Kecemasan pada Persalinan Kala I

4. Faktor nutrisi Suplai nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan dikeluarkan. 5. Faktor partus Partus sengaja ditimbulkan oleh penolong dengan menggunakan oksitosin, amniotomo gagang laminaria Prawirohardjo, 2007.

5. Kecemasan pada Persalinan Kala I

Pada persalinan kala I terjadi pembukaan serviks sampai pembukaan lengkap 10cm sehingga terjadi perubahan psikologis pada seorang ibu sewaktu fase laten, seorang ibu dalam persalinan kala I akan merasa khawatir, cemas, tetapi masih dapat berkomunikasi dan diberikan arahan sebelum persalinan berlangsung. Sedangkan pada persalinan kala II, seorang ibu sudah dapat mengontrol dirinya kembali, merasakan nyeri selama kontraksi, merasa lelah dan gelisah. Pada persalinan kala III, nyeri mulai berkurang dan saat pelepasan plasenta seorang ibu akan merasa gelisah dan lelah. Selanjutnya pada persalinan kala IV dengan segera seorang ibu akan melepaskan tekanan dan ketegangan yang dirasakannya, dan mendapat tanggung jawab baru untuk mengasuh dan merawat bayi yang telah dilahirkannya Cunnigham, 2005. Menurut Nolan 2003 selama persalinan kala I, ibu mengalami gangguan psikologi yaitu kecemasan. Kecemasan merupakan reaksi fisik, mental, kimiawi dari tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan dan merisaukan seseorang Yosep, 2007. Gangguan kecemasan memiliki beberapa efek dalam persalinan yaitu, kadar katekolamin yang berlebihan pada kala I menyebabkan turunnya aliran darah ke rahim, turunnya kontraksi rahim, turunnya aliran darah ke plasenta, turunnya oksigen yang tersedia untuk janin serta dapat meningkatkan lamanya persalinan kala I Simpkin, 2005. Secara epidemiologis, gangguan kecemasan dapat terjadi pada semua persalinan baik pada persalinan primigravida maupun multigravida. Dalam sebuah penelitian ditemukan lebih dari 12 ibu yang pernah melahirkan mengatakan bahwa mereka mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan dalam hidupnya yaitu cemas pada saat melahirkan. Pengeluaran hormon adrenalin akibat stress yang mereka alami dikarenakan rasa takut dan sakit mereka dapat mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah yang membawa oksigen ke rahim sehingga terjadi penurunan kontraksi rahim yang akan memperpanjang waktu persalinan. Hal ini merupakan suatu kerugian bagi ibu maupun janin yang berada dalam rahim ibu Aryasatiani, 2005. Perlu diketahui bahwa setiap detak jantung ibu hamil, tentu dapat dirasakan pula oleh janin. Oleh karena itu, bila ibu hamil sering mengalami kecemasan dan stres, maka detak jantung akan semakin meningkat. Detak jantung yang semakin keras dapat mempengaruhi gerakan pada janin. Akibatnya, janin pun lebih aktif bergerak-gerak di dalam rahim Novitasari, 2013. Menurut Kemenkes RI 2013 kecemasan pada persalinan kala I merupakan salah satu penyebab terjadinya partus lama dan kematian janin. Partus lama memberikan sumbangsih 5 terhadap penyebab kematian ibu di Indonesia.

6. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan pada Persalinan