Pada Stick pin ANALISIS BEBAN PADA SISTEM HIDRAULIK

44

b. Pada Stick

Dari gambar 3.10, dapat dilihat posisi Stick pada saat pengerukan yang akan mengalami pembebanan yang besar. Untuk menghitung beban yang dialami stick, dapat dengan persamaan berikut. Gambar 3.10 : Kondisi silinder Stick pada saat penggalian. ∑MB = 0 dengan arah jarum jam cw Universitas Sumatera Utara 45 - Fp.Stick x 492,2 + Fp.Tanah x 3560,07 – Wp.Bucket x 3019,45 - Wp.Stick x 996,05 = 0 Fp.Stick = 2 , 492 05 , 996 . 45 , 3019 . 07 , 3560 . x Stick Wp x Bucket Wp x tnah Fp − − Dimana: F Tanah = gaya tahan tanah = 4,5 ton = 4500 kg lit3 Fp.tanah = proyeksi gaya tanah kg = F.Tanah x cos 2 W Bucket = berat bucket kosong = 675 kg Wp Bucket = W Bucket x cos 45 = 675 x cos 45 = 477,29 kg W.Stick = Berat Stick = 999 kg Wp Stick = W Stick x cos 37 = 999 x cos 37 = 797,83 kg Fp Stick = Proyeksi gaya silinder Stick kg Fs Stick = Fps Stick cos 49 Sehingga: Fp.Stick = 2 , 492 05 , 996 83 , 797 45 , 3019 9 , 477 07 , 3560 25 , 4497 x x x − − Fp.Stick = 27982,2 kg Gaya yang ditanggung oleh silinder stick adalah : Universitas Sumatera Utara 46 Gambar 3.11: Kondisi silinder stick pada saat pengerukan Fps.Stik= 2 , 492 5 , 997 18 cos 999 48 , 2991 32 cos 675 5 , 3348 7 cos 4500 x x x x x x − − Fps.Stick = 24981,27 kg Maka beban yang dialami oleh silinder Stick adalah Universitas Sumatera Utara 47 Fs.Stick = 57 cos .stick Fps = 57 cos 27 , 24981 = 45867,57 kg. Tabel 3.3: Pembebanan max pada kondisi pembebanan Kondisi Pembebanan Silinder Beban yang dialami kg 1. Pengankutan beban penuh Boom 461204,20 Stick 730199,90 Bucket 2283,56 2. Menggali Stick 42651,99 Bucket 21194,80

3.3. Analisa Beban Dinamis

Pada Bagian ini akan analisa beban pada kondisi dinamis, hal terpaut oleh percepatan yang terjadi pada silinder saat silinder tersebut mau bergerak dan perlambatan yang terjadi saat akan berhenti dalam sebuah system, pada awal pergerakan silinder akan mengalami beban tinggi karena akan ada perlawanan terhadap gaya gesek statis dan akhirnya beban ini akan turun kembali, hal tersebut dapat terlihat pada perhitungan berikut ini,

3.3.1. Pada Silinder Bucket

Universitas Sumatera Utara 48 60° 30° Fxs. Bucket Fxs. Bucket Fx. Pin W. Bucket Fy. Pin 36° 54° Fys. Bucket Fx. Tanah Fy. Tanah F. Tanah Pembebanan pada bucket mengalami beban maksimum pada kondisi menggali, telah dikehaui pada analisa statis mengenai gaya yang bekerja pada masing-masing komponen berikut ini merupakan nilai dari gaya yang ditumpu oleh pin bucket: Gaya gaya yang terjadi pada pin bucket dapat dilihat pada gambar berikut ini, Gambar 3.12: Posisi Pin Bucket Gaya yang terjadi dikondisikan pada beban pin maksimum yang dialami oleh silinder bucket, karena gaya ini akan mempengaruhi besarnya gaya yang bekerja pada pin bucket: - Gaya reaksi pada sumbu y Fy.Pin Universitas Sumatera Utara 49 ∑Fy = Fy Pin + Fy tanah -F ys .Bucket-W. Bucket = 0 Fy.Pin = Fys.Bucket-Fy.Tanah + W.Bucket Dimana: Fy.Pin = Gaya reaksi