Isolasi protein toksin thurigiensis

35

4.2. Isolasi protein toksin

Isolat dari sampel tanah yang menghasilkan protein kristal diremajakan pada medium Luria Bertani LB. Hal ini dikarenakan medium LB merupakan medium dengan kandungan jumlah karbon, nirogen dan mineral yang cukup banyak bagi kelangsungan hidup B. thutingiensis. Sedangkan medium T-3 dan 2xSG memiliki kandungan karbon, nitrogen dan mineral yang sedikit sehingga memungkinkan B. thutingiensis untuk bersporulasi. Peremajaan pada medium LB seperti yang terlihat pada gambar 4.4. Gambar 4.4. Peremajaan bakteri berkristal di medium Luria Bertani LB Gambar 4.4 menunjukkan adanya koloni yang tumbuh dari hasil peremajaan di medium LB. Koloni tersebut berwarna putih kekuningan dengan jumlah yang cukup banyak pada setiap isolat setelah diinkubasi 24 jam, hal ini menandakan bahwa bakteri dapat hidup dengan baik pada medium LB. Peremajaan tersebut dimaksudkan agar bakteri dapat lebih produktif dalam menghasilkan protein kristal saat di medium sporulasi. Koloni hasil dari peremajaan dipindahkan pada medium 2xSG agar bakteri bersporulasi sehingga dihasilkan protein kristal. Isolasi bakteri pada medium 2xSG seperti terlihat pada gambar 4.5. 36 Gambar 4.5. Isolasi bakteri berkristal di medium 2xSG Gambar 4.5 menunjukkan bahwa adanya koloni yang tumbuh pada medium 2xSG, dimana koloni yang tumbuh merupakan koloni yang telah bersporulasi. Proses sporulasi tersebut merupakan usaha dari bakteri berkristal dalam mempertahankan diri dengan lingkungan yang membahayakan kehidupannya Dini, 2005. Terjadinya proses sporulasi diamati dengan menggunakan mikroskop, yaitu pada saat sudah terbentuknya spora dan protein kristal pada isolat yang diamati. Hasil dari inokulasi pada medium 2xSG yang sudah mengalami sporulasi, dipanen dan dibersihkan dengan NaCl untuk menghilangkan medium yang terbawa pada spora dan kristal saat proses pemanenan. Pemisahan spora dan protein kristal dilakukan dengan menambahkan campuran 1 SDS - 0,01 β- merkaptoetanol, dimana protein kristal yang bercampur dengan spora akan terpisahkan karena adanya β-merkaptoetanol kemudian protein kristal yang telah terpisah akan terlarut karena diikat oleh SDS.

4.3. Kuantifikasi protein dengan Lowry