasi yang ditawarkan kepada pengguna potensial. Pelayanan transit adalah sistem angkutan sebagaimana yang
dialami oleh pengguna yang potensial. Karakteristik sistem transit diklasifikasikan ke dalam empatkategori berikut khisty dan lall, 2003 :
1. Kinerja sistem mengacu pada keseluruhan perangkat elemen kinerja, yang
terpenting diantaranya adalah : a.
Frekuensi pelayanan f, banyaknya keberangkatan satuan transit per jam. b.
Kecepatan Operasi vo, kecepatan perjalanan pada jaringan yang dialami penumpang.
c. Keandalan, yang dinyatakan sebagai persentase kedatangan kendaraan
yang lebih kecil daripada penyimpangan waktu-tetap dari jadual.
Universitas Sumatera Utara
d. Keselamatan, yang diukur dengan banyaknya kematian, luka-luka dan
kerusakan harta benda per 100 juta penumpang-kilometer atau satuan yang serupa.
e. Kapasitas jaringan c, jumlah maksimum orang yang diangkut
kendaraan transit melewati suatu titik disepanjang jaringannya. f.
Kapasitas produktif Pc, hasil kali kecepatan operasi dengan kapasitas jaringan. Kapasitas produktif merupakan suatu penanda kinerja yang
sangat mudah untuk digunakan sebagai pembanding moda. g.
Produktivitas, kuantitas keluaran per satuan sumber daya, ruang-km per satuan pekerja, biaya operasi, bahan bakar.
h. Utilitas, rasio keluaran terhadap masukan, tetapi dengan satuan yang
sama, misalnya orang-kmruang-km yang ditawarkan. 2.
Tingkat pelayanan Level of Service merupakan ukuran keseluruhan karakteristik pelayanan yang mempengaruhi penggunaannya. LOS
merupakan elemen dasar dalam menarik pengguna potensial untuk sistem tersebut. Faktor-faktor utama yang meliputi LOS dapat dibagi menjadi dua
kelompok : a.
Elemen kinerja yang mempengaruhi pengguna, seperti kecepatan operasi, keandalan dan keselamatan.
b. Mutu pelayanan service quality, yang terdiri dari pelayanan kualitatif,
seperti kemudahan dan kesederhanaan penggunaan sistemnya, kenyamanan menumpang, estetika, kebersihan dan perilaku penumpang.
3. Dampak, merupakan pengaruh-pengaruh yang dimiliki pelayanan angkutan
umum terhadap lingkungan disekitarnya dan keseluruhan kawasan yang
Universitas Sumatera Utara
dilayaninya. Dampak ini dapat positif dan negatif. Dampak jangka pendek mencakup kemacetan jalan yang berkurang, perubahan pada pencemaran
udara, kebisingan dan estetika disepanjang satu jaringan baru. Dampak jangka panjang terdiri atas perubahan pada nilai lahan, kegiatan ekonomi,
bentuk-bentuk fisik dan lingkungan sosial kota tersebut. 4.
Biaya, biasanya dibagi menjadi dua kategori utama : biaya investasi, adalah biaya-biaya yang dibutuhkan untuk membangun atau nantinya membuat
perubahan permanen dalam fisik sistem transitnya. Biaya operasi adalah biaya yang dikeluarkan oleh operasi biasa sistem tersebut.
II.4 Profil Bus Lintas USU