pin pada sumbu y kg Fs.Bucket = Gaya silinder Bucket = 21194,80 kg Fys.Bucket = Gaya silinder Bucket pada sumbu x kg W.Bucket = Berat Bucket dalam keadaan beban kosong 675 kg F.Tanah = Gaya tanah saat penggalian = 4500 kg F.pin = Gaya reaksi pin pada sumbu y. Sehingga: Fy.Pin = Fys.Bucket-Fy.Tanah + W.Bucket Fy.Pin = Fs.Bucket x cos36 - F.Tanah x cos 60 + W.Bucket Fy.Pin = 21194,80x cos36 - 4500 x cos 60 + 675 Fy.Pin = 15571,95 kg - Gaya reaksi pada sumbu x Rpin.x ∑Fx = Fx Pin -Fxs.Bucket tanah -F x Tanah = 0 Fx.Pin = Fxs.Bucket + Fx.Tanah Fx.Pin = Fs.Bucket x cos54 + F.Tanah x cos 30 Fx.Pin = 21194,80x cos54 + 4500 x cos 60 Fx.Pin = 16354,6 kg - Gaya dan momen yang bekerja pada pin bucket Universitas Sumatera Utara 50 M M W M r W Dimana : R F.pin = Result reaksi gaya pada pin bucket. = 2 2 .Pin Fy FxPin + = 2 2 95 , 15571 6 , 16354 + = 22582,28 kg Dengan sudut α = tang -1 59 , 43 6 , 16354 95 , 15571 = = Fx Fy Gambar 3.13. a. Momen yang mengandung gaya gesek pada pin Bucket saat terjadi pergerakan Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 3.13 b. Uraian gaya yang timbul akibat pergerakan bucket oleh silinder bucket W = Berat yang ditumpu pin=R F. pin kg M = Momen yang dihasilkan oleh gaya silinder Bucket M’ = Momen yang ditimbulkan saat pergerakan terjadi. Gaya gesekan yang terjadi pada pin. Sehingga didapat sebuah hubungan sebagai berikut: - Gaya gesek pada pin Gaya Gesek Statis Fs Fs = x x r x g x R Sratis FPin µ Dimana R F.Pin = Result Gaya reaksi pada pin kg R = Jari-jari pin = 1802 mm Survei µ Statis = koefisien gesek pada logam-logam 0,15-0,60 lamp 5 = 0,5 diambil x = Jarak pin ke gaya silinder bucket mm g = Percepatan grafitasi bumi = 9,81 ms 2 sehingga: Fs = 33 , 201 5 , 90 81 , 9 28 , 22582 x x x Fs = 49515,45 N Universitas Sumatera Utara 52 - Gaya Gesek dinamis F d Fd = x dinamis x r x g x R µ Dimana: µdinamis = Koefisien gesek pada logam-logam 0,75 µstatis lamp 5 = 0,75 x 0,5 = 0,375 Fd = 33 , 201 375 , 90 81 , 9 28 , 22582 x x x Fd = 37136,59 N Silinder bucket ini melayani jarak perpindahan langkah sejauh = 309 mm dan dilakukan selama 5,4 detik lit3 Dalam perancangan ini direncanakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan percepatan saat akan mulai bergerak t 1 = 1,2 detik, sedangkan pada saat mencapai kecepatan konstan waktu t 1 direncanakan 3 detik, sedangkan pada saat akan mau berhenti waktu direncanakan t 3 = 1,2 detik. Kondisi ini dapat dianalogikan dengan persamaan sebagai berikut: Jarak total yang ditempuh oleh piston S S = S 1 + S 2 + S 3 Dimana S 1 = Jarak tempuh saat percepatan terjadi mm S 2 = Jarak tempuh saat percepatan konstan a=0 mm S 3 = Jarak tempuh saat perlambatan terjadi mm. Pada kondisi percepatan dan perlambatan berlaku persamaan jarak: Universitas Sumatera Utara 53 S = 2 2 1 t x a x S = 2 1 1 1 2 2 1 t x t V V − Kecepatan awal V 1 = 0 ms S = 1 2 2 1 t x V x Pada kondisi ini diasumsikan percepatan dan perlambatan mengalami waktu yang sama t 1 = t 2 sehingga S 