Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Kata byar pet – byar artinya nyala hidup, dan pet berarti mati atau padam bahasa jawa – merupakan istilah yang dialamatkan ke Badan Usaha Milik Negara BUMN sebagai sindiran atas kinerja layanan PT. PLN Persero. Sebagai perusahaan terbesar di bidang kelistrikan di Indonesia, PLN dianggap kurang mampu memuaskan para pelanggan. PLN terlalu sering melakukan pemadaman bergilir di berbagai daerah utamanya di Pulau Jawa dan Bali serta Sumatera. Tindakan PLN itu tentu saja menciderai citra PLN sebagai perusahaan yang melayani publik. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga Indonesia merdeka, peran ketenagalistrikan demikian penting dan memiliki multiplier investasi yang besar. Sejarah ketenagalistrikan Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan perjalanan bangsa dan Negara Indonesia. Pemerintah menyadari bahwa ketenagalistrikan sangat berperan dalam menggerakkan pembangunan di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan pembangunan di Indonesia, peran ketenagalistrikan mengalami peningkatan yang tampak dalam semangat dan nilai- nilai listrik. Untuk menandai semangat dan nilai-nilai listrik, Menteri Pertambangan menetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional yang selalu di peringati oleh karyawan PLN dan masyarakat beserta mitra kerjanya. Universitas Sumatera Utara Sejarah perkembangan dan kemajuan ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke 19 yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan swasta milik Belanda seperti pabrik gula dan teh. Perusahaan-perusahaan Belanda mendirikan pembangkit listrik yang digunakan untuk keperluan pabrik-pabrik milik perusahaan swasta Belanda tersebut. Ketenagalistrikan kemudian dimanfaatkan untuk khalayak umum yang dimulai oleh perusahaan swasta ternama bernama NV.NIGN yang menyediakan tenaga listrik yang dapat dimanfaatkan oleh umum. Selanjutnya pemerintah Belanda mendirikan Lands Warterkracht Bedrijven – semacam perusahaan listrik Negara – yang mengelola PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan Madiun, PLTA Tes Bengkulu, PLTA Tonsea Lama Sulawesi Utara, dan PLTU Jakarta. Di beberapa Kota Praja didirikan perusahaan– perusahaan listrik Kotapraja. Terjadi perubahan ketika pemerintah Belanda menyerahkan kekuasaan kepada Jepang pada perang dunia kedua sehingga Jepang menguasai Indonesia termasuk perusahaan listrik. Personel perusahaan listrik diganti oleh orang-orang jepang, namun kekuasaan Jepang itu berakhir saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Perusahaan listrik dan gas yang dikuasai oleh Jepang diambil alih oleh para pemuda dan buruh listrik dan gas. Pada September 1945, sebuah delegasi buruhpegawai listrik dan gas melaporkan hasil perjuangan mereka kepada ketua Komite Nasional Indonesia Pusat Mr. Kasman Singodimedjo yang selanjutnya memimpin delegasi untuk menyerahkan perusahaan perusahaan ketengalistrikan dan gas kepada Presiden Soekarno. Universitas Sumatera Utara Penyerahan itu diterima oleh Presiden Soekarno yang kemudian membentuk jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga melalui ketetapan Pemerintah No. 1 Tahun 1945 pada tanggal 27 oktober 1945. Selanjutnya pada Agresi I dan Agresi II, sebagian besar perusahaan listrik kembali dikuasai oleh Pemerintah Belanda. Kemudian, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan No. 163 tertanggal 3 oktober 1953, tentang nasionalisasi semua perusahaan Belanda, dan peraturan pemerintah No. 18 tahun 1958 tentang nasionalisasi perusahaan listrik dan gas milik Belanda dikuasai oleh bangsa Indonesia. Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara PLN dan pada tahun 1990 melalui peraturan pemerintah Nomor 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa Usaha ketenagalistrikan. Tahun 1992, pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik. Sejalan dengan kebijakan itu, pada juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan Persero. Manerep Pasaribu : 2009. Namun belakangan ini, kinerja PLN cukup buruk dengan memberlakukan pemadaman bergilir di hampir setiap daerah di Indoneisa khususnya di kota Medan. PLN mempunyai alasan yang kuat kenapa terlalu sering melakukan pemadaman listrik di berbagai daerah: pasokan listrik daya tidak sebanding dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Selain mengoperasikan mesin- mesin yang telah tua, PLN sangat bergantung pada kebutuhan bahan bakar minyak yang harganya selalu fluktuatif dari waktu ke waktu. Dan pada akhirnya Universitas Sumatera Utara pemadaman bergiliran menimbulkan kerugian ekonomi dan kerusakan peralatan elektronik yang sangat membebani, merugikan dan mengecewakan para pelanggannya. Dan yang membuat lebih miris lagi adalah banyak fakta di lapangan yang menemukan sikap petugas pencatat pemakaian listrik yang bekerja semaunya melayani pelanggan sehingga jumlah tagihan listrik melonjak tinggi, ditambah kurangnya kepedulian pihak PLN atas hak-hak konsumen yang jika telat membayar uang langganan langsung diberikan sanksi berupa denda atau