1.5. Bagan Alat
Gambar 3.1. Rangkaian Alat Keterangan: 1. Sumber arus
2. Bak sampel beaker glass 500 mL 3. Elektroda Al
4. Kabel Tembaga
+ -
+ -
1 2
3 4
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap proses penjernihan limbah cair pabrik kelapa sawit dengan metode elektrokoagulasi dengan variasi waktu 15, 30, 45, 60
menit, dan juga variasi tawas, yaitu: 1, 2, 3, 4, 5 gr didapat beberapa data dan hasil penelitian yang sesuai dengan parameter yang diuji.
Adapun parameter yang diuji ataupun diteliti yaitu pH, warna, turbiditi dan COD. Dari data tersebut, ditentukan nilai optimum dari penambahan tawas dan juga melalui
proses elektrokoagulasi dengan variasi waktu yang berbeda.
Perubahan pH yang terjadi akibat penambahan tawas baik melalui proses elektrokoagulasi maupun tanpa proses elektrokoagulasi, dapat dilihat pada tabel 4.1.
dalam lampiran
Perubahan warna yang terjadi akibat penambahan tawas baik melalui proses elektrokoagulasi maupun tanpa proses elektrokoagulasi, dapat dilihat pada tabel 4.2.
dalam lampiran.
Perubahan turbiditi yang terjadi akibat penambahan tawas baik melalui proses elektrokoagulasi maupun tanpa proses elektrokoagulasi, dapat dilihat pada tabel 4.3.
dalam lampiran
Perubahan COD yang terjadi akibat penambahan tawas baik melalui proses elektrokoagulasi maupun tanpa proses elektrokoagulasi, dapat dilihat pada tabel 4.4.
dalam lampiran.
Universitas Sumatera Utara
Hasil optimum yang didapat berdasarkan pengamatan dari data penelitian yang terdapat dalam lampiran adalah: bahwa dalam penambahan tawas, untuk mendapatkan
kondisi yang optimum yaitu pada penambahan sebanyak 4 g dan waktu elektrokoagulasi selama 45 menit.
Data Hasil Optimum Proses Penjernihan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dengan Penambahan tawas dan juga melalui proses elektrokoagulasi
Sampel mL
Tawas g
waktu elektrokoagulasi 45 menit pH
warna turbiditi NTU
COD ppm 500
4 8
√ jernih 276
320
Universitas Sumatera Utara
4.2. Perhitungan 4.2.1. Perubahan pH