1.3.1 Chemical Laboratory Section
Tugas Chemical Laboratory Section adalah : 1. Memeriksa bahan baku utama lateks
2. Memeriksa bahan baku pendukung bahan kimia 3. Memeriksa dispersi, emulsi dan solusi yang terdapat didalam tangki penyimpanan
4. Memeriksa compound yang akan digunakan untuk pengolahan benang karet 5. Membuat formulasi compound
6. Memeriksa sampel effluent dari effluent treatment plant 7. Memeriksa kadar acetic acid pada acid bath dan water bath
1.3.2 Compounding Section
Compound adalah latex yang telah bercampur dengan bahan kimia, dimana bahan-bahan kimia tersebut diformulasikan dalam tiga bentuk, yakni dispersi
dispersion, solusi solution dan emulsi emulsion. a.  Dispersion  adalah campuran bahan kimia dalam bentuk tepung yang sukar larut
dalam air. Bahan kimia powder yang digunakan dihaluskan dengan menggunakan grinding molteni alat penggiling. Dispersi ini meliputi ZnMBT + KOH 50 , TiO
2
70 , Sulfur 55 , Wingstay 55 , SW colour p-90, WW colour p-90, BW colour p- 90, Black colour 25 , Red colour 25 , ZDBC 50 , Zink Oxide 60  dan Kaolin
52 . b. Solution adalah campuran homogen antara bahan kimia yang larut dalam air, contoh :
KOH. Solusi ini meliputi : KOH 20 , 30 , dan 33,54 ; Ammonia 23 . c.  Emulsion  adalah campuran bahan kimia yang tidak larut dalam air, untuk
mencampurkannya digunakan bahan tertentu yang disebut  emulgator. Emulsi ini
Universitas Sumatera Utara
meliputi : Ammonium Casseinate  10 , Sunproof  50 , Potassium Oleat 20  dan Hepteen Base 50 .
Adapun sifat-sifat dari bahan yang mempengaruhi cairan compound yaitu : ●  Stabilizers  ditambahkan agar latex terlindungi dari tegangan terhadap beberapa
campuran dan berfungsi sebagai bahan pendispersi. ●  Wetting Agents berfungsi sebagai bahan pembasa untuk mengurangi tegangan
permukaan dan membantu partikel latex menembus lubang permukaan, biasanya dipakai  anion dan detergen sintetis.
●  Chelating Agents  berfungsi melindungi latex terhadap ion kalsium dan magnesium yang ada di air keras yang akan merusak stabilitas latex. Bahan yang digunakan
seperti EDTA Ethyl Diamine Tetra Acetat. ●  Preservatives  bahan pengawet digunakan untuk mencegah pembusukan yang
disebabkan oleh bakteri, misalnya sodium pentaklorometakresol. ●  Coagulants berfungsi untuk memodifikasi kestabilan latex dengan cara memecahkan
emulsi latex secara lokal, bahan yang biasa digunakan yaitu : Polovinil Metil dan n- nitropropana.
●  Gelling Agents  adalah bahan pembuat gel yang mengakibatkan pembekuan, yang terjadi pada suhu yang rendah, biasa digunakan silika fluorida dan potassium silika
fluorida. ●  Anti Foams  anti buih digunakan agar busa mengempis dan mencegah terjadinya
jaringan, bahan yang digunakan seperti minyak pinus oktil alcohol dan silikon. ● Dispersing Agents berfungsi untuk mencegah penggumpalan, bahan yang digunakan
adalah karaya gum, gum Arabic dan sodium alkyl naftalena sulfonat.
Universitas Sumatera Utara
●  Thickeners  pengental bahan pengental yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penyerapan yang berlebihan. Bahan yang biasa digunakan yaitu sodium silikat, metal
sellulosa, sodium poliakrilat, karaya gum dan bentonit clay. Proses compound merupakan proses mempersenyawakan lateks dengan bahan
kimia, proses ini terdiri dari beberapa tahap yaitu : 1. Pembuatan Bahan Kimia
a. Dispersion ●  Air  dialirkan  kedalam  mesin  grinding mill molteni melalui pompa selama satu
jam. ● Siklus air pendingin diperiksa dan mesin dihentikan saat aliran air jernih.
● Mesin dihubungkan dengan tangki kimia melalui monopump. ● Monopump dan mesin dihidupkan hingga bagian-bagian kimia menjadi halus.
● Kemudian bahan dikeluarkan dengan laju pengreluaran sesuai berat masing-masing dan ditampung pada trolly.
● Dispersion diuji ukuran partikelnya pada laboratorium kimia. b. Solution dan Emulsion
●  Bahan-bahan baku pembuat solution  dan  emulsion  dimasukkan kedalam tangki solution dan emulsion.
● Diadakan pengadukan dengan Stirrer. ● Bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan kedalam tangki penyimpanan bahan
kimia. c. Pemindahan Bahan Kimia
●  Selang  dihubungkan  dari  trolly  ke  Storage Tank ST untuk masing-masing dispersion, emulsion dan solution.
Universitas Sumatera Utara
● Mainhole dan seluruh valve ditutup. ● Vacum Valve dibuka hingga tekanan 0,5 bar.