1 = S 2 sedangkan pada kondisi kecepatan Konstan a =0, jarak yang ditempuh S 2 = V 2 x t 2 Jadi kecepatan 2 diperoleh: S = 2 S 1 + S 2 S = 2 2 1 2 2 1 2 t V x t V S = V 2 t 1 + t 2 V 2 = 2 1 t t S + V 2 = 3 2 , 1 309 + = 73.5 mms = 0,0735 ms Dan bila diplotkan dalam grafik akan akan terlihat seperti grafik dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 54 Kecepatan Vs Waktu Silinder Bucket 20 40 60 80 1 2 3 4 5 6 Waktu det K e c e p a ta n m m s Grafik 3.4. Kec Vs Waktu silinder Bucket Kecendrungan grafis yang menaik menunjukkan mengalami percepatan, garis mendatar menunjukkan kecepatan konstan dan menurun menunjukkan piston mengalami perlambatan. Sehingga jarak S 1 dan S 1 adalah: S 1 = 1 2 2 1 t x V x S 1 = 2 , 1 5 , 73 2 1 x x S 1 = 44,1 mm = 0,0441 m Dan jarak S 2 adalah: S 2 = V 2 x t 2 S 2 = 73,5 x 3 S 2 = 220,5 mm = 0,2205 m Percepatan yang terjadi adalah sama dengan perlambatan yang terjadi sehingga: Universitas Sumatera Utara 55 a = 1 1 2 t V V − a = 2 , 1 5 , 73 − == 61,25 mms 2 - Gaya yang dibutuhkan piston untuk mulai bergerak adalah Fa = m x a Dimana Fa = Gaya piston untuk mulai bergerak N m = Massa yang dipindahkan oleh piston beban maksimal = 21194,80 kg a = Percepatan yang terjadi 0,06125 ms 2 sehingga Fa = m x a Fa = 21194,8 x 0,06125 Fa = 1298, 18 N - Gaya gesek yang terjadi pada silinder bucket adalah: Akibat adanya perapat maka akan terjadi gaya gesekan pada dinding dalam piston Gaya yang terjadi: Fr = Fs x 0,03 Dimana: Fr = Gaya gesek silinder akibat adaya perapat N Fs = Gaya gesek statis = 49515,45 N Sehingga Universitas Sumatera Utara 56 Fr = Fs x 0,03 Fr = 49515,45 x 0,03 Fr = 1485,46 N Gaya yang ditimbulkan akibat gesekan pada dinding piston dalam adalah : 1485,46 N. - Gaya total yang dibutuhkan untuk mulai melakukan gerak Ft adalah: Ft = Fa + Fs + Fr Ft = 1298,18 + 49515,45 + 1485, 46 Ft = 52299,09 N - Gaya yang dibutuhkan selama kecepatan konstan adalah: Gaya yang dibutuhkan untuk melawan gaya gerak dinamis Fdinamis Fd = 37136,59 N Perubahan pembebanan dapad dilihat pada grafik ini. Beban Vs Waktu Silinder Bucket 10000 20000 30000 40000 50000 60000 1 2 3 4 5 6 Waktu det B e b a n N Universitas Sumatera Utara 57 Grafik 3.5. Beban Vs Waktu Silinder Bucket Dari grafik terlihat bahwa beban pada saat piston akan bergerak akan mengalami pembebanan yang besar, hal ini disebabkan oleh gaya gesek statis yang terjadi pada awal pergerakan, tapi setelah gesekan ini hilang maka piston akan mengalami beban yang besifat dinamis, selanjutnya beban kembali menurun karena akan berhenti. - Tekanan kerja yang diperlukan P kerja = A F t Dimana: F t = Gaya total untuk menggerakkan piston = 52299,09 N P = Tekanan kerja Mpa A = Luas Piston = 2 4 1 D x π , D = 0,120 dirancang = 2 12 , 4 1 x π = 0,0113 m 2 Maka : P kerja = 0113 , 09 , 52299 = 4628238,05 Pa = 4,62 Mpa -Kapasitas aliran yang dibutuhkan untuk kerja ini adalah: Q = A x V Dimana: Q = Kapasitas aliran fluida hidraulik m 3 s A = Luas permukaan piston m 2 V = Kecepatan Piston ms = V 2 = 0,0735 ms Sehingga: Q = A x V Q = 0,0113 m 2 x 0,0735 ms Q = 0,00083 m 3 s Universitas Sumatera Utara 58 Kapasitas Vs Langkah Silinder Bucket 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 50 100 150 200 250 300 350 Langkah mm K a p a s it a s m 3 s Grafik 3.6. Kapasitas Vs Langkah silinder bucket Grafik diatas menunjukkan kapasitas yang terjadi pada langkah silinder bucket

