Q
ts
= kapasitas aliran melalui impeler = 0,00335 m
3
det D
1
= diameter sisi masuk impeler = 37 mm V
r1
= kecepatan fluida radial pada sisi masuk = Vo + 5
÷ 10Vo
= 2,0 + 0,1 ÷
0,22,0 mdet = 2,1 – 2,2 mdet, diambil 2,1 mdet.
sehingga : b
1
= 1
, 2
. 037
, .
00335 ,
π = 0,0137 m
= 13,7 mm ≈ 14 mm
4.2.6 Lebar Impeler Pada Sisi Keluar
Menurut [lit.10 hal. 98], lebar impeler sisi keluar diperoleh dari rumus : b
2
=
2 2
. .
r ts
v D
Q π
dimana : Q
ts
= kapasitas aliran melalui impeler = 0,00335 m
3
det D
2
= diameter luar impeler = 0,138 m v
r2
= kecepatan radial pada sisi keluar = 0,85 – 1,0 v
r1
= 0,85 – 1,0 x 2,1 mdet v
r2
= 1,785 – 2,1 mdet, diambil 1,9 mdet maka :
Universitas Sumatera Utara
b
2
= 9
, 1
. 138
, .
00335 ,
π = 4,06.10
-3
m = 0,00406 m
≈ 5 mm
4.2.7 Kecepatan dan Sudut Aliran Fluida Masuk Impeler
4.2.7.1 Kecepatan absolut aliran masuk impeler v
1
Pada pompa dengan radial, besar sudut masuk absolut
1
α = 90
o
dan kecepatan aliran absolute
1
v adalah sama dengan kecepatan radial aliran pada sisi masuk
1 r
v = 2,1 mdet.
4.2.7.2 Kecepatan tangensial aliran
1
u
60 .
.
1 1
p
n D
u π
=
60 2964
. 037
, .
1
π
= u
= 5,74 mdet
4.2.7.3 Sudut tangensial aliran
1
β
arc =
1
β
1 1
tan u
v
r
= arc 74
, 5
1 ,
2 tan
= 20
o
Besar sudut
1
β berkisar antara 10
o
sampai 25
o
. 4.2.7.4 Kecepatan relatif aliran
1
w
Universitas Sumatera Utara
1 1
1
sin β
r
v w
=
= 20
sin 1
, 2
= 6,14 mdet Dari hasil perhitungan kecepatan aliran fluida masuk impeler, dapat
digambar segitiga kecepatan sebagai berikut skala 1:100
4.2.8 Kecepatan dan Sudut Aliran Fluida Keluar Impeler
4.2.8.1 Kecepatan radial aliran
2 r
v Dari perhitungan sebelumnya telah didapat
2 r
v = 1,8 mdet. 4.2.8.2 Kecepatan tangensial
2
u
60 .
.
2 2
p
n D
u π
=
60 2964
. 138
, .
π
=
= 21,4 mdet 4.2.8.3 Sudut tangensial
2
β Dalam merencanakan besar sudut
2
β , harus didasarkan pada head teoritis pompa. Hal ini diperlukan untuk menjaga agar head pompa yang dihasilkan aktual
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan yang dibutuhkan. Besar sudut ini antara 15
o
– 40
o
. Head teoritis pompa dapat dihitung dengan persamaan :
−
=
2 2
2 2
tan .
β
arc v
u g
u H
r tr
Hubungan head teoritis H
tr
dengan head pompa H
p
menurut [lit. 10 hal. 96] adalah :
k H
H
p tr
=
dimana : H
p
= head pompa = 26 m k = faktor kerja 0,6 – 0,7, diambil 0,65
sehingga : m
H
tr
40 65
, 26 =
=
maka :
− =
2
tan .
8 ,
1 4
, 21
81 ,
9 4
, 21
40
β
arc
064 ,
3 8
, 1
tan .
2
− −
= β
arc = 0,587
2
β = 30,4
o
4.2.8.4 Sudut absolut keluar impeler
2
α
arc =
2
α
2 2
tan
u r
v v
dimana :
Universitas Sumatera Utara
2 u
v = kecepatan tangensial keluar impeler maka :
2 2
2 2
tan β
r u
v u
v −
=
=
o
4 ,
30 tan
8 ,
1 4
, 21
−
= 17,04 mdet sehingga :
2
α = arc tan 04
, 17
8 ,
1
= 5,6
o
= 6
o
4.2.8.5 Kecepatan absolut aliran
2
v
2 2
2
sin α
r
v v
=
=
6 sin
8 ,
1
= 17,2 mdet 4.2.8.6 Kecepatan relative keluar
2
w
o r
v w
4 ,
30 sin
8 ,
1 sin
2 2
2
= =
β = 3,55 mdet
4.2.9 Kecepatan Sudut Keluar Akibat adanya Aliran Sirkulasi