Kondisi Titik 1 Kondisi Titik 2

1 – 2 : Langakah kompresi isentropik 2 – 3a : Proses pemasukan Kalor pada volume konstan 3a – 3 : Proses pemasukan kalor pada Tekanan konstan 3 – 4 : Langakah ekspansi isentropik 4 – 1 : Langakah Buang 0 – 1 – 4 – 5 : Kerja turbocharger Analisa termodinamika pada turbin dan kompresor adalah sama pada halaman sebelumnya.

a. Langkah isap titik 0

= P 1,013 x 10 5 Pa = T 303 K Kerapatan udara luar : RT P = ρ 303 10 013 , 1 5 K kg kJ Pa x 0,287 = ρ 3 16 , 1 m kg = ρ

3.7.1 Analisa Termodinamika Pada Ruang Bakar

Dengan menggunakan analisa setiap titik pada ruang bakar dapat di peroleh sebagai berikut :

b.Kondisi Titik 1

kondisi temperatur masuk ruang bakar menurut lit.3 hal 29 di uraikan sesuai persamaan berikut : r r r w O T t T T γ γ + + ∆ + = 1 2 1 Universitas Sumatera Utara dimana : r γ = koefisien gas sisa pembakaran, 0 untuk sistem turbocharger w t ∆ = kenaikan temperatur akibat kontak dinding silinder dengan piston,yaitu: sebesar 10 – 15 K lit.3 hal 81 dalam hal ini diambil 13 K r T = temperatur yang terkandung didalam gas sisa, karena nilainya terlalu kecil maka dianggap 0. Sehingga , 1 13 0112 , 518 1 + + + = K K T K T 1 0112 , 531 = Kerapatan udara pada ruang bakar adalah: 1 1 RT P = ρ 0112 , 531 287 , 10 87 , 1 5 K K kg kJ Pa x = ρ 3 891 , 1 m kg = ρ volume spesifik pada titik 1: 1 1 1 p RT v = Pa x K K kg kJ v 5 1 10 84 , 1 0112 , 513 287 , = kg m v 6293 , 3 1 = Pada T 1 = 513,0112 K menurut lit.8 hal.830, diperoleh : Universitas Sumatera Utara Kg kJ U 062 , 291 1 = 24236 , 3 1 = r p 123657 , 85 1 = r v kg kJ h 680 , 3407 1 =

c.Kondisi Titik 2

Pada kondisi titik 2 ini merupakan langkah kompresi dari titik 1 – 2. pada langkah kompresi ini terjadi secara isentropik. Dimana pada data sebelumnya perbandingan kompresi sebesar r = 18. Menurut lit.1 hal.9 hubungan kompresi rasio adalah: r = 2 1 V V 18 2 1 = = V V r Keterangan V 1 = Volume langkah m 3 V 2 = Volume sisa m 3 Dimana pada keadaan kompresi berlaku hubungan : 2 1 2 1 V V v v r r = 1 2 1 2 V V v v r r = 18 123657 , 85 2 = r v 663860 , 4 2 = r v menurut lit.8 hal.830 pada 663860 , 4 2 = r v diperoleh : Universitas Sumatera Utara K T 2 5421 , 1156 = 2531 , 160 2 = r p kg kJ U 849 , 879 2 = kg kJ h 553 , 1219 1 = kondisi tekanan pada titik 2 keadaan isentropik berlaku hubungan : 1 2 1 2 P P p p r r =       = 1 2 1 2 r r p p P P     = 24236 , 3 123657 , 85 10 89 , 1 5 2 Pa x P Pa x P 5 2 10 43 , 96 = volume spesifik pada titik 2: r v v = 2 1 18 = kg m v 6293 , 3 2 = 2 v 0,03496 m 3 kg d.Kondisi Titik 2 – 3a - 3 Pada kondisi titik 2 - 3a terjadi pemasukan kalor pada volume konstan dan dilanjutkan dengan pemasukan kalor pada tekanan konstanyaitu terjadi pada titik 3a – 3, menurut lit.3 hal. 50 bahwa perbandingan tekanan maksimum : 2 3 2 3 P P P P a = = λ Universitas Sumatera Utara Untuk λ = Mesin dengan pengabutan mekanis peningkatan tekanannya 1,7 ~ 2,2 dalam hal ini dipilih λ =1,7 Sehingga tekanan maksimum yang diperoleh adalah : 2 3 2 3 P P P P a = = λ 7 , 1 2 3 = P P a 7 , 1 10 94 , 96 5 3 = Pa x P a Pa x P a 5 3 10 79 , 164 = karena pada titik 3a = titik 3 pada tekanan konstan maka besar tekanan P 3 = P 3a . P 3 = Pa x P a 5 3 10 79 , 164 = Menurut lit.1 hal 22. Hubungan antara temperatur titik 2 – 3a adalah pada volume konstan. λ = = 2 2 3 3 2 3 v P v P T T a a a keterangan : λ dinamai ”laju ledakan” sehingga, temperatur T 3a dapat dicari: λ = 2 3 T T a 7 , 1 54 , 1047 3 = Kx T a K T a 3 60 , 1970 = menurut lit.8 hal 830 pada K T a 3 60 , 1970 = diperoleh: kg kJ U a 269 , 1649 3 = kg kJ h a 892 , 2214 3 = Universitas Sumatera Utara pemasukan kalor pada titik 2 - 3a – 3, yaitu: a a in q q q 3 3 2 3 − − + = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . lit.2. hal.20 Dimana in q panas yang masuk ke dalam siklus sesuai dengan persamaan berikut in q = FA LHV . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . lit.10 hal.385 in q = 0,033 41868 kJkg in q = 1381,644 kJKg sehingga entalpi pada titik 3 dapat diperoleh: 3 3 2 3 a a in h h U U q − + − = . 3 3 3 3 2 3 J v P U h U U q a a a a in + − + − = in a a q J v P U h + + = 3 3 2 3 . kg kJ kJ m kg kg m Pa x kg kJ h 644 , 1381 102 03496 , 10 79 , 164 849 , 879 3 5 3 + − + = kg kJ h 771 , 2843 3 = menurut lit.8 hal.830 dari tabel pada kg kJ h 703 , 2692 3 = diperoleh: K T 3 2469 = kg kJ U 035 , 2135 3 = 79 , 164 3 = r p 3934045 , 3 = r v

e. Kondisi Titik 4