3.2.2. Pada Silinder Stick

- Gaya Gesek pada Pin Gaya yang terjadi dikondisikan pada beban maksimum yang dialami oleh silinder stick, karena gaya ini akan mempengaruhi besarnya gaya yang bekerja pada pin Stick berikut ini. - Gaya reaksi pin pada sumbu y Fy.pin ∑Fy = 0 Fy.pin + Fpy.Stick- W.Bucket- W.Stick Dimana: Fy.pin = Gaya reaksi pin pada sumbu y kg Fs.stick = Gaya silinder Stick pada beban maksimum y kg Universitas Sumatera Utara 59 W. Bucket W. Stick 495.5 1° 89° Fx. Pin Fy. Pin Fpy. Stick Fpx. Stick Fs. Stick Fpy.stick = F S .Stick x cos 89 = 730199,9 x cos 89 = 12743,75 kg Gaya –gaya yang terjadi pada pin stick dapat terlihat pada gambar berikut ini. Universitas Sumatera Utara 60 Gambar3.14. Posisi Pin Stick W.Bucket = Berat Bucket dalam keadaan beban penuh 1700,73 kg W.Stick = Berat Stick 999 kg Sehingga: Fy.Pin + Fpy.Stick-W.Bucket- W.Stick = 0 Fy.Pin = - Fpy.Stick + W.Bucket + W.Stick Fy.Pin = -12743,75 + 1700,73 + 999 Fy.Pin = -10035 kg Fy.Pin = 10035 kg - Gaya reaksi pin pada sumbu x Rpin.x ∑Fx= -Fxpin + Fxs.Stick = 0 Dimana Fxpin = Proyeksi gaya pin arah sumbu x kg Fxs.Stick = Proyeksi gaya silinder stick pada sumbu x kg Sehingga: Fxpin = Fxs.Stick Fxpin = Fs.Stick x cos 1 Fxpin = 730088,68 kg -Gaya dan momen yang bekerja pada pin Stick Universitas Sumatera Utara 61 Gambar 3.15: a. Uraian gaya yang timbul akibat pergerakan stick oleh silinder stick b. Momen yang mengandung gaya gesek pada pin Stick saat terjadi pergerakan Dimana: R F .pin = Result reaksi pada pin bucket. = 2 2 .Pin Fy FxPin + = 2 2 02 , 10035 68 , 730088 + = 730157,6 kg = dengan sudut α = Tang -1 78 , 68 , 730088 02 , 10035 = = Fx Fy W = Berat yang ditumpu pin=R F. pin kg M = Momen yang dihasilkan oleh gaya silinder Bucket M’ = Momen yang ditimbulkan saat pergerakan terjadi Universitas Sumatera Utara 62 Gaya gesekan yang terjadi di pin sehingga didapat sebuah hubungan sebagai berikut: - Gaya gesek pada pin Gaya gesek statis F s Fs = x x r x g x R Sratis FPin µ Dimana: R F.Pin = Result Gaya reaksi pada pin kg R = Jari-jari pin = 1802 mm Survei µ Statis = koefisien gesek pada logam-logam 0,15-0,60 lamp 5 = 0,5 diambil x = Jarak pin ke gaya silinder bucket mm g = Percepatan grafitasi bumi =9,81 ms 2 sehingga: Fs = 56 , 495 5 , 90 81 , 9 6 , 730157 x x x Fs = 650431,98 N - Gaya Gesek dinamis F d Fd = x dinamis x r x g x R µ Dimana: µdinamis = Koefisien gesek pada logam-logam 0,75 µstatis lamp 5 = 0,75 x 0,5 = 0,375 Universitas Sumatera Utara 63 Fd = 56 , 495 375 , 90 81 , 9 6 , 730157 x x x Fd = 455302,38 N Silinder Stick ini