Batas masalah Analisa Stick Bucket. Boom Pada Bucket.

30

BAB III ANALISIS BEBAN PADA SISTEM HIDRAULIK

EXCAVATOR –BACKHOE Dalam rancangan sebuah system haruslah dimulai dengan analisa yan cermat terhadap fungsi dari system tersebut. Dengan kata lain, hal pertama dalam sebuah rancangan system harus ditentukan adalah beban dan siklus beban yang terjadi sehigga akan diperoleh pemenuhan kebutuhan akan beban. Pada perancangan system hidraulik pada exc-bachoe ini, dilakukan analisa pembebanan lebih dahulu satu, hal ini bertujuan agar system perancangan ini dapatlah memenuhi segala kebutuhan kerja dari Exc-Backhie, analisa pembebanan yang dilakukan antara lain adalah: • Analisa Beban Statis • Analisa Beban Dinamis • Analisa Kinematis gerak Kendati pemenuhan kebutuhan merupakan hal yang paling utama dalam sebuah rancangan beberapa hal penyederhanaan ini merupakan pembatasan yang dilakukan untuk memudahkan dalam menganalisa beban yang terjadi.

3.1. Batas masalah Analisa

Analisa pembebanan dilakukan dengan data sebagai berikut: 1 Bagian Utama Excavator Backhoe. Gambar 3.1. Bagian Utama Excavator Backhoe. Universitas Sumatera Utara 31 546.0870 175.1227 3431.8773 495.4908 429.8201 III IV II 966.0300 3060.9130 0.00 I Keterangan Gambar 1. Stick Silinder 4. Swing 7. Bucket Silinder 2. Boom 5. Penggerak Kiri-Kanan 8. Stick 3. Boom Silinder 6. Bucket

2. Dimensi Bagian Utama Exc-Backhoe

Pada bagian ini, bentuk dari bagian utama Exc- Backhoe telah mengalami peyederhanaan bentuk, hal ini bertujuan untuk memudahkan pengenalisaan beban.

a. Stick

Gambar 3.2 Dimensi Stick Berat Stick = 999 kg Lit 4 Koordinat Titik Berat = 966.0319-9.96 Marerial = Baja Alloy dengan Perlakukan Panas. Universitas Sumatera Utara 32 1120.7742 65.7075 219.7238 156.0222 445.4627 III 156.9353 V IV II I 439.4475 134.0150

b. Bucket.

Gambar 3.3 Dimensi Bucket Berat Bucket = 675 kg Lit 4 Volume = 0.9 m 3 Lit 4 Koordinat titik berat = 341.54-193.547 lamp 2 Material = Baja alloy dengan perlakuan panas. Universitas Sumatera Utara 33

c. Boom

Gambar 3.4. Dimensi Boom Berat Boom = 2030 kg lit 4 Koordinat titik berat = -622.356,704.36 Lamp 2 Material = Baja Alloy dengan perlakuan panas.

3. Jenis Tanah Galian dan data Pendukung

Jenis = Tanah Liat Keras Hard Clay lamp 3 Gaya Angkat Soil Bearing = 4000 kg lamp 3 Berat Jenis = 3 3 72 . 1139 71 m kg ft lb = lamp4 Universitas Sumatera Utara 34 125.6635 61° A 193.0441 Fp. Bucket W. Bucket Fs. Bucket 125.6635 61° A 193.0441 Fp. Bucket W. Bucket Fs. Bucket

3.2. Analisa Beban Statis

Untuk memperoleh komponen hidraulik yang mampu melayani pembebanan maka perhitungan pembebanan haruslah dilakukan secara cermat, beriktu metode analisa beban statis yang digunakan: a. Analisa Beban yang harus dipenuhi oleh komponen hidraulik pada kondisi mengangkut beban penuh. b. Analisa beban yang harus dipenuhi oleh komponen hidraulik pada kondisi mengali

3.2.1. Analisa beban yang harus dipenuhi oleh komponen hidraulik pada kondisi mengnkut beban penuh.

a. Pada Bucket.

Gambar 3.5. Kondisi Pembebanan Pada Bucket Setelah dilakukan perhitungan diperoleh pembebanan yang dialami Silinder Bucket dapat dilihat pada grafik 3.1. Dimana: F p = Proyeksi gaya silinder bucket kg W.Bucket = Berat Bucket pada kondisi penuh kg = Berat Bucket + Berat Tanah = 675 + 1139.7 x 0.9 = 1700.73 kg. F S Bucket = Gaya silinder bucket untuk menanggung beban kg Universitas Sumatera Utara 35 69 ° 2790.7922 W. Bucket A W. Stick Fp. Stick B F. Stick 462.4778 991.0319 Pada kondisi ini maka akan berlaku persamaan sebagai berikut. ∑MA = O dengan arah searah jarum jam cw W.Bucket x 125.66- F p Bucket x 193.04 = 0 Maka: F P = 04 . 193 66 . 125 . x Bucket W = kg x 04 . 193 66 . 125 1700 = 1107.09 kg. Sehingga yang dialami oleh silinder bucket. F P Bucket = 61 cos Fp , dari proyeksi gaya terhadap posisi silinder bucket F P Bucket = 61 cos 09 . 1107 F P Bucket = 2283.56 kg Sehingga gaya yang bekerja pada silinder Bucket 2283.56 kg.

b. Pada Stick