memutusmemadamkan aliran listrik. Namun, jika aliran listrik byar pet..byar pet… di lokasi para pelanggan, manajemen PLN jarang minta maaf – apalagi memberikan ganti rugi kepada para pelanggan. Persoalan keterbatasan jasa kelistrikan telah mencuat ketika Indonesia dilanda krisis pertengahan tahun 1997, antara lain, melemahnya nilai tukar rupiah. Pemerintah mengalami keterbatasan finansial sehingga subsidi pada berbagai sektor pembiayaan terpaksa dikurangi, antara lain pengurangan subsidi pada sektor BBM bahan bakar minyak dan listrik. Pengurangan subsidi ini terwujud dalam kenaikan harga BBM dan Tarif Dasar Listrik TDL sejak 2002 sampai 2003 laporan keuangan PLN 1997-2000. Meski telah mengalami kenaikan harga yang memberatkan berbagai pihak, tarif listrik di Indonesia termasuk yang paling murah di Asia. Akan tetapi, pada waktu lalu masyarakat Indonesia sudah biasa menikmati listrik dengan tarif murah bersubsidi. Sama seperti harga BBM, maka tarif yang masih murahpun tetap dirasakan mahal oleh sebagian besar masyarakat. Pasalnya kenaikan tarif listrik dan BBM bagai efek domino yang mendorong kenaikan harga pada semua sektor. Kondisi masyarakat makin terpuruk karena di satu pihak, harga semua barang Universitas Sumatera Utara meningkat dan di lain pihak makin banyak warga yang mengalami penurunan dan kehilangan kemampuan daya beli yang diakibatkan PHK Pemutusan Hubungan Kerja. Solusi pemerintah agar tetap member layanan ketenagalistrikan adalah tetap menyediakan subsidi untuk golongan sosial dan rumah tangga 450VA laporan keuangan PLN 2003. Untuk itulah, akhir-akhir ini PLN sering menghimbau kepada pelanggan untuk semaksimal mungkin menghemat pemakaian listrik. Penghematan yang dilakukan masyarakat akan besar manfaatnya dalam membantu krisis kelistrikan yang dialami PLN pada saat ini. Himbauan ini biasanya melalui berbagai saluran media, baik cetak maupun elektronik. Dalam mengkampanyekan penghematan listrik paling tidak ada dua titik berat yang disampaikan PLN, pertama: untuk memakai listrik seperlunya dan menghemat selebihnya, kedua: usahakan agar meminimalkan pemakaian listrik pada jam beban puncak 18.00 – 21.00. Iklan layanan masyarakat yang sering diluncurkan PLN biasanya melalui media televisi. Memang jika dibandingkan dengan media massa lainnya, televisi mempunyai sifat yang istimewa, yakni gabungan dari media dengar dan gambar hidup gerak, yang bisa bersifat politis, informatif, hiburan, pendidikan atau bahkan gabungan dari unsur-unsur tersebut. Media televisi dapat menyajikan pesan yang sebenarnya merupakan hasil dramatisir secara audiovisual dan unsur gerak dalam waktu bersamaan. Televisi sebagai media massa idealnya memiliki beberapa fungsi, antara lain fungsi informatif, edukatif, rekreatif, dan sebagai sarana menyosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman, baik yang lama maupun yang baru. Universitas Sumatera Utara Tak terbatasnya dunia komunikasi massa melalui media massa seperti televisi, mengantarkan masyarakat pada arus perubahan peradaban yang cepat. Televisi saat ini seakan menjadi guru elektronik yang mengatur dan mengarahkan serta menciptakan budaya massa baru. Banyak hal bisa dipelajari, baik itu secara sengaja maupun tanpa sadar. Banyak gaya hidup yang diimitasi dan adopsi dari apa yang disajikan televisi bahkan para pemirsa televisi menjadi begitu permisif untuk mengadakan penjadwalan ulang kegiatan demi satu atau jenis tayangan tertentu. Keberadaan stasiun televisi di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup spektakuler. Secara nasional, 11 stasiun televisi yang berpusat di Jakarta mempunyai relay di berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, hanya satu yang status kepemilikannya saat ini berbadan hukum Lembaga Penyiaran Publik yakni TVRI, selebihnya berbadan hukum swasta. Menjamurnya stasiun televisi menumbukan ketatnya persaingan antar Industri penyiaran, sehingga “perang” program siaran antar televisi menjadi menu wajib sehari-hari. Program yang ditawarkan berorientasi pada pemenuhan selera pasar. http:www.suaramerdeka.comharian 070504opi04.htm diunduh pada 4 Februari 2009. Tak dipungkiri lagi bahwa gejolak pertelevisian di Indonesia bersumber pada pemasukan iklan. Makin banyak iklan yang masuk maka makin kokohlah perusahaan televisi tersebut. Salah satu iklan yang diserap adalah iklan layanan masyarakat. PLN dalam hal ini memasang iklan layanan masyarakat di berbagai saluran televisi guna mempermudah komunikasi antara produsen dan konsumen dalam hal himbauan untuk menghemat pemakaian listrik. Universitas Sumatera Utara Namun apakah iklan yang disampaikan PLN di media televisi tersebut mempunyai efek kepada penghematan pemakaian listrik bagi masyarakat di kecamatan Medan Baru. Seperti diketahui, Kecamatan Medan Baru adalah salah satu kecamatan dari 21 kecamatan yang ada di kota Medan Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti sangat tertarik untuk melihat bagaimanakah sikap masyarakat di Kecamatan Medan Baru terhadap iklan layanan masyarakat PT. PLN Persero di televisi untuk menghemat listrik.

