1 13
23 ,
351
1
+ +
+ =
K K
T K
T
1
23 ,
364 =
volume spesifik pada titik 1:
1 1
1
p RT
v =
Pa x
K K
kg kJ
v
5 1
10 984
, 1
23 ,
364 287
, =
kg m
v 538
,
3 1
= Pada T
1
= 364,23 K menurut lit.8 hal.830, diperoleh :
Kg kJ
U 589
, 260
1
= 19876
, 2
1
=
r
p 6462
, 111
1
=
r
v kg
kJ h
38926 ,
360
1
=
c.Kondisi Titik 2
Pada kondisi titik 2 ini merupakan langkah kompresi dari titik 1 – 2. pada langkah kompresi ini terjadi secara isentropik. Dimana pada data sebelumnya perbandingan kompresi sebesar r = 18.
Menurut liteteratur hubungan kompresi rasio adalah: r =
2 1
V V
18
2 1
= =
V V
r Keterangan
V
1
= Volume langkah m
3
Universitas Sumatera Utara
V
2
= Volume sisa m
3
Dimana pada keadaan kompresi berlaku hubungan :
2 1
2 1
V V
v v
r r
=
1 2
1 2
V V
v v
r r
=
18 6462
, 111
2
=
r
v
2028 ,
6
2
=
r
v menurut lit.8 hal.830 pada
2028 ,
6
2
=
r
v diperoleh :
K T
2
89 ,
1056 =
2517 ,
142
2
=
r
p kg
kJ U
984 ,
798
2
= kg
kJ h
355 ,
1103
1
= kondisi tekanan pada titik 2 keadaan isentropik berlaku hubungan :
1 2
1 2
P P
p p
r r
=
=
1 2
1 2
r r
p p
P P
= 19876
, 2
2213 ,
110 10
84 ,
1
5 2
Pa x
P
Pa x
P
5 2
10 4556
, 99
= volume spesifik pada titik 2:
Universitas Sumatera Utara
r v
v =
2 1
18 =
kg m
v 538
,
3 2
=
2
v 0,0381 m
3
kg
d.Kondisi Titik 2 – 3a - 3
Pada kondisi titik 2 - 3a terjadi pemasukan kalor pada volume konstan dan dilanjutkan dengan pemasukan kalor pada tekanan konstan yaitu terjadi pada titik 3a – 3, menurut bahwa
perbandingan tekanan maksimum :
2 3
2 3
P P
P P
a
= =
λ
Untuk λ = Mesin dengan pengabutan mekanis peningkatan tekanannya 1,7 ~ 2,2 dalam hal ini
dipilih λ =1,7
Sehingga tekanan maksimum yang diperoleh adalah :
2 3
2 3
P P
P P
a
= =
λ
7 ,
1
2 3
= P
P
a
7 ,
1 10
4556 ,
99
5 3
= Pa
x P
a
Pa x
P
a 5
3
10 0745
, 169
=
karena pada titik 3a = titik 3 pada tekanan konstan maka besar tekanan P
3
= P
3a
. P
3
=
Pa x
P
a 5
3
10 0745
, 169
=
Menurut Hubungan antara temperatur titik 2 – 3a adalah pada volume konstan.
Universitas Sumatera Utara
7 ,
1 89
, 1056
3
= Kx
T
a
λ =
=
2 2
3 3
2 3
v P
v P
T T
a a
a
keterangan : λ dinamai ”laju ledakan” sehingga, temperatur T
3a
dapat dicari: λ
=
2 3
T T
a
menurut lit.8 hal 830 pada
K T
a 3
713 ,
1796 =
diperoleh: kg
kJ U
a
256 ,
1479
3
= kg
kJ h
a
237 ,
1998
3
= pemasukan kalor pada titik 2 - 3a – 3, yaitu:
a a
in
q q
q
3 3
2 3
− −
+ =
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . lit.2. hal.20 Dimana
in
q panas yang masuk ke dalam siklus sesuai dengan persamaan berikut
in
q = FA LHV . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . lit.10 hal.385
in
q = 0,033 41868 kJkg
in
q = 1381,644 kJKg sehingga entalpi pada titik 3 dapat diperoleh:
3 3
2 3
a a
in
h h
U U
q −
+ −
= .
3 3
3 3
2 3
J v
P U
h U
U q
a a
a a
in
+ −
+ −
=
in a
a
q J
v P
U h
+ +
=
3 3
2 3
.
K T
a 3
713 ,
1796 =
Universitas Sumatera Utara
kg kJ
kJ m
kg kg
m Pa
x kg
kJ h
644 ,
1381 102
0381 ,
10 0745
, 169
984 ,
799
3 5
3
+ −
+ =
kg kJ
h 703
, 2745
3
= menurut lit.8 hal.830 dari tabel pada
kg kJ
h 703
, 2745
3
= diperoleh:
K T
3
059 ,
2392 =
kg kJ
U 861
, 2028
3
= 6278
, 3366
3
=
r
p 465565
,
3
=
r
v
e. Kondisi Titik 4