● Valve Trolly dan Storage Tank dibuka sehingga dispersion, emulsion dan solution masuk kedalam Storage Tank.
●  Valve Storage Tank dan  Trolly  ditutp,  vacum valve  dan  exhaust valve dibuka hingga tekanan 0 bar.
●  Stirrer  dihidupkan non stop selama Storage Tank masih berisi untuk dispersion ZnMBT, Sulfur, ZDBC, TiO
2
, ZnO. 2. Proses In active Compound
Prinsip proses pengolahan in active compound adalah pencampuran stirring. a. Transfer Latex Menuju In active Compound Tank ICT
●  Timbangan  diatur  hingga  menunjukkan  angka  nol,  Weighing Latex Tank WLT dikosongkan.
● Stirrer pada Latex Storage Tank LST dihidupkan 15 menit sebelum transfer. ● Kran pada LST dibuka sehingga dengan gaya gravitasi latex menuju WLT.
● Apabila gaya gravitasi tidak mampu menggerakkan latex maka vacum pump pada WLT diatur pada tekanan 0,5 bar.
●  Apabila  jumlah  lateks  telah  sesuai  maka  seluruh  kran  ditutup  dan  sisa  tekanan dibuang.
● Lateks pada  WLT dialirkan  menuju ICT dengan tenaga gravitasi setelah seluruh kran penghubung dibuka.
● Apabila gaya gravitasi tidak mencukupi maka digunakan tekanan gas 0,5 bar dari compressor.
● Apabila latex telah memasuki ICT seluruh kran ditutup dan sisa gas dibuang.
Universitas Sumatera Utara
b. In active Compound Tank ICT ● Stirrer dengan plug diameter 3 mm dihidupkan.
● KOH 30  diumpan dengan pompa variabel. ● Plug diganti menjadi diameter 4 mm dan pengadukan dilanjutkan.
● Dilakukan uji alkalinity pada compound setelah can use dapat digunakan. ● Ditambahkan ZnMBT + KOH 50  kedalam ICT.
● Plug diganti menjadi 6 mm, lalu pengadukan dilanjutkan. ●  Ditambahkan  TiO
2
,  Sunproof  50 , Sulfur,  Potassium Oleate,  Hepteen Base, Wingstay.
● Diadakan pengujian pada laboratorium kimia jika digunakan. Kondisi operasi : - Waktu
: 6 – 7 jam - Tekanan
: 0,6 bar - Temperatur
: 25 – 30
o
C 3. Proses Active Compound
Prinsip proses pengolahan active compound adalah : ●  Pencampuran stirring.
●  Pengaktifan dengan cara menambahkan zat-zat pengaktif ●  Pengembangan swelling dan pematangan maturation.
a. Transfer Compount dari ICT  menuju Active Compound Tank ACT ● ICT dan ACT dihubungkan dengan selang berdiameter 4 inchi.
● Stirrer pada ICT dimatikan. ● Main Hole dan seluruh kran pada ACT ditutup.
●Vacum Valve pada ACT serta valve penghubung dibuka. ● Setelah lateks berpindah seluruhnya, valve ditutup dan sisa gas dibuang.
Universitas Sumatera Utara
● Stirrer pada ACT dihidupkan dan suhu diatur ± 30 – 35
o
C. b. Active Compound Tank
● Stirrer dihidupkan dengan dilengkapi plug diameter 5 mm sebanyak 4 buah. ● KOH 20 , ZDBC, ZnO dimasukkan pada suhu ± 30 – 35
o
C. ● Pengadukan dilakukan selama 3 jam untuk proses maturasi
● Uji swelling index pada laboratorium kimia. Kondisi operasi : - Waktu
: 6 – 7 jam - Tekanan
: 0,6 bar - Temperatur
: 29 – 31
o
C 4. Proses Cooling Compound
Prinsip proses pengolahan adalah : ●  Pencampuran stirring
●  Pendinginan ●  Penghilangan  pemecahan buih dengan menggunakan vakum sistem
Kondisi operasi : - Waktu : 12 – 18 jam
- Tekanan : 0,6 bar
- Temperatur : 10 – 19
o
C Prosesnya meliputi :
●  ACT dan homogenizer dihubungkan dengan selang diameter 3 inchi. ●  Suhu pada ACT diatur 25
o
C. ●  Stirrer  dimatikan  dan  seluruh  valve  pada ACT dibuka sehingga compound  akan
keluar karena pengaruh gravitasi. ●  Homogenizer dihidupkan pada tekanan 150 bar, dan diatur saringannya.
Universitas Sumatera Utara
●  Untuk  kapasitas  lebih  dari  5  ton,  stirrer  pada  Cooling Compound Storage Tank CCST dihidupkan setelah 15 menit dan 10 menit untuk kapasitas 2,5 ton.
● Apabila compound berhenti mengalir maka homogenizer dimatikan dan CCST di vakum 0,6 bar hingga compound habis.
●  Sisa gas dibuang dan diadakan pengujian di laboratorium kimia. ●  Vacum Pump  dihidupkan untuk memberi tekanan 0,6 bar pada CCST bertujuan
untuk menghilangkan buih pada compound. ● Diatur suhu CCST pada 13 – 18
o
C.
1.3.3 Ekstrusion Section