melanyani jarak perpindahan langkah sejauh = 924 mm dan dilakukan selama 5,4 detik. Dalam perancangan ini direncanakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan percepatan saat akan dimulai bergerak t 1 =1,4 detik, sedangkan pada saat mencapai kec konstan waktu t 2 direncankan 2,6 detik, sedangkan pada saat akan mau berhenti waktu direncanakan t 3 1,4 detik. Kondisi ini dapat dianalogikan dengan persamaan sebagai berikut: Jarak total yang ditempuh oleh piston S S = S 1 + S 2 + S 3 Dimana S 1 = Jarak tempuh saat percepatan terjadi mm S 2 = Jarak tempuh saat percepatan konstan a=0 mm S 3 = Jarak tempuh saat perlambatan terjadi mm. Pada kondisi percepatan dan perlambatan berlaku persamaan jarak: S = 2 2 1 t x a x S = 2 1 1 1 2 2 1 t x t V V − Kecepatan awal V 1 = 0 ms S = 1 2 2 1 t x V x Pada kondisi ini diasumsikan percepatan dan perlambatan mengalami waktu yang sama t 1 = t 2 sehingga S 1 = S 3 sedangkan pada kondisi kecepatan Konstan a =0, jarak yang ditempuh Universitas Sumatera Utara 64 S 2 = V 2 x t 2 Jadi kecepatan 2 diperoleh: S = 2 S 1 + S 2 S = 2 2 1 2 2 1 2 t V x t V S = V 2 t 1 + t 2 V 2 = 2 1 t t S + V 2 = 6 , 2 4 , 1 924 + = 231 mms = 0,231 ms Dan bila diplotkan dalam grafik akan akan terlihat seperti grafik dibawah ini. Kecepatan Vs Waktu Silinder Stick 50 100 150 200 250 1 2 3 4 5 6 Waktu det K e c e p a ta n m m s Grafik 3.7. Kec Vs Waktu Silinder Stick Universitas Sumatera Utara 65 Kecendrungan gari yang menaik menunjukkan mengalami percepatan, garis mendatar menunjukkan kecepatan konstan dan menurun menunjukkan piston mengalami perlambatan. Sehingga jarak S 1 dan S 3 adalah: S 1 = 1 2 2 1 t x V x S 1 = 4 , 1 231 2 1 x x S 1 = 161,7 mm = 0,1617 m Dan jarak S 2 adalah: S 2 = V 2 x t 2 S 2 = 231 x 2,6 S 2 = 600,6 mm = 0,6 m Percepatan yang terjadi adalah sama dengan perlambatan yang terjadi sehingga: a = 1 1 2 t V V − a = 4 , 1 231 − == 165 mms 2 = 0,165 ms 2 - Gaya yang dibutuhkan piston untuk mulai bergerak adalah Fa = m x a Dimana Fa = Gaya piston untuk mulai bergerak N m = Massa yang dipindahkan oleh piston beban maksimal = 730199,9 kg a = Percepatan yang terjadi 0,165 ms 2 sehingga Fa = m x a Universitas Sumatera Utara 66 Beban Vs Waktu Silinder Stick 800000 1000000 tu det e b a n N Fa = 730199,9 x 0,165 Fa = 120482,98 N - Gaya gesek yang terjadi pada silinder bucket adalah: Akibat adanya perapat maka akan terjadi gaya gesekan pada dinding dalam piston Gaya yang terjadi: Fr = Fs x 0,03 Dimana: Fr = Gaya gesek silinder akibat adaya perapat N Fs = Gaya gesek statis = 650431,98 N Sehingga Fr = Fs x 0,03 Fr = 650431,98 x 0,03 Fr = 19513 N Gaya yang ditimbulkan akibat gesekan pada dinding piston dalam adalah : 535,09 N. - Gaya total yang dibutuhkan untuk mulai melakukan gerak Ft adalah: Ft = Fa + Fs + Fr Ft = 120482,98 + 650431,98 + 19513 Ft = 790427,93 N - Gaya yang dibutuhkan selama kecepatan konstan adalah: Gaya yang dibutuhkan untuk melawan gaya gerak dinamis Fdinamis Fd = 455302,38 N Perubahan