Pada Silinder Bucket Analisa Beban Dinamis

47 Fs.Stick = 57 cos .stick Fps = 57 cos 27 , 24981 = 45867,57 kg. Tabel 3.3: Pembebanan max pada kondisi pembebanan Kondisi Pembebanan Silinder Beban yang dialami kg 1. Pengankutan beban penuh Boom 461204,20 Stick 730199,90 Bucket 2283,56 2. Menggali Stick 42651,99 Bucket 21194,80

3.3. Analisa Beban Dinamis

Pada Bagian ini akan analisa beban pada kondisi dinamis, hal terpaut oleh percepatan yang terjadi pada silinder saat silinder tersebut mau bergerak dan perlambatan yang terjadi saat akan berhenti dalam sebuah system, pada awal pergerakan silinder akan mengalami beban tinggi karena akan ada perlawanan terhadap gaya gesek statis dan akhirnya beban ini akan turun kembali, hal tersebut dapat terlihat pada perhitungan berikut ini,

3.3.1. Pada Silinder Bucket

Universitas Sumatera Utara 48 60° 30° Fxs. Bucket Fxs. Bucket Fx. Pin W. Bucket Fy. Pin 36° 54° Fys. Bucket Fx. Tanah Fy. Tanah F. Tanah Pembebanan pada bucket mengalami beban maksimum pada kondisi menggali, telah dikehaui pada analisa statis mengenai gaya yang bekerja pada masing-masing komponen berikut ini merupakan nilai dari gaya yang ditumpu oleh pin bucket: Gaya gaya yang terjadi pada pin bucket dapat dilihat pada gambar berikut ini, Gambar 3.12: Posisi Pin Bucket Gaya yang terjadi dikondisikan pada beban pin maksimum yang dialami oleh silinder bucket, karena gaya ini akan mempengaruhi besarnya gaya yang bekerja pada pin bucket: - Gaya reaksi pada sumbu y Fy.Pin Universitas Sumatera Utara 49 ∑Fy = Fy Pin + Fy tanah -F ys .Bucket-W. Bucket = 0 Fy.Pin = Fys.Bucket-Fy.Tanah + W.Bucket Dimana: Fy.Pin = Gaya reaksi pin pada sumbu y kg Fs.Bucket = Gaya silinder Bucket = 21194,80 kg Fys.Bucket = Gaya silinder Bucket pada sumbu x kg W.Bucket = Berat Bucket dalam keadaan beban kosong 675 kg F.Tanah = Gaya tanah saat penggalian = 4500 kg F.pin = Gaya reaksi pin pada sumbu y. Sehingga: Fy.Pin = Fys.Bucket-Fy.Tanah + W.Bucket Fy.Pin = Fs.Bucket x cos36 - F.Tanah x cos 60 + W.Bucket Fy.Pin = 21194,80x cos36 - 4500 x cos 60 + 675 Fy.Pin = 15571,95 kg - Gaya reaksi pada sumbu x Rpin.x ∑Fx = Fx Pin -Fxs.Bucket tanah -F x Tanah = 0 Fx.Pin = Fxs.Bucket + Fx.Tanah Fx.Pin = Fs.Bucket x cos54 + F.Tanah x cos 30 Fx.Pin = 21194,80x cos54 + 4500 x cos 60 Fx.Pin = 16354,6 kg - Gaya dan momen yang bekerja pada pin bucket Universitas Sumatera Utara 50 M M W M r W Dimana : R F.pin = Result reaksi gaya pada pin bucket. = 2 2 .Pin Fy FxPin + = 2 2 95 , 15571 6 , 16354 + = 22582,28 kg Dengan sudut α = tang -1 59 , 43 6 , 16354 95 , 15571 = = Fx Fy Gambar 3.13. a. Momen yang mengandung gaya gesek pada pin Bucket saat terjadi pergerakan Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 3.13 b. Uraian gaya yang timbul akibat pergerakan bucket oleh silinder bucket W = Berat yang ditumpu pin=R F. pin kg M = Momen yang dihasilkan oleh gaya silinder Bucket M’ = Momen yang ditimbulkan saat pergerakan terjadi. Gaya gesekan yang terjadi pada pin. Sehingga didapat sebuah hubungan sebagai berikut: - Gaya gesek pada pin Gaya Gesek Statis Fs Fs = x x r x g x R Sratis FPin µ Dimana R F.Pin = Result Gaya reaksi pada pin kg R = Jari-jari pin = 1802 mm Survei µ Statis = koefisien gesek pada logam-logam 0,15-0,60 lamp 5 = 0,5 diambil x = Jarak pin ke gaya silinder bucket mm g = Percepatan grafitasi bumi = 9,81 ms 2 sehingga: Fs = 33 , 201 5 , 90 81 , 9 28 , 22582 x x x Fs = 49515,45 N Universitas Sumatera Utara 52 - Gaya Gesek dinamis F d Fd = x dinamis x r x g x R µ Dimana: µdinamis = Koefisien gesek pada logam-logam 0,75 µstatis lamp 5 = 0,75 x 0,5 = 0,375 Fd = 33 , 201 375 , 90 81 , 9 28 , 22582 x x x Fd = 37136,59 N Silinder bucket ini melayani jarak perpindahan langkah sejauh = 309 mm dan dilakukan selama 5,4 detik lit3 Dalam perancangan ini direncanakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan percepatan saat akan mulai bergerak t 1 = 1,2 detik, sedangkan pada saat mencapai kecepatan konstan waktu t 1 direncanakan 3 detik, sedangkan pada saat akan mau berhenti waktu