Gambaran Umum Kota Medan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kota Medan

Kota Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan dinyatakan sebagai tempat kediaman Sultan Deli. Pada tahun 1883, Medan telah menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Medan terdiri atas 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Dengan demikian, dibandingkan dengan kotakabupaten lainnya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis Kota Medan terletak pada 3° 30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi Kota Medan cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, wilayah Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Barat, Selatan, dan Timur. Sedangkan di sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, yang merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam SDA, khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karena secara pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara geografis Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini. Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan saat ini diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan rata rata kepadatan penduduk adalah 7. 858 per km², jumlah wanita lebih besar dari pria, 1.010.174 jiwa 995.968 jiwa. Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter. Dengan demikian Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar. Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, 15-59 tahun. Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Mayoritas penduduk Kota Medan sekarang ialah Suku Jawa dan suku-suku dari Tapanuli Batak, Mandailing, Karo. Di Medan banyak pula orang keturunan India dan Tionghoa. Medan salah satu kota di Indonesia yang memiliki populasi orang Tionghoa cukup banyak. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai Kampung Keling, yang merupakan daerah pemukiman orang keturunan India. Sebagai kota terbesar di Sumatera dan Selat Malaka, penduduk Medan banyak yang berprofesi di bidang perdagangan. Biasanya pengusaha Medan banyak yang menjadi pedagang komoditas perkebunan. Setelah kemerdekaan, sektor perdagangan secara konsisten didominasi oleh etnis Tionghoa dan Minangkabau. Bidang pemerintahan dan politik, dikuasai oleh orang-orang Mandailing. Dari tiga belas walikota Medan, tujuh berasal dari etnis Mandailing. Sedangkan profesi yang memerlukan keahlian dan pendidikan tinggi, seperti pengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang Minangkabau. Perluasan Kota Medan telah mendorong perubahan pola pemukiman kelompok-kelompok etnis. Etnis Melayu yang merupakan penduduk asli kota, banyak yang tinggal di pinggiran kota. Etnis Tionghoa dan Minangkabau yang sebagian besar hidup di bidang perdagangan, 75 dari mereka tinggal di sekitar pusat-pusat perbelanjaan. Pemukiman orang Tionghoa dan Minangkabau sejalan dengan arah pemekaran dan perluasan fasilitas pusat perbelanjaan. Orang Mandailing juga pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara memilih tinggal di pinggiran kota yang lebih nyaman, oleh karena itu terdapat kecenderungan di kalangan masyarakat Mandailing untuk menjual rumah dan tanah mereka di tengah kota, seperti di Kampung Mesjid, Kota Maksum, dan Sungai Mati. Ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur khas Belanda, seperti: Gedung Balai Kota Lama, Kantor Pos Medan, Menara Air yang merupakan ikon Kota Medan, Titi Gantung - sebuah jembatan di atas rel kereta api, dan juga Gedung London Sumatera, dan beberapa bangunan bersejarah, antara lain Istana Maimun, Mesjid Raya Medan, dan juga rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani Kesawan. Keunikan Medan terletak pada becak bermotornya becak motor yang dapat ditemukan hampir di seluruh Medan. Berbeda dengan becak biasa becak dayung, becak motor dapat membawa penumpangnya kemana pun di dalam kota. Selain becak, dalam kota juga tersedia angkutan umum berbentuk minibus angkotoplet dan taksi. Becak di Medan berbeda dengan becak di Jakarta ataupun di kota-kota Jawa lainnya. Pengemudi becak berada di samping becak, bukan di belakang becak seperti halnya di Jawa. Ini memudahkan becak Medan untuk melalui jalan yang berliku-liku. Selain itu, ini juga memungkinkan becak Medan untuk diproduksi dengan harga yang minimal, karena hanya diperlukan sedikit modifikasi saja agar sepeda atau sepeda motor biasa dapat digunakan sebagai penggerak becak. Desain ini mengambil desain dari sepeda motor gandengan perang Jerman di perang dunia ke-2. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Kereta api menghubungkan Medan dengan Tanjungpura di sebelah Barat laut, Belawan di sebelah Utara, dan Binjai-Tebing Tinggi-Pematang Siantar dan Tebing Tinggi-Kisaran-Rantau Prapat di Tenggara. Jalan Tol Belmera menghubungkan Medan dengan Belawan dan Tanjung Morawa. Jalan tol Medan-Lubuk Pakam dan Medan-Binjai juga sedang direncanakan pembangunannya. Bandar Udara Internasional Polonia yang terletak tepat di jantung kota, menghubungkan Medan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jakarta, Gunung Sitoli serta Kuala Lumpur, Penang, Ipoh, Alorstar di Malaysia, dan Singapura. Sebuah bandara internasional baru di Kuala Namu di Kabupaten Deli Serdang sedang dalam pembangunan. Di Medan terdapat tiga surat kabar yang cukup berpengaruh, yaitu Waspada, Sinar Indonesia Baru, Posmetro dan Analisa. Ketiga surat kabar tersebut memiliki pembaca loyal yang terbagi berdasarkan suku bangsa. Orang Mandailing, Minangkabau, Jawa, dan Aceh biasa berlangganan harian Waspada. Orang Batak, Karo, dan Simalungun lebih suka membaca Sinar Indonesia Baru, sedangkan etnis Tionghoa menjadi pembaca koran Analisa.

4.2. Daftar Perusahaan Perasuransian