pembebanan dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Dari grafik terlihat bahwa beban pada piston akan bergerak akan mengalami pembebanan yang besar, hal ini disebabkan oleh gaya gesek stasis yang terjadi pada awal pergerakan, tapi setelah gesekan ini hilang maka piston akan mengalami beban yang bersifat dinamis, selanjutnya beban kembali menurun karena akan berhenti. Universitas Sumatera Utara 67 Grafik 3.8. Beban Vs Wakatu silinder Stick -Tekanan kerja yang diperlukan P kerja = A F t Dimana: F t = Gaya total untuk menggerakkan piston = 790427,93N P = Tekanan kerja Mpa A = Luas Piston memilki batang = Luas piston-Luas permukaan batang piston = 2 4 1 D x π - 2 4 1 b D x π = 4 1 2 2 b D D − π Dimana D = Diameter piston = 0,25 dirancang Universitas Sumatera Utara 68 D b = Diameter batang = 0,5-0,7 x D Lit 12, hal 269 Sehingga : = 175 , 25 , 4 1 2 2 − π = 0,025 m 2 Maka : P kerja = 025 , 93 , 790427 = 31617118,4 Pa = 31,6 Mpa -Kapasitas aliran yang dibutuhkan untuk kerja ini adalah: Q = A x V Dimana: Q = Kapasitas aliran fluida hidraulik m 3 s A = Luas permukaan piston m 2 permukaan tanpa batang = 2 4 1 D π = 2 25 , 4 1 x x π = 0,049 m 2 V = Kecepatan Piston ms = V 2 = 0,0231 ms Sehingga: Q = A x V Q = 0,049 m 2 x 0,231 ms Q = 0,0113 m 3 s Universitas Sumatera Utara 69 Kapasitas Vs Langkah Silinder Stick 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 200 400 600 800 1000 Langkah mm K a p a s it a s m 3 s Grafik 3.9. Kapasitas Vs Langkah Grafik ini menunjukkan kapasitas yang terjadi pada silinder stick.

3.3.3. Pada Silinder Boom

- Gaya Gesek Gaya yang terjadi dikondisikan pada beban maksimum yang dialami oleh silinder Boom, karena gaya ini akan mempengaruhi besarnya gaya yang bekerja pada pin Boom berikut ini. - Gaya Reaksi pin pada sumbu y F

y.pin

∑Fy = 0 Fy.pin -Fsy.boom- W.Bucket- W.Stick-W.Boom = 0 Dimana: Universitas Sumatera Utara 70 W. Bucket W. Stick 88° FxPin W. Boom Fpy. Boom FyPin Fpx. Boom 02 Fy.Pin = Gaya reaksi pin pada sumbu y kg Fs.Boom = Gaya silinder Boom pada beban maximal 416204,20 kg W.Bucket = Berat Bucket dalam keadaan beban Penuh 1700,73kg W.Stick = Berat Stick 999kg W.Boom = Berat Boom 2030 kg Gaya –gaya yang terjadi pada pin Boom dapat terlihat pada gambar berikut ini, Gambar 3.16. Posisi Pin Boom Fy.pin = Fsy.boom + W.Bucket + W.Stick + W.Boom Sehingga Fy.pin = 416204,20 x cos 88 + 1700,73 + 999 + 2030 Fy.pin = 19255N Universitas Sumatera Utara 71 M Fx.pin = Fs. Boom x cos 2 Fx.pin = 416204,2 x cos 2 Fx.pin = 415950,6 N Gaya dan momen yang bekerja pada pin boom. Gambar 3.17. a. Uraian gaya timbul akibat pergerakan boom oleh silinder Bucket b. Momen’ yang mengandung gaya gesek pada pin Boom saat terjadi pergerakan Dimana: R F .pin = Result reaksi pada pin boom. = 2 2 .Pin Fy FxPin + = 2 2 19255 6 , 415950 + Universitas Sumatera Utara 72 = 416396,03 kg = dengan sudut α = Tang -1 65 , 2 6 , 415950 19255 = = Fx Fy W = Berat yang ditumpu pin=R F. pin kg M = Momen yang