FLUIDA HIDROLIK DAN PENYARINGAN

25 tersebut adalah dari pompa, menuju reservoir, saluran 1 dan sarluran 2 kedua saluran ini merupakan saluran arah aliran. Katup pengatur aliran, katup ini berfungsi membatasi jumlah aliran fluida dari pompa ke actuator, katup ini juga mengatur kecepatan alir fluida menuju ke actuator linier, motor hidrolik. Karena kemampuan katup ini membatasi aliran fluida maka ia juga dapat berfungsi untuk membagi fluida menjadi beberapa aliran, sehingga sebuah urutan dari pekerjaan diselesaikan oleh katup. Gambar 2.10. Katup pengatur Aliran dan Simbol. Terlihat pada gambar bahwa aliran fluida dapat diatur oleh pengaturan tekan, dan arah aliran hanya satu aliran saja.

2.3.4. FLUIDA HIDROLIK DAN PENYARINGAN

Fungsi utama fluida hidraulik adalah mentransfer daya yang diperoleh oleh pompa ke system, fluida dari reservoir ini dialirkan oleh pompa ke katup dan dari katup ini pengaturan dilakukan, fluida kan mengalir kedalam actuator untuk melakukan gaya dan kerja yang terbebabani oleh system, selanjutnya fluida ini akan kembali ke reservoir. Biasanya fluida yang sering digunakan untuk system adalah minyak petroleum, glikol, fluida sintetis, emulsi. Fluida-fluida ini haruslah memiliki kondisi-kondisi yang dapat mendukung system hidrolik, beberapa kondisi yang harus dimiliki oleh fluida antara lain, Viskositas, Indeks viskositas, Foaming, kekuatan film, demulsifitas, ketahanan terhadap oksidasi, pour point. Universitas Sumatera Utara 26 Viskositas, factor ini menentukan kekuatan aliran fluida pada suhu tertentu, viskositas yang tinggi akan menyebabkan fluida sulit mengalir, sedangkan viskositas yang rendah kan memudahkan fluida untuk mengalir encer sehingga akan dapat mengalir pada tempat yang sempit. Satuan yang dipakai untuk menentukan nilai viskositas adalah SSU Saybolt Second Universal atau juga memakai standar SAE Society Automovite Engineering. Misalnya SAE 10 pada temperature 100 F mempunyai viskositas 160-170 SSU. Pemilihan minyak pelumas yang memiliki tidak tepat akan menyebabkan kerugian pada system, viskositas yang tinggi akan membuat kerja pompa semakin berat, kalau terlalu encer akan mudah menyebabkan kebocoran. Indeks viskositas, indeks viskositas adalah kecepatan perubahan viskositas terhadap perubahan temperature, atau adanya tekanan terus menerus dalam system, minyak fluida yang baik adalah minyak fluida yang tetap dalam keadaan cair pada temp operasi rendah, dan masih cukup kental pada temp operasi tinggi. Foaming, timbulnya gelembung pada minyak akibat masuknya udara dalam minyak, karena adanya kebocoran pada pada bagian isap system. Minyak hidraulik yang baik harus melarutkan sejumlah udara yang tercampur didalamnya, Kekuatan film adalah kemampuan minyak untuk membentuk lapisan film yang mampu untuk mendukung beban dan mencegah terjadinya kontak langsung pada permukaan yang bergesakan sehingga mengurangi keausan. Demulsibilitas adalah kemampuan minyak untuk memisahkan diri dari air yang tercampur didalamnya. Ketahanan terhadap oksidasi adalah ketahanan minyak untuk tidak teroksidasi pada temperature tinggi. Pour point adalah kemampuan untuk menunjutkkan sifat atau kemampuan mengalir pada suhu rendah. Penyaring digunakan untuk melakukan penyaringan fluida sehingga fluida tetap dalam keadaan bershi, kotoran yang dihasilkan biasanya terjadi karena adanya Universitas Sumatera Utara 27 serpihan yang ditimbulkan akibat gesekan-gesekan pada system maupun pada tiap- tiap komponen, penyaringan ini dilakukan dengan cara memisahkan partikel atau sepihan dari minyak dengan sebuah media yang memiliki ukuran lubang atau laluan lebih kecil dari serpihan yang terbentuk sehingga bila dialirkan melewati saringan partikel tadi akan tinggal dan terpisah dari minyak, sehingga minyak yang dialirkan akan terbebas dari kotoran, maupun partikel-partiekel yang bersifat menggangu. Agar fluida dalam keadaan bersih maka dipakai dua macam penyaringan, yaitu filter, dan strainer. Filter digunakan untuk menyaringan kotoran yang sangat halus sedangkan strainer digunakan untuk menyaring kotoran yang lebih besar disbanding yang disaring oleh filter, strainer juga dilengkapi dengan gaya magnet sehingga kotoran yang biasanya terjadi akibat gesekan komponen akan disaring dan ditarik oleh gaya magnet ini. Mengingat kerja pompa lebih berat pada sisi masuknya maka untuk memperoleh kerja maksimal dari pompa pemasangan filter sesudah pompa, sedangkan strainer dipasang pada titik sebelum pemasangan pompa, pemasangan filter dan strainer diharapkan akan mengalirkan fluida yang bersih. Gambar 2.10 St Gambar 2.11 Strainer Universitas Sumatera Utara 28

2.3.5. TANGKI HIDROLIK