1. Uji Normalitas
Sebelum dilakukan analisis bivariat dilakukan uji normalitas terlebih dahulu terhadap data yang ada. Hasil uji normalitas yang didapatkan yaitu:
Tabel 5.7 Uji Normalitas Responden Kelompok Kontrol
Variabel N
Saphiro Wilk Df
Sig
Skorpre kontrol Skorpre
intervensi 15
15 15
15 0,01
0,059
Uji normalitas yang digunakan adalah Saphiro-Wilk karena jumlah responden ≤50 orang Dahlan, 2012. Hasil uji normalitas diperoleh nilai
untuk kelompok kontrol sebelum diamati adalah 0,01 sedangkan kelompok intervensi sebelum diberikan intervensi adalah 0,059. Hal ini menunjukkan
bahwa data pretest pada kelompok kontrol tidak berdistribusi normal p0,05 sehingga dilakukan transformasi data terlebih dahulu. Sedangkan
data pretest pada kelompok intervensi berdistribusi normal p0,05 sehingga pengujian hipotesis dapat menggunakan uji t berpasangan Paired
t-test.
2. Transformasi Data Pretest Kelompok Kontrol
Transformasi data dilakukan untuk menormalkan distribusi data yang tidak normal. Berikut hasil transformasi data pada kelompok kontrol:
Tabel 5.8 Transformasi Data
Variabel N
Saphiro Wilk Df
Sig
Skorpre kontrol 15
15 0,008
Hasil transformasi data pretest pada kelompok kontrol adalah 0,008 menunjukkan bahwa hasil transformasi tidak berdistribusi normal,
sehingga pengujian hipotesis menggunakan uji alternatif dari uji t berpasangan yaitu uji Wilcoxon non parametrik.
3. Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Kelompok Kontrol pada
Pretest dan Posttest
Pertanyaan ketiga pada penelitian ini adalah bagaimana perbedaan skor tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pengamatan pada kelompok
kontrol. Analisis yang digunakan adalah uji Wilcoxon.
Tabel 5.9 Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Kelompok Kontrol
pada Pretest dan Posttest N
Median Minimum-
maksimum p
Pretest Posttest
15 15
25 17
14-30 10-27
0,005
Tabel di atas menunjukkan rerata skor tingkat kecemasan kelompok kontrol dengan analisis uji Wilcoxon yaitu didapatkan nilai significancy
0,005 p0,05 dengan demikian disimpulkan “terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara sebelum dan sesudah pengamatan pada kelompok
kontrol .”
4. Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Kelompok Intervensi