direncanakan t 3 = 1,2 detik. Kondisi ini dapat dianalogikan dengan persamaan sebagai berikut: Jarak total yang ditempuh oleh piston S S = S 1 + S 2 + S 3 Dimana S 1 = Jarak tempuh saat percepatan terjadi mm S 2 = Jarak tempuh saat percepatan konstan a=0 mm S 3 = Jarak tempuh saat perlambatan terjadi mm. Pada kondisi percepatan dan perlambatan berlaku persamaan jarak: Universitas Sumatera Utara 53 S = 2 2 1 t x a x S = 2 1 1 1 2 2 1 t x t V V − Kecepatan awal V 1 = 0 ms S = 1 2 2 1 t x V x Pada kondisi ini diasumsikan percepatan dan perlambatan mengalami waktu yang sama t 1 = t 2 sehingga S 1 = S 2 sedangkan pada kondisi kecepatan Konstan a =0, jarak yang ditempuh S 2 = V 2 x t 2 Jadi kecepatan 2 diperoleh: S = 2 S 1 + S 2 S = 2 2 1 2 2 1 2 t V x t V S = V 2 t 1 + t 2 V 2 = 2 1 t t S + V 2 = 3 2 , 1 309 + = 73.5 mms = 0,0735 ms Dan bila diplotkan dalam grafik akan akan terlihat seperti grafik dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 54 Kecepatan Vs Waktu Silinder Bucket 20 40 60 80 1 2 3 4 5 6 Waktu det K e c e p a ta n m m s Grafik 3.4. Kec Vs Waktu silinder Bucket Kecendrungan grafis yang menaik menunjukkan mengalami percepatan, garis mendatar menunjukkan kecepatan konstan dan menurun menunjukkan piston mengalami perlambatan. Sehingga jarak S 1 dan S 1 adalah: S 1 = 1 2 2 1 t x V x S 1 = 2 , 1 5 , 73 2 1 x x S 1 = 44,1 mm = 0,0441 m Dan jarak S 2 adalah: S 2 = V 2 x t 2 S 2 = 73,5 x 3 S 2 = 220,5 mm = 0,2205 m Percepatan yang terjadi adalah sama dengan perlambatan yang terjadi sehingga: Universitas Sumatera Utara 55 a = 1 1 2 t V V − a = 2 , 1 5 , 73 − == 61,25 mms 2 - Gaya yang dibutuhkan piston untuk mulai bergerak adalah Fa = m x a Dimana Fa = Gaya piston untuk mulai bergerak N m = Massa yang dipindahkan oleh piston beban maksimal = 21194,80 kg a = Percepatan yang terjadi 0,06125 ms 2 sehingga Fa = m x a Fa = 21194,8 x 0,06125 Fa = 1298, 18 N - Gaya gesek yang terjadi pada silinder bucket adalah: Akibat adanya perapat maka akan terjadi gaya gesekan pada dinding dalam piston Gaya yang terjadi: Fr = Fs x 0,03 Dimana: Fr = Gaya gesek silinder akibat adaya perapat N Fs = Gaya gesek statis = 49515,45 N Sehingga Universitas Sumatera Utara 56 Fr = Fs x 0,03 Fr = 49515,45 x 0,03 Fr = 1485,46 N Gaya yang ditimbulkan akibat gesekan pada dinding piston dalam adalah : 1485,46 N. - Gaya total yang dibutuhkan untuk mulai melakukan gerak Ft adalah: Ft = Fa + Fs + Fr Ft = 1298,18 + 49515,45 + 1485, 46 Ft = 52299,09 N - Gaya yang dibutuhkan selama kecepatan konstan adalah: Gaya yang dibutuhkan untuk melawan gaya gerak dinamis Fdinamis Fd = 37136,59 N Perubahan pembebanan dapad dilihat pada grafik ini. Beban Vs Waktu Silinder Bucket 10000 20000 30000 40000 50000 60000 1 2 3 4 5 6 Waktu det B e b a n N Universitas Sumatera Utara 57 Grafik 3.5. Beban Vs Waktu Silinder Bucket Dari grafik terlihat bahwa beban pada saat piston akan bergerak akan mengalami pembebanan yang besar, hal ini disebabkan oleh gaya gesek statis yang terjadi pada awal pergerakan, tapi setelah gesekan ini hilang maka piston akan mengalami beban yang besifat dinamis, selanjutnya beban kembali menurun karena akan berhenti. - Tekanan kerja yang diperlukan P kerja = A F t Dimana: F t = Gaya total untuk menggerakkan piston = 52299,09 N P = Tekanan kerja Mpa A = Luas Piston = 2 4 1 D x π , D = 0,120 dirancang = 2 12 , 4 1 x π = 0,0113 m 2 Maka : P kerja = 0113 , 09 , 52299 = 4628238,05 Pa = 4,62 Mpa -Kapasitas aliran yang dibutuhkan untuk kerja ini adalah: Q = A x V Dimana: Q = Kapasitas aliran fluida hidraulik m 3 s A = Luas permukaan piston m 2 V = Kecepatan Piston ms = V 2 = 0,0735 ms Sehingga: Q = A x V Q = 0,0113 m 2 x 0,0735 ms Q = 0,00083 m 3 s Universitas Sumatera Utara 58 Kapasitas Vs Langkah Silinder Bucket 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 50 100 150 200 250 300 350 Langkah mm K a p a s it a s m 3 s Grafik 3.6. Kapasitas Vs Langkah silinder bucket Grafik diatas menunjukkan kapasitas yang terjadi pada langkah silinder bucket

3.2.2. Pada Silinder Stick