I.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Tayangan Iklan Layanan Masyarakat Dan Sikap Siswa Mengenai Program Generasi Berencana(Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat “ Dua Anak Lebih Baik” di Televisi Terhadap Sikap Siswa Mengenai Program Generasi Berencana di SMA Kemala

1 57 123

Persepsi Masyarakat Terhadap ”Kesemrawutan” Transportasi Di Kota Medan (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru)

3 40 80

PERANCANGAN KAMPANYE IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG HIMBAUAN HEMAT LISTRIK UNTUK MENGURANGI TARIF DASAR LISTRIK DI SEMARANG.

0 2 16

Iklan Layanan Masyarakat 3D ` HEMAT ENERGI LISTRIK`.

0 3 8

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT AKIBAT BOROS LISTRIK.

0 4 12

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”PERINGATAN PERLINTASAN KERETA” DI TELEVISI (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Terhadap Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat ”Peringatan Perlintasan Kereta” di Kota Surabaya).

0 0 101

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”TRAFFICKING” (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”Trafficking” di Televisi).

0 2 84

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “UMKM” (Studi Deskriptif Tingkat Penegtahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”UMKM” di Televisi).

0 0 82

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Iklan Layanan Masyarakat "Membayar Pajak Dengan Jujur "Di Televisi (studi deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Iklan Layanan Masyarakat "Membayar Pajak Dengan Jujur "Di Televisi).

0 0 71

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Animasi Iklan Layanan Masyarakat Hemat Listrik

0 0 1