dihasilkan oleh gaya silinder Boom M’ = Momen yang ditimbulkan saat pergerakan terjadi Gaya Gesek yang terjadi pada pin Sehingga di dapat sebuah hubungan sebagai berikut: - Gaya Gesek pada pin Gaya gesek statis F s Fs = x x r x g x R Sratis RPin µ Dimana: R R.Pin = Result Gaya reaksi pada pin kg R = Jari-jari pin = 1852 mm Survei µ Statis = koefisien gesek pada logam-logam 0,15-0,60 lamp 5 = 0,55 diambil x = Jarak pin ke gaya silinder bucket mm g = Percepatan grafitasi bumi =9,81 ms 2 sehingga: Fs = 82 , 1931 5 , 90 81 , 9 03 , 41639 x x x Fs = 107575,49 N Universitas Sumatera Utara 73 -Gaya Gesek dinamis F d Fd = x dinamis x r x g x R µ Dimana: µdinamis = Koefisien gesek pada logam-logam 0,75 µstatis lamp 5 = 0,75 x 0,55 = 0,4125 Fd = 82 , 1931 4125 , 9225 81 , 9 03 , 416396 x x x Fd = 416396,03 kg Fd = 80681,62 N Silinder Boom ini melanyani jarak perpindahan langkah sejauh = 689 mm dan dilakukan selama 5,4 detik. lit3 Dalam perancangan ini direncanakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan percepatan saat akan dimulai bergerak t 1 =1 detik, sedangkan pada saat mencapai kec konstan waktu t 2 direncankan 3,4 detik, sedangkan pada saat akan mau berhenti waktu direncanakan t 3 1 detik. Kondisi ini dapat dianalogikan dengan persamaan sebagai berikut: Jarak total yang ditempuh oleh piston S S = S 1 + S 2 + S 3 Dimana S 1 = Jarak tempuh saat percepatan terjadi mm S 2 = Jarak tempuh saat percepatan konstan a=0 mm S 3 = Jarak tempuh saat perlambatan terjadi mm. Pada kondisi percepatan dan perlambatan berlaku persamaan jarak: S = 2 2 1 t x a x S = 2 1 1 1 2 2 1 t x t V V − Universitas Sumatera Utara 74 Kecepatan awal V 1 = 0 ms S = 1 2 2 1 t x V x Pada kondisi ini diasumsikan percepatan dan perlambatan mengalami waktu yang sama t 1 = t 2 sehingga S 1 = S 3 sedangkan pada kondisi kecepatan Konstan a =0, jarak yang ditempuh S 2 = V 2 x t 2 Jadi kecepatan 2 diperoleh: S = 2 S 1 + S 2 S = 2 2 1 2 2 1 2 t V x t V S = V 2 t 1 + t 2 V 2 = 2 1 t t S + V 2 = 4 , 3 1 689 + = 156,6 mms = 0,1566 ms Dan bila diplotkan dalam grafik akan akan terlihat seperti grafik dibawah ini. Kecepatan Vs Waktu Silinder Boom 100 150 200 tu det K e c e p a ta n m m s Universitas Sumatera Utara 75 Grafik 3.10. Kec Vs Waktu Silinder Boom. Kecendrungan garis yang menaik menunjukkan mengalami percepatan, garis mendatar menunjukkan kecepatan konstan dan menurun menunjukkan piston mengalami perlambatan. Sehingga jarak S 1 dan S 3 adalah: S 1 = 1 2 2 1 t x V x S 1 = 1 6 , 156 2 1 x x S 1 = 78,3 mm = 0,0783 m Dan jarak S 2 adalah: S 2 = V 2 x t 2 S 2 = 156 x 3,4 S 2 = 532,44 mm = 0,5324 m Percepatan yang terjadi adalah sama dengan perlambatan yang terjadi sehingga: a = 1 1 2 t V V − a = 1 156 − == 156 mms 2 = 0,156 ms 2 - Gaya yang dibutuhkan piston untuk mulai bergerak adalah Universitas Sumatera Utara 76 Fa = m x a Dimana Fa = Gaya piston untuk mulai bergerak N m = Massa yang dipindahkan oleh piston beban maksimal = 416204,20 kg a = Percepatan yang