Gambar 2.10 : Intercooler yang digunakan pada PLTD Titi Kuning-Medan Sumber: hasil foto survey lapangan
Berdasarkan prinsip kerjanya, ada dua macam intercooler, yaitu: a.intercooler air to air
b.intercooler air to water Intercooler air to water
adalah intercooler yang bekerja mendinginkan udara berdasarkan udara yang melewati kisi – kisinya. Sedangkan air to water adalah intercooler yang bekerja
mendinginkan udara berdasarkan udara yang melewati kisi – kisinya yang juga di bantu dengan air yang melewatinya. Pada perencanaan turbocharger ini dipilih jenis intercooler air to water,
karena memiliki efisiensi yang tinggi dan bentuknya dapat lebih mudah disesuaikan.
2.5.1 Prinsip Kerja Intercooler:
Udara panas yang mengalir masuk kepipa – pipa intercooler sebelum masuk ke dalam silinder, kemudian udara didinginkan oleh radiator yang fluida pendinginya adalah air dengan
cara mengalirkan udara melalui kisi – kisi atau sirip Intercooler. sehingga udara panas terserap di
Universitas Sumatera Utara
dalam intercooler dengan demikian udara yang masuk kadalam silinder tetap dingin tetapi tekananya konstan.
Gambar 2.11 : Sistem Kerja Intercooler Tipe Air to water.
Udara di hisap oleh kompresor dengan tekanan dan temperatur yang tinggi, kemudian didinginkan didalam intercooler dengan prinsip kerja air to water, dimana didepan interkuler
dipasang fan blower agar udara yang panas disuplai oleh kompresor dapat didinginkan denga cepat, kemudian selanjutnya udara disalurkan ke dalam ruang bakar dengan kerapatan udara
yang baik karena temperatur udara tersebut telah didinginkan .
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI KAJIAN DAN ANALISA TERMODINAMIKA
3.1 Idealisasi Analisa Termodinamika
Proses - proses termodinamika yang terjadi didalam motor bakar torak sangatlah kompleks untuk dianalisa menurut teori. Maka untuk memudahkan analisa proses tersebut, perlu
dilakukan beberapa idealisasi yaitu : Fluida kerja dianggap sebagai gas sempurna gas ideal
Proses pembakaran dianggap sebagai proses pemanasan fluida kerja.. Proses kompresi dan ekspansi berlangsung secara isentropik
Pada akhir ekspansi, yaitu pada waktu torak mencapai TMB, fluida kerja didinginkan sehingga tekanan dan temperaturnya turun mencapai tekanan dan temperatur atmosfer.
Tekanan fluida kerja pada saat langkah buang sama dengan tekanan atmosfer. Dari idealisasi diatas, maka akan dapat dianalisa kondisi setiap titik pada siklus kerja.
Dengan diperolehnya hasil dari kondisi idealisasi, maka akan dapat diperkirakan hasil dari proses sebenarnya dengan mengalikan hasil yang didapat dari siklus ideal tersebut dengan faktor yang
menyatakan penyimpangan keadaan yang sebenarnya.
3.2 Mekanisme Kerja Motor Bakar dengan Thurbocharger dan Intercooler