4. Nyaman: Apakah selama proses perpindahan objek yang diangkut terjaga
keutuhannya dan situasi bagi sang pengangkut menyenangkan? 5.
Ekonomis: Apakah proses perpindahan tidak memakan biaya yang tinggi dan merugikan objek yang diangkut?
6. Terjamin ketersediannya: Alat pendukung selalu tersedia kapan saja objek
yang diangkut membutuhkannya, tanpa mempedulikan waktu dan tempat. Dalam ilmu transportasi, alat pendukung ini diistilahkan dengan sistem
transportasiyang di dalamnya tersusun atas 4 elemen dasar khisty Lall, 2005: 1.
Sarana perhubungan link : jalan raya atau jalur yang menghubungkan dua titik atau lebih.
2. Kendaraan: alat yang memindahkan manusia dan barang dari satu titik ke
titik lainnya sepanjang sarana perhubungan, 3.
Terminal: titik-titik dimana perjalanan orang atau barang dimulai atau berakhir.
4. Manajemen dan tenaga kerja: orang-orang yang membuat, mengoperasikan,
mengatur dan memelihara sarana perhubungan, kendaraan dan terminal.
II.2 Klasifikasi Moda Transportasi Massal
Selama bertahun-tahun, telah banyak kontroversi tentang apa yang dimaksud dengan moda transportasi. Menurut khisty dan lall klasifikasi moda
dapat dilakukan untuk angkutan yang didasarkan pada tiga karakteristik : 1.
Hak-prioritas-jalan RW – right-of-way 2.
Teknologi 3.
Jenis pelayanan
Universitas Sumatera Utara
Hak prioritas jalan RW ialah sebidang lahan tempat beroperasinya kendaraan angkutan umum. Ada tiga kategori dasar RW, yang dibedakan oleh
derajat pemisahannya dari lalulintas lain : 1.
Kategori A : “terpisah-bidang” atau “khusus”. Kategori ini merupakan RW yang terkendali sepenuhnya tanpa persilangan dengan rel kereta api atau
dengan jalur kendaraan lain. Dalam arti tertentu, kategori ini mirip dengan sistem jalan bebas-hambatan.
2. Kategori B : mencakup jenis RW yang secara fisik terpisah dari lalulintas
lain, tetapi dengan persilangan sebidang untuk kendaraan dan pedestrian, termasuk pula persimpangan biasa. Sistem kereta api-ringan yang
menyilangkan beberapa jalan pada permukaan tanah termasuk ke dalam kategori ini.
3. Kategori C : jalan permukaan tanah dengan lalulintas campuran. Sebagian
besar sistem bus dan sistem trem termasuk ke dalam kategori ini. Teknologi moda transit berkenaan dengan fitur mekanis kendaraan dan jenis
rodanya. Setidaknya terdapat empat karakteristik penting moda transit : 1.
Tumpuan antara kendaraan dengan jenis rodanya – ban karet pada badan jalan aspal dan roda baja pada rel baja.
2. Kendaraan yang dapat dikemudikan atau berpenuntun.
3. Metode pendorongan
4. Cara-cara mengatur atau mengendalikan kendaraan secara longitudinal.
Pelayanan angkutan umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan jenis rute dan perjalanan yang dilayaninya :
Universitas Sumatera Utara
1. Angkutan jarak pendek ialah pelayanan kecepatan rendah di dalam kawasan
sempit dengan densitas perjalanan tinggi, seperti kawasan perdagangan utama central business district – CBD
2. Angkutan kota, yang merupakan jenis yang paling lazim, melayani orang-
orang yang membutuhkan transportasi di dalam kota. 3.
Angkutan regional melayani perjalanan jauh, berhenti beberapa kali, dan umumnya memiliki kecepatan tinggi. Sistem kereta api cepat dan bus
ekspres termasuk ke dalam kategori ini. Cara lain untuk mengklasifikasikan pelayanan angkutan umum ialah
berdasarkan jadual berhentinya, seperti pelayanan setempat dan pelayanan ekspres. Agaknya klasifikasi ini berkaitan erat dengan kecepatan dan kepadatan
penduduk. Klasifikasi lain mengacu pada waktu operasi, seperti pelayanan jam sibuk atau pelayanan keperluan khusus. Tabel 2.1 menggambarkan klasifikasi
moda transit berdasarkan teknologi dan kategori RW. Tabel 2.1 Klasifikasi Moda Transportasi Umum Perkotaan
Kategori RW
Teknologi Jalan-raya
Dioperasionalkan Pengemudi
Ban karet Digandeng,
sebagian di gandeng
Kereta Api
Khusus C
Paratransit, Bus ulang-alik
shuttle bus, Bus Biasa,
Bus ekspres dijalan
Bus-trem Trem,
Kereta kabel
Boat-feri, Helikopter
B Bus semi-cepat
O-Bahn Transit
kereta
Universitas Sumatera Utara
api ringan
A Bus hanya pada
jalur bus Rubber
tiredban karet,
Monorel ban karet,
Transit panduan
otomatis, GRT,
PRT Transit
cepat ringan,
Kereta api
regional Inklinasi,
Kereta gantung
Sumber : Gray dan Hoel, 1992
II.3 Karakteristik Sistem Transit