Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Kelompok Intervensi Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Kelompok Intervensi dan

0,005 p0,05 dengan demikian disimpulkan “terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara sebelum dan sesudah pengamatan pada kelompok kontrol .”

4. Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Kelompok Intervensi

pada Pretest dan Posttest Pertanyaan keempat pada penelitian ini adalah bagaimana perbedaan skor tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi mawar pada kelompok intervensi. Analisis yang digunakan adalah uji t berpasangan. Tabel 5.10 Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Kelompok Intervensi pada Pretest dan Posttest N Mean Standar Deviasi Mean Standar Deviasi IK95 p Pretest Postest 15 15 23,27 13,07 4,92 3,9 10,2 4,246 7,849- 12,551 0,000 Tabel di atas menunjukkan rerata skor tingkat kecemasan kelompok intervensi dengan analisis uji t berpasangan yaitu didapatkan nilai significancy 0,000 p0,05, dengan demikian disimpulkan “terdapat perbedaan tingkat kecemasan bermakna antara sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi mawar pada kelompok intervensi .”

5. Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Kelompok Intervensi dan

Kelompok Kontrol Berikut ini adalah perbedaan rerata skor tingkat kecemasan kelompok intervensi dengan kelompok kontrol dan mengidentifikasi kemaknaan perbedaannya. Analisis yang digunakan adalah uji Mann-Whitney sekaligus menjawab pertanyaan kelima. Tabel 5.11 Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol N Mean p Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol 15 15 9 22 0,000 Tabel di atas menunjukkan rerata skor tingkat kecemasan kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada pengukuran selisih pretest dan posttest dengan analisis uji Mann-Whitney yaitu didapatkan nilai signifikansi 0,000 p0,05, dengan demikian disimpulkan “terdapat perbedaan tingkat kecemasan bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol”. Pada nilai rata-rata mean skor tingkat kecemasan kelompok intervensi lebih rendah daripada kelompok kontrol yang berarti kelompok intervensi mengalami tingkat kecemasan yang lebih baik daripada kelompok kontrol. 83

BAB VI PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh aromaterapi terhadap tingkat kecemasan pada ibu persalinan kala I di kamar bersalin RSU Kab.Tangerang. Pada bab ini peneliti akan membahas hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. Interpretasi hasil penelitian yang telah didapatkan akan dibandingkan dengan teori atau hasil penelitian terkait. Keterbatasan penelitian akan dibahas dengan membandingkan proses pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan dengan kondisi ideal yang seharusnya dicapai.

A. Pembahasan Hasil

1. Tingkat Kecemasan Responden

Persalinan merupakan salah satu bagian dari daur kehidupan seorang wanita yang harus dijalani. Hal tersebut merupakan stressor bagi wanita akibat perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap perubahan yang terjadi dan akan membuat seseorang memiliki perasaan yang tidak senang atau tidak nyaman. Hal ini disebabkan oleh adanya dugaan terhadap bahaya atau frustasi yang mengancam, membahayakan rasa aman, keseimbangan atau kehidupan seorang individu atau kelompok sosialnya. Sering kali kecemasan tersebut menyertai kehamilan dan mencapai puncaknya pada saat persalinan. Penyebabnya yaitu rasa