terjadi 0,156 ms 2 sehingga Fa = m x a Fa = 416204,20 x 0,156 Fa = 64927,85 N - Gaya gesek yang terjadi pada silinder bucket adalah: Akibat adanya perapat maka akan terjadi gaya gesekan pada dinding dalam piston Gaya yang terjadi: Fr = Fs x 0,03 Dimana: Fr = Gaya gesek silinder akibat adaya perapat N Fs = Gaya gesek statis = 107575,.49 N Sehingga Fr = Fs x 0,03 Fr = 107575,.49 x 0,03 Fr = 3227,26 N Gaya yang ditimbulkan akibat gesekan pada dinding piston dalam adalah : 3227,26 N. - Gaya total yang dibutuhkan untuk mulai melakukan gerak Ft adalah: Ft = Fa + Fs + Fr Ft = 64927,85 + 107575,.49 + 3227,26 Universitas Sumatera Utara 77 Ft = 175690,98 N - Gaya yang dibutuhkan selama kecepatan konstan adalah: Gaya yang dibutuhkan untuk melawan gaya gerak dinamis Fdinamis Fd = 80681,62 N Perubahan pembebanan dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Dari grafik terlihat bahwa beban pada saat piston akan bergerak akan mengalami pembebanan yang besar, hal ini disebabkan oleh gaya gesek stasis yang terjadi pada awal pergerakan, tapi setelah gesekan ini hilang maka piston akan mengalami beban yang bersifat dinamis, selanjutnya beban kembali menurun karena akan berhenti. Beban Vs Waktu Silinder Boom 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1 2 3 4 5 6 Waktu det B e b a n k g Grafik 3.11. Beban Vs Langkah silinder Boom - Tekanan kerja yang diperlukan P kerja = A F t Universitas Sumatera Utara 78 Dimana: F t = Gaya total untuk menggerakkan piston Khusus pada piston boom terdapat 2 buah piston sehingga gaya yang dihasilkan akan terbagi menjadi 2, gaya yang dibebani oleh 1 piston boom adalah. F t = 175690,98 t F 2 1 =175690,98 N F t = 87845,49 N P = Tekanan kerja Mpa A = Luas Piston = 2 4 1 D x π ,D = 0,120 m dirancang = 2 12 , 4 1 x π m = 0,0113 m 2 Maka : P kerja = 0113 , 49 , 87845 = 7767246,64 Pa = 7,7 Mpa - Kapasitas aliran yang dibutuhkan untuk kerja ini adalah: Q = A x V Dimana: Q = Kapasitas aliran fluida hidraulik m 3 s A = Luas permukaan piston m 2 V = Kecepatan Piston ms = V 2 = 0,1566 ms Universitas Sumatera Utara 79 Sehingga: Q = A x V Q = 0,0113 m 2 x 0,1566 ms Q = 0,00177 m 3 s Kapasitas Vs Langkah Silinder Boom 0.0005 0.001 0.0015 0.002 100 200 300 400 500 600 700 800 Langkah mm K a p a s it a s m 3 s Grafik 3.12. Kapasitas Vs Langkah Grafik 3.12. menunjukkan kapasitas yang terjadi pada langkah silinder Stick . Dari perhitungan diperoleh kapasitas Piston aliran fluida hidraulik adalah Q Bucket = 0,00083 m 3 s Q Stik = 0,0113 m 3 s Universitas Sumatera Utara 80 B A A 2 1 02 1 Q Boom = 0,0177 m 3 s Khusus untuk kapasitas silinder boom terdiri dua piston yang terdapat di sebalah kanan dan sebelah kiri Boom. Dari ketiga piston tersebut diperoleh bahwa aliran fluida hidrulik yang paling besar adalah piston Boom. Jadi total kapasitas aliran fluida hidraulik Q Total adalah: Q Total = Q Bucket + Q Stik + 2 Q Boom = 0,00083 m 3 s + 0,0113 m 3 s + 2 0,0177m 3 s Q Total = 0,01567 m 3 s

3.4. Analisa Kinematika