turbiditas menggunakan turbidimeter
1.7. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Dasar dan Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Peranan Air dalam Kehidupan
Air adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup termasuk manusia, hewan serta tumbuh – tumbuhan. Manfaat air bermacam – macam misalnya untuk
diminum, pembawa zat makanan, zat pelarut, pembersih dan sebagainya. Oleh karena itu penyediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk
kelangsungan hidupnya dan menjadi faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Air yang bersih mutlak diperlukan, karena merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit, terutama penyakit – penyakit perut. Dari
penelitian – penelitian yang dilakukan, bahwasanya penduduk yang menggunakan air bersih mempunyai kecenderungan lebih kecil untuk menderita sakit dibandingkan
dengan penduduk yang tidak menggunakan air bersih. Melalui penyediaan air bersih, baik dari segi kaualitas dan kuantitasnya di
suatu daerah, diharapkan dapat menghambat penyebaran penyakit menular. Agar air yang masuk ke dalam tubuh manusia baik berupa minuman atau makanan tidak
mengandung bibit penyakit, maka pengolahan air baik yang berasal dari sumber air dan jaringan transmisi atau pun distribusi adalah sangat diperlukan.
Dalam kehidupan manusia, air dapat dipakai untuk berbagai macam kegiatan seperti :
1. Pemakaian domestik, misalnya : mandi, mencuci, minum, makan, dan lain – lain.
2. Pemakaian industri, misalnya : obat, makanan, minuman, dan lain – lain
Universitas Sumatera Utara
3. Pengangkutan dan transportasi air.
4. Sumber tenaga mekanik.
5. Pertanian, irigasi, perikanan
6. Rekreasi.
7. Penguraian kotoran
Sutrisno, 1987
2.2. Indikasi Pencemaran Air
Indikasi pencemaran air dapat kita ketahui baik secara visual maupun pengujian : 1.
Perubahan pH tingkat keasaman konsentrasi ion hidrogen air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan memiliki pH netral dengan kisaran nilai
6,5 – 7,5. Air limbah industri yang belum terolah dan memiliki pH di luar nilai pH netral, akan mengubah pH air sungai dan dapat mengganggu kehidupan
organisme di dalamnya. Hal ini akan semakin parah jika daya dukung lingkungan rendah serta debit air sungai rendah. Limbah dengan pH asam rendah bersifat
korosif terhadap logam. 2.
Perubahan warna, bau dan rasa air normal dan air bersih tidak akan berwarna, sehingga tampak bening jernih. Bila kondisi air warnanya berubah maka hal
tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa air telah tercemar. Timbulnya bau pada air lingkungan merupakan indikasi kuat bahwa air telah tercemar. Air yang
bau dapat bersal dari limbah industri atau dari hasil degradasi oleh mikroba. Mikroba yang hidup dalam air akan mengubah organik menjadi bahan yang
mudah menguap dan berbau sehingga mengubah rasa. 3.
Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari adanya limbah industri yang berbentuk padat, bila tidak larut
sempurna akan mengendap di dasar sungai, dan yang larut sebagian akan menjadi koloid dan akan menghalangi bahan – bahan organik yang sulit diukur melalui uji
BOD karena sulit didegedrasi melalui reaksi biokimia, namun dapat diukur melalui uji COD.
Universitas Sumatera Utara
www.rubiyah.comindex.php?option=com_contenttask=viewid=12Itemid= 27 diakses pada 8 April 2008.
2.3. Sumber Pencemaran Air