3. Pengaruh Aromaterapi terhadap tingkat kecemasan pada
responden kelompok intervensi
Intervensi pada penelitian ini menggunakan aromaterapi mawar yang diberikan kepada ibu persalinan kala I. Hasil analisa uji
statistik pada skor tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi mawar pada responden kelompok intervensi menunjukkan
terdapat perbedaan tingkat kecemasan bermakna antara sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi mawar pada kelompok intervensi
dengan nilai p 0,000 atau p0,05. Hal tersebut juga menunjukkan terdapat hasil angka signifikansi lebih rendah pada hasil uji statistik
kelompok intervensi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kheirkhah et al 2014 yang menyatakan pemberian aromaterapi
secara inhalasi khususnya mawar oils dapat menurunkan kecemasan pada ibu persalinan kala I.
Penelitian yang dilakukan Kheirkhah et all 2013 membahas efek dari aromaterapi dengan essential damask rose oil terhadap
kecemasan persalinan kala I fase aktif pada ibu primigravida. Kecemasan dikasi dengan Visual Analogous Scale Anxiety VASA
pada fase aktif dan transisi sebelum dan setelah intervensi. Pada kelompok intervensi menunjukkan penurunan tingkat kecemasan
daripada kelompok kontrol p0,001. Menurut penelitian Kheirkhah dapat disimpulkan bahwa essential damask rose oil pada fase aktif ibu
persalinan kala I primigravida dapat menurunkan tingkat kecemasan.
Kheirkhah et all 2014 juga meneliti tentang pengaruh aromaterapi mawar oils dan warm foot bath pada kecemasan
persalinan kala I. Kedua intervensi diberikan pada kedua fase aktif dan transisi. Kecemasan dikaji dengan Visual Analogous Scale Anxiety
VASA pada fase aktif dan transisi sebelum dan setelah intervensi.Skor kecemasan kelompok intervensi pada fase aktif setelah
intervensi secara signifikan lebih rendah dari kelompok kontrol P0.001. Skor kecemasan sebelum dan setelah kelompok intervensi
pada fase transisi secara signifikan lebih rendah daripada kelompok kontrol P0.001.
Cemas merupakan bagian dari respon emosional, dimana cemas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Dimana ansietas dialami
secara subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal. Seorang individu yang mengalami kecemasan secara langsung dapat
mengekspresikan kecemasannya melalui respon yang fisiologis Stuart, 2006, sedangkan menurut Nevid 2005 kecemasan
merupakan suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangasangan
fisiologis, perasaan
tegang yang
tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk
akan terjadi.
Menurut Jaelani 2009 manfaat dari aromaterapi yaitu menumbuhkan perasaan tenang rileks pada jasmani, pikiran dan
rohani, menciptakan suasana yang damai, serta dapat menjauhkan dari perasaan cemas dan gelisah.Sedangkan menurut Hariana 2009
mawar memiliki beberapa efek farmakologis yaitu melancarkan sirkulasi darah, anti radang, menghilangkan bengkak, dan menetralisir
racun. Minyak esensial yang digunakan untuk aromaterapi dapat mempengaruhi aktivitas fungsi kerja otak melalui sistem saraf yang
berhubungan dengan indra penciuman. Respon ini dapat merangsang peningkatan produksi masa penghantar saraf otak neurotransmitter
yang berkaitan dengan pemulihan kondisi psikis seperti emosi, perasaan, pikiran dan keinginan Jaelani, 2009.
Selain itu menurut Mackinnon 2004, dalam Riana, 2015 manfaat aromaterapi selain meningkatkan keadaan fisik dan
psikologis, aromaterapi dapat memberikan efek relaksasi bagi saraf dan otot-otot yang tegang. Oleh karena itu salah satu cara relaksasi
yang digunakan untuk menurunkan kecemasan ialah dengan pemberian aromaterapi.
Relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengatasi kecemasan atau stress melalui pengendoran otot-otot dan syaraf.
Relaksasi dapat meningkatkan kesehatan secara umum dengan memperlancar proses metabolisme tubuh, menurunkan tingkat
agresifitas dan perilaku-perilaku buruk dari dampak stress,
meningkatkan rasa harga diri dan keyakinan diri, pola pikir menjadi lebih matang, mempermudah dalam mengendalikan diri, mengurangi
stress secara keseluruhan, dan meningkatkan kesejahteraan. Respon relaksasi ini yang membuat ibu persalinan kala I mengalami
penurunan skor tingkat kecemasan sehingga memperlancar proses persalinan Riana, 2015.
Peneliti menyimpulkan bahwa kelompok intervensi mengalami penurunan tingkat kecemasan setelah diberikan aromaterapi mawar
selama 15 menit. Penelitian ini juga menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara selisih tingkat kecemasan kelompok intervensi dan
kelompok kontrol dimana kelompok intervensi mengalami penurunan tingkat kecemasan yang lebih baik daripada kelompok kontrol. Hal ini
disebabkan aromaterapi mawar dapat mempengaruhi aktivitas fungsi kerja otak melalui sistem saraf dan dapat meningkatkan produksi masa
penghantar saraf otak yang dapat memulihkan kondisi psikis seperti emosi, perasaan, pikiran dan keinginan, selain itu aromaterapi mawar
juga dapat memberikan efek relaksasi bagi saraf dan otot-otot yang tegang.
B. Keterbatasan Penelitian