BAB III PENENTUAN SPESIFIKASI TEKNIK
Dalam perencanaan sebuah pompa, beberapa tahapan yang harus dilakukan adalah pertama jenis pompa yang didasarkan pada tujuan kondisi kerja pompa yang
direncanakan, baik karakteristik fluidanya maupun instalasi yang direncanakan. Kemudian setelah jenis pompa ditentukan, langkah selanjutnya menentukan kapasitas
dan head pompa yang direncanakan. Selanjutnya adalah menentukan jenis penggerak pompa, putaran pompa dan kondisi yang direncanakan sehingga akan diperoleh kerja
yang efektif dan kemudian dapat ditentukan daya yang dibutuhkan.
3.1 Penentuan Kapasitas Pompa
Dalam perencanaan ini kapasitas yang direncanakan adalah jumlah lateks yang dialirkan dari tangki truk ke tangki penampungan storage tank persatuan waktu dan
dari kapasitas aliran ini ditentukan kapasitas pompa yang direncanakan. Dari hasil survey yang dilakukan pada PTPN III General Pabrik Industri Karet
didapat bahwa pabrik beroperasi dalam 24 jam per hari untuk memproduksi benang karet dengan 4 unit mesin produksi. Waktu untuk mempompakan lateks dari 1 tangki
truk dengan kapasitas 14 ton lateks adalah ± 1,5 jam Jumlah lateks yang dipompakan dalam 1 hari untuk kebutuhan produksi benang karet adalah 56 ton lateks. Adapun
lapisan dalam tangki truk dilapisi dengan aspal atau paraffin dan lateks yang dibeli sudah dicampur dengan zat pengawet seperti amoniak [lit. 1 hal. 8] yang menyebabkan
lateks: -
tahan terhadap pengaruh suhu perubahan temperatur dapat diminimalkan
Universitas Sumatera Utara
- tahan terhadap perubahan bentuk seperti penggumpalan lateks
- kerusakan lateks dapat dihindari untuk jangka waktu tertentu
Lateks yang dibeli dari supplier dengan temperature ± 38
o
C dan sampai di pabrik dengan temperatur 35
o
C dengan massa jenis lateks 950 kgm
3
dan viskositas kinematik 0,84 . 10
-4
m
2
det [Lit 1 hal. 46]. Maka kapasitas aliran Q aliran:
Q = ρ
•
m
dimana :
•
m = massa aliran lateks ρ = massa jenis lateks
Maka kapasitas aliran Q diperoleh : Q =
3 3
kgm 950
kghari 56.10
= 58,947 m
3
hari Dimana lamanya pompa beroperasi 6 jam per hari; maka kapasitas aliran perjam adalah
: Q =
hari jam
6 hari
m 58,947
3
= 9,82 m
3
jam ≈ 10 m
3
jam Untuk kesempurnaan pompa perlu diantisipasi kemungkinan kerugian kapasitas
akibat kebocoran sepanjang pipa serta penurunan efisiensi pompa setelah pemakaian yang cukup lama. Menurut [lit. 10 hal. 15] besarnya harga faktor keamanan berkisar
Universitas Sumatera Utara
10-15. Pada perancangan ini kapasitas pompa direncanakan ditambah sebesar 15. Maka kapasitas pompa adalah:
Qp = 15 x 10 m
3
jam + 10 m
3
jam = 11,5 m
3
jam
3.2 Pemilihan Jumlah Pompa
Dalam penentuan jumlah pompa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Pertimbangan Ekonomi Pertimbangan ekonomi menyangkut biaya investasi untuk pembangunan instansi
maupun biaya operasi dan pemeliharaannya. Agar biaya dapat ditekan maka jumlah pompa harus sesuai dengan kebutuhan.
2. Batas Kapasitas Pompa Kapasitas suatu pompa tergantung pada:
a. Berat dan ukuran pompa
b. Lokasi dan cara pemasangan pompa
c. Jenis penggerak dan cara mentransmisikan daya dari penggerak ke
pompa 3. Pembagian Resiko
Menggunakan hanya satu pompa untuk keseluruhan dalam instalasi mempunyai resiko yang tinggi untuk keperluan pabrik. Instalasi tidak akan berfungsi sama
sekali jika pompa satu-satunya itu rusak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Pemilihan Jumlah Pompa Debit yang direncanakan
m
3
jam Jumlah Pompa
Jumlah Pompa Cadangan
Jumlah Pompa Keseluruhan
Sampai 2800 2.500-10.000
lebih 9.000 1
2 3
1 1
1 2
3 4
Untuk memperkecil resiko dan sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan di atas, untuk kapasitas pompa 11,5 m
3
jam 276 m
3
hari, maka direncanakan pompa sebanyak dua buah, yaitu satu buah pompa yang beroperasi dan satu buah lagi sebagai
cadangan.
3.3. Penentuan Head Pompa