Mekanisme Elemen Batang yang Digerakkan oleh Silinder Aktuator Stick

84 492.30 1 02 4 A 2 01 B 3 = AB V B A 2 2 = 130 460 2 = 162,76 mms 2 A AB2 t = kecepatan relatif tangensial titik A terhadap titik B 2 arahnya siku- siku AB 2 dengan menggunakan metode analisa vector maka percepatan yang terjadi, dapat dilihat pada vector diagram yang terjadi diagram dengan skala 1:10 sehingga didapat| : A A = 47 x 10 = 470 mms A A t = 46 x 10 = 460 mms A AB t = 43,3 x10 = 433 mms Gambar 3.14. Grafik Vektor percepatan dengan skala 1:10

b. Mekanisme Elemen Batang yang Digerakkan oleh Silinder Aktuator Stick

Universitas Sumatera Utara 85 Gambar 3.19. Mekansime elemen batang stick pada Exc-backboe Keterangan Gambar 5. Rumah Ikat V B = 0,231ms 6. Batang Piston A B = 0,165 ms 7. Silinder batang 2 = 2 m 8. Batang Stick O = Engsel A = Pin Boom B = Silinder Stick dan Piston Mekanisme ini terdiri atas :  4 Elemen bidang : a. 1 Rumah Ikat b. 1 Batang Stick dianggap Bucket, Stick diam c. 1 Silinder Piston d. 1 Piston.  4 Sambungan: a. 2 engsel O b. 1pin Stick A c. 1 silinder dan piston B Mekanisme diatas memeiliki derajat kebebasan x x = 3 L-1- ∑ 3-f i dimana: x = Derajat kebebasan mekanisme Universitas Sumatera Utara 86 L = jumlah batang f i = derajat kebebasan sambung maka: x = 3 L-1- ∑ 3-f i x = 3L-1-[3-1 + 3-1+ 3-1] x = 34-1 - [8] x = 9-8 x = 1, dapat disimpimpulkan bahwa mekanisme diatas, dapat dianalisa dengan 1 masukan x =1 Analisa Kecepatan, - Kecepatan pada titik a Va V A = V B  V AB Dimana V A = kecepatan dititik A arahnya siku-siku AO 2 V B = kecepatan dititik B2 231 mms, arahnya sejajar AO 1 menuju O 1 V AB = kecepatan relatif titik A terhadap titik B arahnya siku-siku AB 1 Dengan menggunakan metode analisa Vektor maka kecepatan yang terjadi, pada analisa Vektor ini Vektor diagram yang terjadi digambarkan dengan skaa 1:10 terlihat pada diagram Vektor kecepatan berikut ini, Sehingga : V A = 25 x10 = 250 mms V AB = 19 x10 = 190 mms A O V A A 2 = ϖ = 3 , 492 250 = 0,5 rads ccw Universitas Sumatera Utara 87 01 A B 1 1 1 Analisa Percepatan -Percepatan pada titik A A A A A = A A t  A A n dan A A = A B2  A AB n  A AB2 t Dimana A A = percepatan dititik a A A t = percepatan tangensial dititik A arahnya siku-siku O 2 A A A n = percepatan normal dititik A arahnya sejajar O 2 A menuju O 2 1 2 AO V A A n A = = 85 , 1932 490 2 = 124,2 mms 2 A B = percepatan pada titik B 165 mms 2 arahnya sejajar AB A AB2 n = kecepatan relative normal titik A terhadap titik B arahnya sejajar AB dan menuju B = AB V B A 2 = 2000 190 2 = 18,05 mms 2 A AB2 t = kecepatan relatif tangensial titik A terhadap titik B arahnya siku- siku AB Dengan menggunakan metode analisa vector maka percepatan yang terjadi, dapat dilihat pada vector diagram yang terjadi diagram dengan skala 1:10 sehingga didapat: A A = 47 x 10 = 470 mms A A t = 46 x 10 = 460 mms A AB t = 43,3 x10 = 433 mms

c. Mekanisme Elemen Batang yang Digerakkan oleh Silinder Aktuator Bucket